Rocky Gerung Sebut Jokowi Serahkan Fungsi BIN ke Prabowo untuk Pantau Megawati, Prabowo: BIN tak di Bawah Kemhan

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto terlihat duduk mesra dalam acara HUT TNI. Foto: internet

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya ingin mempreteli kekuasaan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, tapi juga sedang membujuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk memantau gerak-gerik pimpinan banteng moncong putih itu dengan menyerahkan fungsi Badan Intelijen Negara (BIN) ke Kementerian Pertahanan (Kemhan).

semarak.co-Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, BIN yang merupakan salah satu kekuasaan dari Megawati ingin dipreteli Presiden Jokowi. Langkah itu dilakukan sebagai fight back karena sebelumnya Megawati memarahi Jokowi bertubi-tubi dalam acara puncak hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDIP.

Bacaan Lainnya

“Pak Jokowi hanya karena ingin balas dendam pada Ibu Mega, maka kekuasaan Ibu Mega itu dipreteli di BIN. Itu poin utamanya,” ujar Rocky dikutip Kantor Berita Politik rmol dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official berjudul Fight Back ke Megawati Dimulai Koordinasi Intelijen Diserahkan ke Menhan. Jokowi Politisasi BIN, Sabtu (21/1/2023).

Jokowi menganggap bahwa jika BIN dipindahkan ke Kemhan, nilai Rocky, Prabowo akan menguasai informasi strategis. Namun, akan menjadi bahaya jika Prabowo akhirnya sebagai seorang politisasi melakukan pembicaraan setengah kamar dengan Megawati.

“Karena itu kita cuma mau bongkar aja jalan pikiran Pak Jokowi. Dia panik karena nggak ada lagi peralatan untuk bertempur dengan Mega, lalu dia bujuk Pak Prabowo, ini saya kasih BIN ya, pantau Ibu Mega. Diam-diam Pak Prabowo justru makan nasi goreng dengan Ibu Mega. Kacau negara ini kan. Jadi itu yang bahaya,” ulas Rocky.

Pada akhirnya, kata Rocky, Jokowi mempolitisasi BIN karena secara langsung atau tidak langsung, fungsi BIN yang sudah dipastikan UU dipindahkan ke Kemhan. “Jadi sekali lagi ini kacau. Ini peta-peta diplomasinya berantakan,” pungkas Rocky dilansir rmol, Minggu, Januari 22, 2023.

Di bagian lain Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo tampak mesra kala bertemu di rapat pimpinan (rapim) Kemhan. Jokowi bahkan sempat senyum dan memberikan jempol kepada Prabowo Subianto. Momen tersebut juga sempat diunggah Jokowi di akun Instagram resminya @jokowi.

Tampak pada postingan foto yang diunggah, Jokowi tengah disopiri Prabowo Subianto. Keduanya memang sempat menjajal kendaraan Maung setelah Jokowi memberikan arahan dalam rapim Kementerian Pertahanan 2023. Dalam foto itu, Jokowi dan Prabowo kompak memakai baju putih dan celana bahan hitam.

Terlihat Jokowi tersenyum sambil memberikan jempol kepada Prabowo. Pada waktu yang sama, Prabowo tersenyum sambil memegang setir dan mengatur persneling mobil Maung warna hijau.

“Menjajal kendaraan Maung yang dikemudikan Pak Prabowo Subianto, seusai memberikan arahan dalam Rapim Kementerian Pertahanan 2023, siang ini. Kendaraan ini dirancang oleh PT Pindad untuk mendukung operasi serta mobilisasi pertempuran jarak dekat dan jelajah dalam segala medan,” ucap Jokowi seperti dalam unggahannya.

Diketahui Presiden Jokowi meresmikan nama kendaraan operasional Maung yang dikembangkan oleh PT Pindad setelah memberikan arahan dalam rapat pimpinan (rapim) Kementerian Pertahanan (Kemhan) 2023.

Dirut PT Pindad Abraham Mose menyebut pembuatan Maung merupakan ide dari Menhan Prabowo Subianto. Abraham mengatakan Maung yang ditampilkan dalam rapim merupakan kendaraan versi ketiga. Versi ketiga ini, katanya, telah memiliki sejumlah perbaikan dibanding dua versi sebelumnya.

“Pembuatan Maung adalah ide yang inovatif dari Pak Menhan. Sejak tahun awal menjadi Menhan, beliau bertanya soal tactical vehicle 4×4. Kemudian Pindad membuatnya, dan beliau beri nama Maung. Itu versi yang pertama sekali,” ungkap Abraham kepada wartawan, Sabtu (21/1/2023), dilansir detikcom.

Lalu, Abraham menyebut kelebihan yang paling utama terletak pada badan mobil yang kini berbentuk jip. Hal itu membuatnya lebih tangguh bermanuver di berbagai medan ekstrem. “Lebih canggih dari (Maung) versi sebelumnya, dari segi performance, secara power, secara struktur bodi, dari segi penampilan juga lebih baik,” kata Abraham.

Selanjutnya, Abraham pun mengakui capaian PT Pindad tersebut tidak lepas dari peran Prabowo. Menurutnya, Maung versi terbaru yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sekitar 65%. “Kami memberikan satu penghargaan tertinggi untuk Pak Menhan, karena sudah mendorong dan memberi kesempatan kepada kami,” ujarnya.

Lalu pemikiran beliau berkembang lagi. Beliau memanggil (PT Pindad) untuk membuat jip yang Maung versi terbaru ini. Dengan melibatkan ahli dan SDM yang kompeten, Pindad pun mengaku selalu berusaha memberikan yang terbaik.

Selanjutnya, Abraham juga mengatakan target berikutnya yang akan diupayakan sesuai arahan Prabowo adalah membangun pabrik engine mandiri untuk meningkatkan TKDN produk-produk kendaraan dalam negeri. “Kalau pabrik engine sudah ada di Indonesia, mulai dari bodinya sudah bisa dibuat di Indonesia, tubular frame dan enginen-nya juga (bisa dibuat di Indonesia), maka TKDN akan naik, mendekati 70-80 persen,” ujarnya.

Didoakan Jadi Presiden

Menhan Prabowo di akun Instagramnya juga mengunggah foto saat bersama Presiden Jokowi menjajal kendaraan Maung. Banyak netizen yang kemudian menanggapi dan mendoakan agar Prabowo jadi Presiden 2024. “Gagah Mobil ‘MAUNG’ Pindad, Semoga 2024 Bapak Prabowo Presiden RI aamiiin,” komen netizen.

“Prabowo preseden 2024👏👏,” timpal yang lain.

“RI 1 bersama The Next RI 1 2024🔥,” ujar netizen.

Pengamat politik Rocky Gerung soroti sinyal calon presiden dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Dalam tayangan Rocky Gerung, sinyal calon presiden dari Megawati Soekarnoputri bukan untuk Ganjar Pranowo.

Sebagaimana diketahui, dalam HUT PDIP ke-50, Megawati Soekarnoputri memberikan sinyal akan mencalonkan Puan Maharani untuk Pilpres 2024. Menurut Rocky Gerung, Megawati Soekarnoputri memiliki ide bahwa darah Soekarno melekat pada semua keputusan partai.

“Mereka yang menyodorkan orang diluar PDIP, sekalipun kader PDIP, tetap gak mungkin membatalkan ide Bu Mega,” kata Rocky Gerung dalam Forum News Network, Kamis (12/1/2023) dilansir tribunkaltim.co tayang juga di msn.com.

Menurut Rocky Gerung, jika itu telah menjadi dogma pada politik PDIP artinya Puan Maharani telah dipersiapkan sebagai capres Pilpres 2024. Bagi Rocky Gerung, pada pidato Megawati Soekarnoputri saat HUT PDIP ke-50 memunculkan dua kontroversi. “Pertama Bu Mega banyak ngomong tentang dirinya sendiri,” kata Rocky Gerung.

Sebagai pengamat politik, Rocky Gerung membaca bahwa adanya kepercayaan diri dari Megawati yang ingin disampaikan pada publik. “Dia (Megawati) mau terangkan sebetulnya bahwa politik itu adalah soal naluri. Karena itu, sebagai perempuan nalurinya kuat bahwa dia mungkin akan digeser oleh seorang yang ambisius,” katanya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa itu sebabnya Megawati Soekarnoputri membentuk pertahanan dari perspektif politik perempuan. Hal tersebut terlihat dari bagaimana cara pidato Megawati yang menggantikan pelafalan saya menjadi ibu.

Rocky Gerung mengatakan, “Karena itu dia ganti narasinya, bukan kata saya melainkan ibu,”. Menurut Rocky Gerung, itu merupakan sinyal yang kuat untuk mengembalikan girl power atau kekuatan perempuan. Rocky Gerung mengatakan bahwa saat ini Megawati mampu mendeteksi keadaan di sekelilingnya yang membahayakan.

“Jadi Megawati menganggap bahwa dia terlalu banyak ditekan, terutama dari kalangan istana. Dan itu terlihat Megawati berupaya untuk mencicil emosinya, tetapi kadang meledak kecil,” lanjut Rocky Gerung.

Terkait itu, Rocky Gerung singgung kalimat sindiran Megawati pada Jokowi saat HUT PDIP. “Kalimat Kasihan Jokowi dari Bu Mega terlihat gestur bahwa seolah-olah menilai Presiden tak ada apa-apanya. Tentu kalau Jokowi tak ada apa-apanya, apalagi Ganjar Pranowo?” lanjutnya.

Melanjuti pilihan calon presiden dari PDIP, Rocky Gerung mengatakan bahwa cepat atau lambat Megawati akan mendeklarasikan capresnya. “Kira-kira 1 Juni tuh, kan tetap Megawati harus umumkan,” komentar Rocky Gerung.

Sementara itu, Rocky Gerung juga menyoroti adanya sinyal dari Gerindara yang memungkinkan Prabowo bersama Puan Maharani pada Pilpres 2024. Menurut Rocky Gerung, ini menjadi berita baik untuk partai Gerindra. “Karena Gerindra siap bergandeng tangan dengan Puan Maharani,” kata Rocky Gerung.

Bahkan, Rocky Gerung juga menyinggung bahwa Megawati dan Prabowo pernah menandatangani perjanjian Batu Tulis. “Tinggal diatur, Prabowo atau Puan Maharani yang jadi Capres. Lebih masuk akal jika Gerindra dan PDIP bersatu. “Prabowo mengerti psikologi bu Megawati, begitupun sebaliknya,” kata Rocky Gerung. (net/smr)

 

sumber: rmol dikutip oposisicerdas.com/ portalislam

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *