Penyanyi cilik Jane Callista merilis album ‘This Is Jane di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin sore (3/12). Jane yang pernah ikut serta dalam ajang pencarian bakat The Voice Kids Indonesia musim pertama memang sangat multitalenta.
Mulai berlatih bernyanyi sejak usia dini di Purwa Caraka Musik Studio hingga menghasilkan catatan prestasi gemilang. Jane mengatakan album “This Is Jane” secara digital sudah rilis, Oktober 2018. Dari deretan 8 lagu dalam album ini Jane menulis 4 lagu, yaitu Ayo Ceria, Famous, Special, Tiny But Mighty. Masing-masing lagu itu bercerita tentang apa yang pernah jane alami.
Empat single lain berjudul Rahasia Semesta, Seperti Bintang, Mama Papa Sayang dan Dunia kita. Salah satu lagu di album ini, “Seperti Bintang” adalah remake dari single Jane waktu usia 6 tahun. Versi baru lagu karangan Indra Watulingas ini menghadirkan Agus Wisman sebagai sosok ayah yang mendukung cita-cita anaknya. Pencipta dan aransemen lagu-lagu lain ada Rieka Roslan, Willy Aviantara, Junio Fernandez, dan Andrew Darmoko.
Selain itu Jane juga memiliki prestasi dalam bidang tari balet melalui ajang kompetisi, dan juga terpilih sebagai salah satu main cast dalam pentas-pentas ballet. Dari bakat yang dimiliki, sebagai penari balet dan menjadi presenter di salah satu tv swasta, ternyata Jane bercita-cita ingin menjadi dokter anak khusus kanker.
Hal itu dikatakan Jane mengenai cita-citanya yang ingin menjadi dokter anak khusus kanker. “Aku cita-citanya ingin menjadi dokter anak khusus kanker. Soalnya aku sering lihat di video youtube perjuangan-perjuangan dari anak kanker,” ujar Jane, kelahiran 1 Januari 2008.
Belum lama ini, Jane mengaku mengunjungi Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia. “Terharu sekaligus senang, terharunya karena mereka itu tetap semangat melawan penyakit yang mematikan,” kata Jane, anak kedua pasangan Fanny Kurnia dan Asdin.
Menurut Jane kalau ia menjadi dokter kanker, akan beda dengan dokter lain. Kedua orangtuanya setuju dengan cita-cita Jane. “Malah papa bilang, kalau di entertaint keteteran, stop saja yang penting sekolah,” ujarnya.
Memang benar, lanjut dia, kalau kita tidak ada pendidikan percuma saja dan beda kalau punya pendidikan kemana saja bisa. “Puji syukur aku selalu dapat nilai tertinggi di sekolah,”ujar Jane yang masih kelas 5 SD ini tersenyum.
Sedangkan ibunda Jane, Fanny Kurnia menjawab tentang pola didik anak yang diterapkan, dan cita-cita putri keduanya ini yaitu dengan mengikuti minat anak. Misalnya, tidak memaksakan kehendak anak juga, tetapi tetap bertanggung jawab dengan komitmen yang ada.
“Jane ini anak yang ceria, tidak mengenal lelah. Hanya kami saja yang tahu kalau dia sedang alami capek. Saya senang Jane selalu mendapat nilai tertinggi di sekolah, cita-cita Jane ingin menjadi seorang dokter anak khusus kanker, tapi saya bilang dengan Jane bahwa jadi dokter itu harus serius dan fokus. Saya pesan untuk Jane agar tetap tekun apapun yang dijalani, ” ungkap Fanny menutup wawancaranya. (mil)