PT PP Presisi Catatkan Laba Bersih Rp 244,6 M Sepanjang 2017

Direksi PT PP Presisi saat gelar RUPST

Anak usaha PT PP yang bergerak di sektor konstruksi terintegrasi berbasis alat berat PT PP Presisi (PPRE), sukses mencatatkan laba bersih tahun berjalan untuk periode yang berakhir, 31 Desember 2017 senilai Rp244,6 miliar. EBITDA juga mengalami peningkatan 323% dari Rp138,1 miliar pada 2016 menjadi Rp584,0 miliar pada 2017.

Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan mengatakan, angka tersebut meningkat 498% dibanding tahun sebelumnya 2016, laba bersihnya Rp41,4 miliar. Peningkatan signiflkan total laba bersih tahun berjalan tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan konsolidasian PPRE sebesar 389% dari Rp371,2 miliar pada 2016 menjadi Rp1,8 triliun di 2017.

“Peningkatan kinerja kontraktor pelat merah ini secara signifikan mencerminkan secara langsung kuatnya positioning PPRE sebagai perusahaan terkemuka di Indonesia sehingga mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek insfrastruktur strategis berskala nasional. Peran dan posisi PPRE sejalan dengan program pengembangan infrastruktur Indonesia,” ujar Iswanto Amperawan pada RUPST di Jakarta, Kamis (5/4).

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso menambahkan, peningkatan kinerja operasional dan keuangan PP Presisi secara signifikan selama ini akan mendukung peningkatan engineering capacity dan balance sheet capacity sebagai landasan kuat bagi PP Presisi untuk melakukan penumbuhan yang berkelanjutan.

Hal ini yang mendasari perseroan untuk menargetkan pendapatan 2018 hingga Rp 4,9 triliun, meningkat 172% dari tahun lalu senilai Rp 1,8 triliun. “Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2018 hingga sebesar Rp 434,0 miliar meningkat 130 persen dari tahun lalu sebesar Rp 188,3 miliar. Dana sebesar Rp 122,4 miliar atau 65 persen dari laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibukukan sebagai saldo laba ditahan,” kata Benny.

Bagikan Dividen

Musim dividen kini menuai panen bagi investor pasar modal seiring dengan perolehan kinerja keuangan sebagian emiten yang tumbuh positif. Hal inipula yang dirasakan PT PPRE yang berhasil membukukan laba tumbuh dibandingkan tahun lalu. Berangkat dari pencapaian tersebut, ini bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 5,52 per saham. Atau sebesar Rp56,5 miliar. Angka itu menunjukan dividend payout ratio sebesar 30% dari perolehan laba bersih sebesar Rp 188,3 miliar di tahun buku 2017.

“Selain untuk dividen, sisa 70% atau sebesar Rp 188,1 miliar dari perolehan laba bersih akan dialokasikan untuk pembelian alat-alat berat seiring ekspansi PPRE ke sektor infrastruktur dan pertambangan,” ujar Iswanto.

Menurut Kiswoyo Adi Joe, analis dari PT Recapital Asset Manajemen, dividen yang dibagikan sebesar 30% menunjukan bahwa perusahaan tersebut cukup kuat dan sehat dari sisi finansial. Otomatis hal ini akan membuat kepercayaan pemegang saham publik terhadap PPRE meningkat. Apalagi perusahaan ini belum lama melakukan initial public offering di lantai bursa.

Tak hanya itu nilai dividen payout ratio yang akan disebar menurutnya lebih tinggi dibandingkan WEGE yang hanya menembar sekitar 19% dividen dari laba bersih yang diperoleh. Keduanya merupakan anak usaha BUMN konstruksi dan bergerak pada bisnis yang hampir sama.

Selain itu dua emiten itu melakukan IPO hampir bersamaan pada November 2017 silam. “Dividen sebesar 30% yang dibagikan tersebut, juga menunjukan PPRE punya likuiditas berlebih dan telah mengalokasikan dana cukup untuk kebutuhan modal kerja,” ujarnya.

Tahun ini PT PP Presisi menargetkan laba bersih berkisar antara Rp434 miliar hingga Rp445 miliar. Angka tesebut didorong dengan optimisme perseroan dalam memperoleh pendapatan sebesar Rp4,42 triliun hingga Rp4,91 triliun. “Pada 2018 kami menargetkan pendapatan sekitar Rp4,42 triliun-Rp4,91 triliun, sedangkan dalam konsensus para analis pendapatan PPRE di tahun ini bisa mencapai Rp4,26 triliun,” Benny.

Disebutkan, target 2018 tersebut karena PP Presisi memiliki Order Book carry over dari 2017 sebesar Rp9 triliun sehingga tambahan kontrak baru 2018 ditargetkan Rp8 triliun. Maka, order book 2018 menjadi sebesar Rp17 triliun. Sementara untuk pendapatan tahun 2017 kemarin, emiten perusahaan konstruksi terintegrasi berbasis alat berat ini memproyeksikan sebesar Rp1,8 triliun.

PPRE pun menargetkan rencana perusahaan mengakuisisi dua perusahaan yang masing-masing bergerak di bidang bisnis erector dan pondasi akan terealisasi dalam satu bulan atau dua bulan ke depan. “Proses akuisisi tersebut saat ini masih dalam tahap due diligence. Akuisisi ini merupakan bagian dari ekpansi kami secara anorganik dan prosesnya masih on going,” kata Benny.

Benny enggan menyebutkan nilai investasi yang disiapkan untuk akuisisi tersebut. Yang jelas, alokasi dananya sudah dimasukkan dalam rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,6 triliun. “Perusahaan erector yang akan diakuisisi tersebut memiliki kapasitas atau bisa menggarap sekitar empat sampai lima proyek. Sedangkan kapasitas perusahaan pondasi itu memiliki kemampuan menggarap enam sampai tujuh proyek,” ujarnya.

Perusahaan pondasi itu murni dari lokal, sedangkan perusahaan erector itu adalah perusahaan lokal yang memiliki unsur penanaman modal asing yaitu dari Jepang. “Kami berharap dengan bergabungnya nanti dengan kami maka kapasitas kedua perusahaan itu bisa meningkat dua kali lipat,” ujar Iswanto lagi.

Akuisisi perusahaan erector dilakukan PP Presisi untuk memperkuat posisi perusahaan dalam menggarap proyek konstruksi pembangkit listrik. Perusahaan melihat prospek bisnis kontruksi di sektor itu masih cukup besar sejalan dengan adanya program kelistrikan 35 ribu megawatt yang dicanangkan pemerintah. Begitu pula di sektor pondasi, PP Presisi ingin memperkuat lini bisnis tersebut sama seperti bisnis yang lainnya.

Direktur Operasi PP Presisi Hasanin Ade Putra mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengikuti dua tender pembangkit listrik. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Muara Teweh. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *