PT PP Ogah Tunda Tahun Depan Rencana IPO Anak Usaha

Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto saat dicegat wartawan pada acara bukber media

PT PP akan menawarkan saham perdana atau initial public offering/ (IPO) tiga anak usahanya. Namun, untuk realisasinya masih melihat-lihat situasi pasar. Anak usaha kontraktor pelat merah yang akan IPO pertama kali, PT PP Presisi. Selanjutnya disusul PT PP Urban dan PT PP Energi.

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan, proses IPO itu sudah sampai tahap menentukan penjamin pelaksana emisi efek atau undewriter. Perusahaan membuka tangan ke semua underwriter. Agus menegaskan, IPO ketiga anak usaha akan tetap dilakukan sesuai rencana, pada tahun ini. Sehingga, dijamin tidak mundur sampai tahun depan.

“IPO anak usaha banyak kita lihat situasinya. PP Presisi yang direncanakan akan pertama kali IPO. Adapun Underwriter lagi proses. Semuanya kita terbuka mana yang bisa kompetitif yang bisa kita pilih. IPO kita lihat situasi, kita lihat market, saya enggak bisa andai-andai. Kita masih sesuai rencana, tak ada mundur tahun depan, kita lihat kondisi market terus likuiditas pasar seperti apa, banyak numpuk pada semester kedua,” ujar Agus di sela buka puasa bersama media massa di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (20/6).

Diharapkan kondisi pasar sesuai dengan harapan, sehingga tidak ditunda hingga tahun depan. PT PP Presisi merupakan perusahaan jasa konstruksi berbasis pada diferensiasi produk, yaitu jasa konstruksi sipil dan gedung.

Sehingga terbentuk enam lini bisnis utama, yaitu pekerjaan sipil, ready mix, pekerjaan pondasi, erector, formwork, dan rental alat berat. Sedangkan, PT PP Urban merupakan perusahaan yang bergerak dibidang urban development, konstruksi, dan pracetak. Adapun PT PP Energi merupakan perusahaan bidang energi.

Terkait realisasi belanja modal atau capital expendicture (capex) perseroan pada semester I 2017, Agus memproyeksikan, dapat mencapai Rp1,02 triliun. Atau sekitar 5% dari target tahun ini sebesar Rp21 triliun. “Realisasi belanja modal perseroan itu masih rendah. Ini mengingat saat ini perseroan belum mengeksekusi sejumlah rencananya. Realisasi belanja modal perseroan akan tinggi apabila telah merealisasikan akuisisi independent power producer (IPP) melalui anak usaha PP Energi,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *