Putri dan Ula Akui tak Punya Rencana Gelar Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Ngaku Tidak Tahu hingga Pihak EO Buka Suara

Tangkapan layar media sosial saat menonton pertandingan sepak bola anak Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra (kiri) yang kemudian melamar Wakil Bupati Garut Putri Karlina (kanan). Foto: Instagram/ @putri.karlina14 di internet

Perwakilan event organizer (EO) acara resepsi pernikahan anak Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi bernama Rizal memberikan keterangan soal kericuhan di acara yang digelar di Gerbang Barat Alun-alun Garut, Jumat (18/7/2025) yang menewaskan 3 orang.

Semarak.co – Rizal menyatakan Dedi sempat melarang adanya makan gratis dalam acara resepsi itu. Rizal juga mengungkapkan antisipasi sudah dilakukan dengan menurunkan personel kepolisian sampai 500 orang.

Bacaan Lainnya

“Pak Gubernur sejak awal memang sudah mengingatkan kepada kami dan saya menjadi saksi pertemuan, jelas sekali Pak Gubernur melarang karena sudah berpengalaman sekali, warga itu kalau diberikan makanan gratis ngambilnya enggak satu, ada dua, ada tiga yang berpotensi terjadi peristiwa dorong-mendorong,” cerita Rizal di Garut, Jumat (18/7/2025), dikutip dari video YouTube KompasTV.

“Tetapi namanya musibah kita tidak pernah tahu, jadi ini juga evaluasi yang sangat besar tentu untuk pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga Pak Gubernur,” demikian Rizal menambahkan seperti dilansir kompas.tv melalui laman berita msn.com, Minggu (20/7/2025).

Ia mengatakan kericuhan itu tidak terprediksi sebelumnya. “Karena di jadwal perlu saya sampaikan, kegiatan itu harusnya dimulai pukul 1 siang, tetapi sebelum Jumatan itu sudah penuh, memenuhi pagar pendopo,” bebernya.

Rizal melanjutkan, setelah Jumatan, massa bertambah dari jemaah yang pulang dari ibadah salat Jumat. Sehingga tidak terprediksi dan pada saat itu aparat yang bertugas kewalahan sehingga terjadilah peristiwa dorong-mendorong

“Yang akhirnya mengakibatkan beberapa warga Garut yang hadir itu ada yang tersenggol, terinjak, dan mengakibatkan beberapa peristiwa yang cukup memprihatinkan bagi kita. “Ini benar-benar musibah dan tentu dengan duka yang sangat mendalam, kami masih dalam suasana duka, memohon maaf kepada seluruh warga Garut,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi juga menyatakan dirinya sudah mengingatkan penyelenggara agar tidak menggelar makan bersama warga karena berisiko menimbulkan kerumunan. “Sebenarnya kegiatan ini sudah disampaikan ke saya dan saya melarang,” katanya.

Dedi menyebut dirinya hanya menyetujui dua kegiatan, yakni resepsi yang sudah direncanakan dan pagelaran seni. “Acara makan bersama warga ini saya termasuk dua kali melarang. Saya bilang tidak boleh membuat kegiatan yang melibatkan warga karena nanti tidak akan bisa diprediksi jumlah yang hadir,” paparnya.

Dedi mengaku tidak mengetahui rencana makan bersama warga tersebut tetap dilaksanakan, dan mengatakan hanya akan hadir dalam acara pagelaran seni. “Tetapi karena ini sudah terjadi, saya harus bertanggung jawab. Apa yang dilakukan oleh anak dan menantu itu adalah tanggung jawab saya,” ucapnya.

Kericuhan di acara resepsi pernikahan anak Dedi Mulyadi tersebut menewaskan tiga orang. “Membenarkan informasi adanya tiga orang yang meninggal dalam kegiatan resepsi yang ada di Garut,” terang Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan, Jumat, dilansir Kompas.com.

Ia menyatakan salah satu korban merupakan anggota Polsek di wilayah hukum Polres Garut. “Anggota kami itu telah gugur atas nama Cecep, anggota Bhabinkamtibmas Polsek di Polres Garut,” terangnya.

Hendra mengungkapkan Cecep membantu pengamanan dan evakuasi orang yang pingsan di lokasi. Dia menambahkan, dua korban lainnya merupakan warga. Informasi dari Kamar Jenazah RSUD dr Slamet Garut menyebut, dua korban meninggal dari warga adalah Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, dan Dewi Jubaedah (61), warga Jakarta Utara.

Sebelumnya diberitakan jpnn.com yang dicopy paste (copas) dari laman berita msn.com, Minggu (20/7/2025) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak tahu bahwa acara pesta rakyat di Garut yang berakhir tragis, digelar pada siang hari.

Dedi saat ditemui di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung menyebut acara pesta rakyat yang diketahuinya berlangsung Jumat malam (18/7/2025) berbarengan dengan pagelaran kesenian untuk merayakan pernikahan anaknya Maula Akbar dengan Luthfianisa Putri Karlina yang merupakan Wakil Bupati Garut dan telah disampaikan dalam akun media sosialnya.

“Acara yang kemarin itu di jadwal yang saya miliki dan di media sosial yang saya unggah itu seharusnya dilakukan malam hari. Berbarengan dengan acara kesenian, pagelaran seni dan dilakukan di lapangan,” kata Dedi selepas Rapat Paripurna DPRD Jabar, Sabtu (19/7/2025).

Ia menambahkan, bahwa terkait jadwal itu juga sudah diungkapkan dalam unggahan video YouTube miliknya. “Kan itu jelas tuh di YouTube saya, jelas kan hari Jumat jam 7 malam bareng acara kesenian. Ada Ceu Popon, ada Ohang, ada Kiwil. Kemudian dilakukan di lapang terbuka. Jadi yang jam 13 tuh tidak ada dalam agenda yang saya miliki,” ucap dia.

Pengakuan ini sedikit berbeda dari pernyataan dia sebelumnya, beberapa jam setelah tragedi yang merenggut tiga korban jiwa itu di salah satu Hotel di Bandung. Di mana saat itu dia mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya acara syukuran pernikahan anak menantunya, dengan makan gratis bagi warga.

Dan dia menegaskan bahwa acara yang diketahuinya hanyalah pentas seni untuk masyarakat yang dijadwalkan digelar Jumat malam (18/7/2025). “Acara syukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu,” imbuh Kang Dedy, sapaan akrab Dedy Mulyadi.

“Artinya saya hanya memahami bahwa nanti malam itu ada acara kegiatan saya bertemu warga dalam bentuk pentas seni. Saya tidak tahu bahwa ada acara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama,” demikian Dedi di sela Sunda Karsa Fest: Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2025.

Adapun sebelum acara dan tragedi tersebut, perbincangan antara Dedi Mulyadi dan anaknya Maula Akbar tentang hiburan dan makan gratis untuk warga di pendopo Garut, diunggah di kanal YouTube pribadi Dedi yakni KDM channel.

Dalam video itu, diawali dengan Dedi yang menanyakan detail acara yang dirancang Maula. Ia menekankan bahwa masyarakat akan datang dalam jumlah besar, karena dirinya dikenal banyak warga. “Ari ayah mah penggemarnya banyak, pasti warga ini breg (ngumpul). Warga ada hiburannya gak nanti?” tanya Dedi.

“Ada,” jawab Maula singkat.

Dedi lalu terus menggali informasi soal pelaksanaan hiburan tersebut. “Kapan?”

“Di tanggal 18, hari Jumat,” ucap Maula.

“Jam?” kata Dedi.

“Jamnya jam malam biasa,” tutur Maula.

“Ada hiburannya apa aja?” tanya Dedi lagi.

“Syukuran, Ohang, Kiwil, Ceu Popon,” ucap Maula.

Maula menyebut lokasi acara akan digelar di Pendopo Garut, bersebelahan dengan alun-alun besar. Dedi pun mengingatkan bahwa acara hiburan untuk masyarakat dijadwalkan hanya pada Jumat itu, bukan saat resepsi. “Warganya nanti diharapkan datang ke acara kesenian, tidak pada acara tanggal 16. Kalau tanggal 16 nanti pabaliut dan kemudian gak bisa ketampung,” ujar Dedi.

Dedi juga bertanya apa saja yang disiapkan bagi masyarakat. Maula menjawab bahwa mereka menyiapkan beragam makanan dari pelaku UMKM lokal. Dedi kemudian mempersilahkan warga datang menghadiri acara. “Jadi untuk warga dilaksanakan tanggal 18. Jadi tanggal 18 warga boleh datang ke lapangan. Makan sepuasnya, nonton sepuasnya, tertawa sepuasnya,” ucap Dedi.

Seperti diketahui Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina (Putri) menjelaskan konsep acara yang seharusnya berjalan pada Jumat (18/7/2025). Sebetulnya, putri Kapolda Metro Jaya ini tak berniat menggelar sebuah acara yang membagi-bagikan makanan gratis.

Ia hanya ingin berbagi kepada masyarakat, sebab, masih banyak hidangan yang belum keluar atau disantap tamu undangan. “Kami ingin masyarakat kalaupun ada yang mau makan silahkan datang, tapi tidak diumumkan, ada perkataan saya jangan diumumkan ini bisa bahaya karena menindaklanjuti informasi dari masyarakat makanan gratis,” jelas Putri, Sabtu (19/8).

Terkait berbagi makanan gratis untuk masyarakat, Putri menegaskan kembali bahwa ia tak pernah mengumumkannya. “Kalau boleh, cari di media sosial saya. Tapi kami memfasilitasi kalau-kalau ada yang bertanya, bu katanya makan gratis, kok ibu bohong? Nah saya memfasilitasi itu, tapi tidak mengumumkan sama sekali,” katanya.

Pertanyaan masyarakat itu lumrah, sebab, beredar notulensi yang memuat narasi ‘pesta rakyat’ dan ‘makan gratis’. Masyarakat lalu mengartikan hal itu sebagai sebuah acara umum.

“Itulah yang saya bingung. Itu rapat siapa notulensi siapa, tersebarnya kok bisa. Sampai saya jujur, demi Allah baru melihat notulensi itu ketika kejadian. Ada staff saya bilang, bu ini orang gak diumumin juga sudah tahu dari notulensi itu,” kata Putri.

Sementara, Maula Akbar Mulyadi Putra (Ula) suaminya, menyebut bahwa acara yang berlangsung kemarin adalah hiburan rakyat yang utamanya. “Arti dari hiburan dan pesta itu kan berbeda secara konotasi kata, bahwa hiburan itu bagaimana kita bisa menghibur masyarakat kalau pesta itu berbeda,” kata Ula.

Putra sulung Dedi Mulyadi itu menyampaikan bahwa ia baru berangkat ke lokasi setelah mendapat informasi dari media sosial. Di sana ia melihat tanda-tanda kekisruhan. “Langsung saya berangkat ke sana, saya pun dengan pihak-pihak yang ada di situ semuanya saya omongin kok bisa ada yang seperti ini. Langsung saya ambil keputusan itu ditutup,” katanya. (net/msn/jpn/kpc/smr)

Pos terkait