Pendapatan usaha yang melonjak turut memengaruhi perolehan laba bersih RELI pada tahun lalu. Laba bersih RELI bertumbuh 8,8% menjadi Rp33,3 miliar per Desember 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp30,6 miliar.
Selain itu, RELI dapat mengelola dengan baik pengeluaran yang dipergunakan untuk aktivitas operasional sehingga beban usaha RELI hanya naik tipis 2% menjadi Rp59 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp57,8 miliar.
Adapun, total transaksi saham selama Januari-Desember 2016 mencapai Rp22 triliun. Mengutip data Bursa Efek Indonesia, RELI merupakan salah satu dari 20 Anggota Bursa dengan volume transaksi saham teraktif pada tahun lalu, dengan market share sebesar 1,5%.
Presiden Direktur RELI Jurgantara Usman mengatakan pendapatan usaha RELI tidak terpengaruh secara signifikan atas volatilitas pasar saham domestik sehingga laba usaha dan pendapatan usaha tetap bertumbuh. Oleh karena itu, RELI berhasil menjalankan strategi bisnis dan meningkatkan produktivitas kinerja sepanjang tahun lalu. “Hal ini juga dipengaruhi oleh penguatan struktur permodalan yang dilakukan RELI pada tahun lalu, melalui penerbitan Obligasi Reliance IV Tahun 2016 Seri A sebesar Rp100 miliar,” ujar Jurgantara di Jakarta, Selasa (4/4). (wiy)