Program Santripreneur yang digulirkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah membuahkan hasil positif untuk penerima manfaatnya. Salah satunya dialami Nurina Rahmawati, penerima manfaat program Santripreneur asal Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah.
semarak.co-Nurina yang alumni Pondok Pesantren Al Ishlah ini memiliki usaha di bidang jasa laundry. Dia telah berhasil meningkatkan omzet usaha mencapai Rp5 juta per bulan. Perkembangan usaha Nurina merupakan buah dari bantuan yang diberikan BAZNAS guna mendorong peningkatan usaha para penerima manfaat.
Padahal sebelumnya, usaha Nurina sempat mengalami penurunan drastis, imbas pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak tahun 2020. Nurina menambahkan, bantuan dari BAZNAS dikemas untuk perbaikan branding, penambahan mesin dan alat, yang semakin mempercepat proses cuci dan setrika usaha laundrynya.
“Alhamdulillah, bantuan Santripreneur BAZNAS sangat memberikan manfaat kepada UMKM seperti saya. Setelah pandemi membuat usaha menurun drastis dan membuat saya hampir putus asa. Tapi alhamdulillah BAZNAS dan muzaki hadir membantu meningkatkan usaha saya,” kata Nurina dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu (9/11/2022).
Dilanjutkan Nurina, “Yang membuat usaha saya mengalami kemajuan adalah BAZNAS tak hanya memberikan bantuan modal, namun juga memberikan pembekalan motivasi bagaimana cara mengelola usaha dengan baik dan memberikan sejumlah pelatihan. Ini yang sangat membantu kami sebagai penerima manfaat.”
Tak hanya mengalami peningkatan dari omzet usaha, Nurina juga kini telah mempekerjakan satu orang tetangga untuk membantu usahanya. Dampak positif program Santripreneur tak hanya didapat penerima manfaat, namun juga orang-orang di sekitarnya.
Kesempatan terpisah, Pimpinan BAZNAS Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan menyambut baik perkembangan Nurina yang dinilainya suatu bentuk komitmen penerima manfaat dalam mengemban amanah yang diberikan.
“Nurina menjadi contoh nyata bagaimana penerima manfaat benar-benar serius untuk bangkit, berbekal bantuan yang disalurkan masyarakat, dan kemudian dikemas BAZNAS menjadi program produktif seperti Santripreneur ini. Tentu ini menjadi kabar baik bagi kita semua,” ucap Saidah dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Menurut Saidah, BAZNAS akan terus memantau perkembangan para penerima manfaat agar terus berada di jalur yang tepat, demi mendukung proses transformasi dari mustahik menjadi muzaki di kemudian hari.
“Proses transformasi mustahik menjadi muzaki menjadi tujuan utama BAZNAS yang memiliki fokus kuat dalam menyejahterakan umat. Semoga apa yang dicita-citakan dapat terwujud. Program Santripreneur merupakan satu dari sekian banyak program produktif BAZNAS yang dibuat untuk kebaikan umat,” pungkasnya.
Program BAZNAS Santripreneur adalah sebuah program pembinaan, pendampingan, dan pelatihan bisnis serta bantuan modal usaha yang ditujukan kepada para alumni santri yang digulirkan BAZNAS. Tujuannya adalah untuk menguatkan dan meningkatkan kesejahteraan para alumni santri dalam pengembangan kewirausahaan UMKM.
Santripreneur menyasar para alumni santri yang datang dari keluarga mustahik, yang diharapkan dapat berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan hidup mereka. Program Z-Auto yang digagas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah berhasil mengangkat perekonomian mustahik penerima manfaat.
Seperti yang dirasakan Fahmi, yang memiliki bengkel Z-Auto di Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Z-Auto adalah program pemberdayaan UMKM di bidang usaha bengkel motor yang dikelola para mustahik binaan.
Pada program Z-Auto, BAZNAS memberikan bantuan modal serta pelatihan dan pendampingan teknis secara berkala demi mendorong kemandirian ekonomi mustahik. Berbekal bantuan yang diberikan BAZNAS, bengkel Fahmi terus berkembang dengan peningkatan omzet per Oktober 2022 mencapai Rp6.455.000.
Tak hanya itu, Fahmi juga berhasil mempekerjakan seorang karyawan untuk membantu usahanya. “Alhamdulillah sudah dibantu modal berupa alat kompresor dan spare parts sebagai pendukung usaha. Bermanfaat sekali, usaha saya bisa berkembang,” ujar Fahmi.
Fahmi sejak empat tahun lalu membuka usaha jasa otomotif dengan menyewa lahan kosong milik salah seorang warga sebagai tempat kegiatan usaha. Bengkel itu lantas menjadi sumber pemasukan Fahmi dan keluarga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Usaha pria berusia 29 tahun itu mendapat ujian ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Jumlah pelanggan menurun drastis yang berimbas pada pemasukan yang minim. Hal itu juga berpengaruh terhadap sulitnya membeli alat sebagai salah satu faktor pendukung perkembangan usahanya. “Saya sangat bersyukur sekali BAZNAS dan muzaki telah membantu kami pelaku UMKM ini,” katanya.
Tak hanya fokus di usaha bengkel, Fahmi juga mengembangkan usahanya ke jasa cuci motor sebagai tambahan pemasukan. “Tadinya sendiri yang mengerjakan, cuma karena kerepotan jadi saya ambil satu orang untuk bantu saya di sini,” ujarnya.
Perkembangan usaha yang dilakukan Fahmi mendapat apresiasi dari Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA. Menurutnya, hal ini merupakan buah dari kerja keras dan komitmen yang dipegang Fahmi dalam memegang kepercayaan yang diberikan muzaki.
“Alhamdulillah, Fahmi menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha. Dari keterpurukan, saat ini Fahmi mengalami peningkatan omzet, bahkan berhasil mempekerjakan seorang karyawan, yang memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar,” ujar Saidah dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).
Program Z-Auto digulirkan karena BAZNAS melihat sebuah peluang usaha baru untuk mustahik binaan. Menjamurnya sepeda motor yang tentunya membutuhkan penanganan khusus, membuat hadirnya lapangan pekerjaan baru dalam bentuk bengkel sepeda motor.
“Z-Auto akan optimal jika mampu dilakukan dengan bersungguh-sungguh. BAZNAS RI akan terus memantau dan membina mustahik binaan agar terus berada di jalur yang tepat untuk bertransformasi dari mustahik menjadi muzaki di kemudian hari. Terima kasih kepada muzaki yang telah menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui BAZNAS,” kata Saidah. (smr)