Politikus PDIP Ruhut Sitompul diilaporkan ke Polda Metro Jaya gara-gara membuat meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memakai baju adat suku Dani, Papua. Polda Metro Jaya mengaku akan mempelajari laporan itu untuk diproses lebih lanjut.
semarak.co-Dalam pelaporan tersebut, Ruhut diduga melanggar Pasal 28 Ayat 2 Juncto Pasal 45A Ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik (ITE).
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pelaporan tersebut. Laporan polisi teregister dengan nomor LP LP/B/2299/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 11 Mei 2022. Pelapor yakni atas nama Panglima Komandan Patriot Revolusi (Kopatrev) Petrodes Mega MS Keliduan.
“Iya, ada laporannya di kami. Setiap laporan pasti kami pelajari terlebih dahulu,” kata Zulpan kepada wartawan di Gedung Polda Metro Jaya, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Kamis (12/5/2022) seperti dilansir spost.id – 08 May, 2022 14:30 WIB.
Diberitakan onlineindo.tv -2022-05-12,14:15 WIB/Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Toni Wanggai protes keras atas postingan Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul di media sosial Twitter. Dalam cuitannya Ruhut mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenakan pakaian tradisional rakyat Papua, lengkap dengan koteka.
Toni mengaku pihaknya tidak bisa menerima hal itu, lantaran lewat unggahan itu, Ruhut seolah–olah menjadikan pakaian adat Papua sebagai bahan lelucon yang mesti ditertawai. Dia menilai lewat unggahan itu, Ruhut telah mengolok – olok masyarakat Papua.
“Kami dari Majelis Rakyat Papua yang merupakan lembaga kultural yang memproteksi dan afirmasi terhadap budaya Orang Asli Papua kami anggap sebuah pelecehan budaya kami, karena foto dan narasi tersebut seakan menjadi lelucon,” kata Toni saat dihubungi Populis.id pada Kamis (12/05/2022) dilansir onlineindo.tv.
Ia menegaskan apa yang dilakukan Ruhut menunjukkan sikap tidak menghormati adat suku lain di Indonesia. Seharusnya, seluruh masyarakat Indonesia bisa saling menghormati terhadap adat istiadat di masing-masing daerah, bukan menjadikan olok-olokan.
Hal demikian jelas bertentangan dengan norma adat, norma kesopanan dan perilaku kita sebagai suatu bangsa yang saling menghormati dan menghargai kemajemukan di Indonesia. “Saya mengimbau agar Ruhut sadar diri telah melakukan kesalahan sehingga mau meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua. Karena postingan tersebut telah menyakiti kami di sini,” ujarnya.
Dilanjutkan Toni, “Saudara Ruhut harus meminta maaf sebagai bentuk pertanggungjawaban etika dan hukum. Harus ada permintaan maaf dari yang bersangkutan karena telah menyakiti perasaan masyarakat Papua.”
Diketahui, Ruhut Sitompul kini menyita perhatian publik. Pasalnya, anak buah Megawati Soekarnoputri itu melalui akun Twitter pribadinya mengunggah foto Anies Baswedan yang berpakaian adat Papua, Koteka.
Warganet pun marah atas cuitan tersebut dan menganggap Ruhut telah melakukan tindakan rasis dan melecehkan budaya Papua. Mereka menilai bahwa Ruhut Sitompul tak selayaknya menjadikan pakaian adat papua tersebut sebagai bahan lelucon.
Mengutip CNN Indonesia.com/Rabu, 11 Mei 2022 20:18 WIB/Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai mempertanyakan maksud Ruhut Sitompul mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenakan pakaian adat Papua.
Ruhut mengunggah foto Anies dengan pakaian adat Papua lewat akun Twitter miliknya, @ruhutsitompul, Rabu (11/5). Belum diketahui kebenaran foto tersebut. “Saya kira perlu tanya apa maksud postingannya? Iya [penjelasan Ruhut], khususnya pakaian Papua,” kata Natalius saat dihubungi cnnindonesia.com, Rabu (11/5/2022).
Menurut Natalius, jika foto yang diunggah Ruhut merupakan hasil pengeditan, maka bisa jadi mengandung unsur penghinaan. Namun, dia tak mau menyimpulkan. “Apakah itu benar foto Pak Anies atau bukan? Kalau editan atau diedit maka ada makna blasphemy (atau) penghinaan,” ujarnya.
Diwawancara terpisah, Ruhut mengaku hanya mendapatkan foto tersebut di media sosial lalu mengunggah kembali di akun Twitter miliknya. Ruhut pun menyindir tingkah Anies yang kerap menggunakan pakaian adat daerah yang tengah dikunjungi.
Menurutnya, hal itu dilakukan Anies agar dianggap sebagai orang Indonesia. “Jogja jadi orang Jogja. Datang ke Jawa Tengah, Banyuwangi atau apa jadi orang sana, biar dibilang orang Indonesia asli,” ujarnya.
Menurut Ruhut, foto yang diunggahnya tidak memiliki unsur penghinaan. “Kok jadi penghinaan? Enggak ada penghinaan, tapi mereka suka menghina,” katanya.
CNNIndonesia.com menghubungi Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) untuk meminta pernyataan pihak Anies. Sampai berita ini terbit Ketua TGUPP Amin Subekti belum merespons.
sumber: onlineindo.tv di WAGroup SAHABAT DUNIA AKHIRAT (postKamis12/5/2022/afdlol)/cnnindonesia.com