Merayakan hari jadinya yang ke-100, anak usaha PT Pelayaran Nasional Indonesdia (Pelni) yang bergerak di bidang kesehatan, yaitu Rumah Sakit (RS) Pelni meresmikan fasilitas Klinik Eksekutif Heritage yang dapat dimanfaatkan masyarakat, termasuk peserta BPJS Kesehatan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, di RS Pelni, kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (20/4).
Dengan melakukan top up, peserta BPJS Kesehatan yang mengutamakan kenyamanan, dapat merasakan konsep layanan kesehatan one stop service yang lebih personal. Klinik Eksekutif Heritage dilengkapi dengan jajaran dokter spesialis senior yang siap memberikan layanan kesehatan yang prima dan mengutamakan kenyamanan pasien.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi inovasi pelayanan yang dilakukan RS Pelni tersebut. Sebab, dengan begitu peserta BPJS bisa semakin dimudahkan dalam memilih pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
“Hadirnya Klinik Eksekutif Heritage dapat memberikan pelayanan kesehatan secara merata pada semua kalangan dan memberikan kemudahanan akses bagi pengguna BPJS mendapatkan layanan kesehatan yang diinginkan,” kata Rini.
Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L Tobing mengungkapkan, RS Pelni merupakan anak perusahaan PT Pelni yang selalu menunjukan keunggulan dari sisi pelayanan untuk peserta BPJS.
“Kehadiran BPJS Kesehatan yang diamanatkan undang-undang menjadi tantangan sekaligus peluang. RS Pelni bisa dikatakan berhasil menjadi rumah sakit BUMN yang pertama pada 1 Januari 2014 menyatakan kesiapannya melayani peserta BPJS sebagaimana yang diamanatkan UU Jaminan Kesehatan Nasional. Kini, manajemen RS Pelni mampu menjadi rujukan bagi banyak rumah sakit di Indonesia,” puji Insan.
Saat ini jumlah proporsi pasien BPJS Kesehatan yang berobat ke RS Pelni mencapai angka 86% dari total keseluruhan pasien. Kunjungan rawat jalan mencapai 1500 pasien per hari, kunjungan rawat inap mencapai 120 pasien per hari dengan Bed Occupancy Ratio (BOR) mencapai 78% dan angka operasi 70 pasien per hari.
Tingginya kunjungan masyarakat ke RS Pelni ini, nilai Insan, disebabkan pendekatan teknologi, seperti pemanfaatan mesin otomatis anjungan pendaftaran mandiri (APM) dan aplikasi yang dapat diunduh di smarphone. “Aplikasi ini tidak hanya memungkinkan pasien untuk mendaftarkan kunjungannya, tapi juga melakukan konsultasi gratis ke dokter umum maupun spesialis secara online,” imbuhnya.
“Dengan pemanfaatan teknologi informasi, dan RS Pelni dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efisien dan modern, dan masyarakat yang sudah terbiasa dengan smartphone, semakin mudah untuk menjangkau layanan kesehatan tanpa antri panjang dan birokrasi yang melelahkan. Kami mengharapkan RS Pelni dapat menjadi rujukan nasional di industri kesehatan,” tutup Insan. (lin)