Calon presiden (capres) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun (Ultah) Partai NasDem ke 11. Partai besutan Surya Paloh itu merayakan Ultah ke 11 bertempat di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 11 November 2022.
semarak.co-Capres Anies Baswedan mengatakan bahwa Republik Indonesia ini didirikan untuk melindungi setiap anak bangsa, bukan sekadar mengejar kesejahteraan tapi juga menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Hari ini 11 tahun Partai NasDem menjadi rumah pergerakan yang konsisten menyuarakan aspirasi dan kepentingan masyarakat Indonesia. Gerakan perubahan untuk merestorasi apa yang menjadi tujuan dari didirikannya Republik ini,” ucap capres Anies dilansir msn.com dari unews.id – Jumat, 11 November 2022 | 20:35 WIB
Rektor termuda Indonesia dari Universitas Paramadina mengucapkan terima kasih kepada NasDem telah mempercayai pihaknya dalam mengemban amanat terutama di deklarasi Capres 2024 setelah dirinya ditunjuk beberapa waktu lalu.
“Dan ini tak bisa diperjuangkan sendirian, tapi bersama-sama dan bukan semata-mata untuk Partai Nasdem tapi untuk Indonesia. Dirgahayu Partai NasDem. It’s Time! Restorasi Indonesia,” pungkas Anies, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) era Presiden Joko Widodo periode I.
Ungahan yang baru diposting Anies Baswedan melalui akun Instagram @aniesbaswedan sekitar 6 jam yang lalu itu mendapat respon positif dan disukai sebanyak 24.393.
“Terimakasih Pak Surya Paloh, Anda luar biasa pilihan yang tepat untuk memimpin Indonesia yang ke depan seperti Pak Anies berbeda tapi tetap satu jua,” kata @dedek12121982 respon netizen lain.
Kemudian ada lagi merespon dengan menyebut, “Pertama kalinya saya selama Pemilu bakal pilih NasDem karena Pak Anies, “sambung @tamamsilmi.
“Dirgahayu Partai NasDem semoga ke depannya Partai ini diisi oleh orang orang berintegritas terhadap semangat persatuan dan kebangsaan,” ucap @gunwibisono-.
Internal PDIP dinilai cenderung bergejolak seiring perkembangan politik yang ada. Hujan sanksi dilayangkan DPP PDIP kepada kader-kadernya terkait manuver pencapresan. Yang terbaru beraninya Ganjar Pranowo menyatakan siap nyapres dan disambut dukungan beberapa kader senior PDIP.
Kondisi terbalik ditunjukkan NasDem, PKS, dan Demokrat yang meski belum meresmikan koalisi, nampaknya sangat solid lewat serangkaian kegiatan bersama akan mengusung Anies Baswedan yang mana banjir dukungan di berbagai kalangan.
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai apa yang terjadi di PDIP mengenai gejolak yang ada tidak bisa berlangsung lama. Rocky menilai Megawati selaku Ketua Umum PDIP harus segera mengambil sikap mengenai pencapresan di 2024. Ini dinilai makin relevan dengan makin kuatnya Anies dengan dukungan yang terus datang kepadanya.
“Kita tidak ingin itu berlangsung lama, karena itu saya selalu minta Ibu Mega tambil ke publik dan tentukan. Ini tinggal 3 semester kalau PDIP gagal mengonsolidasikan diri, maka Anies akan terbang tinggi,” jelas Rocky melalui Kanal YouTube Rocky Gerung Official bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Minggu (30/10/22).
Rocky mengungkapkan demikian karena menganggap apabila Anies menang telak, itu sama sekali tidak bagus. Rocky khawatir apabila Anies menang telak dan PDIP tak bisa menyeruduk lagi karena masalah internal yang terus berlangsung, kekuasaan yang berlebih karena tak adanya oposisi atau sedikitnya oposisi, itu akan terjadi kembali seperti saat ini.
“Nggak bagus kalau Anies menang mutlak, mesti ada pembanding. Saya nggak suka Anies kalau dia terlalu menghipnosis bangsa ini lalu menang mutlak, akibatbnya Anies akan memerintah lagi tanpa oposisi. Kalau pun Anies menang, PDIP tetap beroposisi,” jelas Rocky dilansir nkri.com, 1 November 2022 dari wartaekonomi.
Rocky menyebut bahwa gejolak yang terjadi memang berkaitan dengan prinsip partai soal Trah Soekarno yang salah satunya dikabarkan berkaitan memajukan Puan Maharani di Pilpres 2024. Hanya saja dari berbagai faktor, Puan Maharani dinilai belum bisa bersaing dengan Anies Baswedan.
“Sudah ada yang anggap ‘Sudahlah daripada ribut dengan soal teknis dan Soekarnois segala macam, udahlah Ganjar aja atau Ganjar aja bisa diasuh kembali’ kira-kira begitu, dan orang menganggap lain kalau ngak ada Anies. Karena Ada Anies maka orang anggap ya udah Ganjar aja lebih konkret,” jelas Rocky. (net/ude/nkr/smr)