Program Smart Pesantren Ajarkan Santri Kelola Keuangan dan Bijak Gunakan Media Sosial

Kemenko PMK bekerja sama dengan Kementerian Agama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta mitra industri Samsung dan Meta, meluncurkan program Smart Pesantren di Pondok Pesantren Daarul Mughni Al Maaliki Bogor.

Kemenko PMK bekerja sama dengan Kementerian Agama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta mitra industri Samsung dan Meta, meluncurkan program Smart Pesantren di Pondok Pesantren Daarul Mughni Al Maaliki Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025).

Semarak.co – Menko PMK Praktikno menjelaskan, program  Smart Pesantren  memiliki komitmen kuat untuk melakukan transformasi dalam pengelolaan keuangan kelembagaan, dan bertekad untuk mengajarkan santrinya mengenai penggunaan media sosial secara bijak dan produktif.

Bacaan Lainnya

“Kami menyambut suka cita gerakan transformasi pesantren yang digagas Ketum PBNU dan RMI PBNU sebagai lokomotif perubahan. Transformasi ini akan menggerakkan pesantren agar lebih adaptif, inovatif, dan kompetitif di era global,” tuturnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media PMK, Sabtu (15/3/2025).

Program Smart Pesantren mencakup berbagai kegiatan, seperti workshop Implementasi Ekosistem Pusat Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS), masterclass Santri Cerdas Digital & Bijak di Era Teknologi.

Ada juga pelatihan transformasi digital untuk pembelajaran pesantren, serta Ramadhan Synergy, yaitu buka puasa bersama Menteri dan pemimpin industri.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK  Friderica Widyasari Dewi, menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi pesantren, mengingat banyak pesantren di daerah dengan akses terbatas terhadap layanan keuangan formal.

“OJK ingin meningkatkan pemahaman pengelolaan dana pesantren yang efisien dan cerdas, serta pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan keuangan yang dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” jelasnya.

Selain itu, Kemenko PMK bersama Kementerian Agama dan Samsung menginisiasi workshop digitalisasi pembelajaran untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital di pesantren. Kolaborasi ini lahir dari kebutuhan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih interaktif dan tidak monoton.

Berdasarkan implementasi yang telah berjalan, penggunaan tablet terbukti mampu meningkatkan interaksi antara santri dan kiai secara lebih dinamis.

Dengan dukungan ekosistem digital seperti Learning Management System (LMS) dan berbagai konten pembelajaran lainnya, perangkat tablet menjadi sarana yang efektif dan menarik untuk mendukung proses belajar-mengajar di lingkungan pesantren.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, berharap program ini dapat mendorong terwujudnya smart pesantren yang transformatif, baik dalam aspek pengelolaan keuangan yang akuntabel maupun digitalisasi pembelajaran.

“Saya berharap dengan adanya program ini, pesantren dapat mencetak santri yang unggul dan berdaya saing, mampu mengikuti perkembangan zaman, serta memahami pentingnya literasi keuangan,” ucapnya.

Pada acara tersebut turut hadir Direktur Consumer Electronics Display Samsung Hita Supranjaya, Kepala Kebijakan Publik Meta Indonesia dan Timor Leste Berni Moestafa, serta Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Mughni Al Maaliki, KH Mustopa Mughni, beserta jajarannya. (hms/smr)

Pos terkait