Sandi Uno Luncurkan Buku Otobiografi yang Menginspirasi Wirausaha

Dalam acara peluncuran buku yang digelar di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (18/1), Sandi menceritakan awal mula penulisan bukunya itu. Menurut Sandi, ide untuk menuliskan pengalaman hidupnya dalam sebuah buku sudah muncul sejak delapan tahun silam. Sandi mengaku awalnya enggan untuk menceritakan pengalaman hidupnya ke dalam sebuah buku. Karena ia menganggap hal itu sebagai pamer.

“Saya takut dianggap riya karena memamerkan kesuksesan yang sebetulnya tidak pantas untuk dibagi. Saya takut kualat sama ibu saya karena surga di bawah telapak kaki ibu. Karena dia yang paling semangat ‘Sandi harus punya buku’. Jadi saya mau membahagiakan ibu saya dengan buku ini,” kata Sandi.

Sandi menuturkan, ibunya, Mien Uno-lah yang bersikeras agar dia menulis sebuah buku. Keinginan ibunya itulah yang disebut Sandi menjadi satu dari tiga alasannya memutuskan menulis pengalaman hidupnya ke dalam sebuah buku. Dalam bukunya, Sandi banyak menceritakan tentang pengalamannya saat mulai merintis bisnis. Ia memulai ceritanya dari mulai saat ia bekerja sebagai karyawan di Astra, sampai akhirnya mengalami PHK pada tahun 1998. Dari situlah, perjalanannya sebagai pengusaha dimulai. “Kami memulai dari tiga orang karyawan. Tapi sekarang sudah ada 55.000 karyawan di seluruh Indonesia,” ujar pria yang kini tercatat punya bisnis di berbagai bidang ini.

Sandi menyebut bahwa istilah “One Way Ticket” merupakan gambaran untuk sikapnya yang tidak mau menatap ke belakang saat sudah memutuskan melangkah ke depan. “Saat sudah menjadi pengusaha, saya tidak pernah berpikir untuk kembali menjadi sebagai seorang profesional. Saat sudah terjun ke dunia politik, banyak yang bilang paling 4-5 tahun lagi balik lagi ke bisnis. Tapi saya susah komitmen untuk terus,” ucap pria yang kini tercatat memiliki kekayaan Rp 3,7 triliun ini.
Buku “One Way Ticket” Sandi sendiri sudah bisa dibeli di toko-toko buku Gramedia yang ada di seluruh Indonesia. Sandi berharap bukunya bisa menginspirasi, tidak hanya bagi anak muda yang memiliki cita-cita terjun ke dunia bisnis seperti dirinya, tapi juga menekuni profesi lainnya.

“Semoga ini bisa jadi motivasi bagi generasi muda untuk kerja tuntas, kerja ikhlas, menjemput takdir mereka di manapun mereka berkarya. Baik di kampus senagai akademisi, di pemerintahan sengaai birokrat, di partai politik sabagai politisi, ataupun di dunia suaha sebagai enterpreneur,” pungkasnya. (kpc/lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *