PPIH Arab Saudi Siap Sambut Kedatangan dan Layani Jemaah Haji Indonesia, KJRI Pesan Jemaah Jangan Bawa Jimat sampai Peluru

Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid. Foto: humas Kemenag

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah Arab Saudi Eko Hartono mengingatkan para jemaah untuk tidak membawa jimat dalam beragam bentuknya. Jemaah juga diingatkan untuk tidak membawa peluru senjata tajam, karena itu juga dilarang.

semarak.co-Pesan ini disampaikan Konjen RI Eko saat menggelar rapat koordinasi dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah. Hadir, Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid, Konsul Haji KJRI Jeddah yang juga Wakil Ketua PPIH Nasrullah Jasam.

Bacaan Lainnya

Lalu Kadaker Bandara Haryanto, Kadaker Madinah Zaenal Muttaqin, Kadaker Makkah Khalilurrahman, serta jajaran KJRI Jeddah. Eko menggarisbawahi, bisa saja satu peluru itu tidak sengaja dibawa. Namun, Saudi sangat ketat dalam aturan ini.

“Jamaah jangan sampai bawa jimat. Itu bisa kena pasal sihir di Saudi. Hukumannya berat. Ini agar diperhatikan. Jangan juga membawa peluru. Ada pengalaman WNI bermasalah karena membawa satu peluru. Dia bahkan sempat ditahan sampai tiga bulan,” pesan Eko Hartono di Jeddah, Minggu (21/5/2023).

Persoalan pelindungan jemaah lainnya terkait dengan pencekalan. Konjen RI mengingatkan bahwa Saudi memberlakukan masa cekal 10 tahun. Sehingga, warga yang pernah dideportasi atau dicekal, tidak bisa masuk ke Saudi sebelum melewati masa 10 tahun.

“Masa cekal juga berlaku bagi jemaah umrah dan haji. Jemaah perlu diinfo kalau pernah dicekal dan dideportasi, pastikan kejadian itu sudah lebih 10 tahun. Saudi makin ketat,” tandas Eko dirilis humas Kemenag melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Minggu malam (21/5/2023).

Eko juga meminta jemaah untuk tidak mengambil gambar atau foto objek-objek yang dilarang. Salah satunya adalah guest house atau istana Raja yang ada di dekat Masjidil Haram. Menurutnya, terjadi sejumlah kasus yang dialami jemaah umrah karena memotret area terlarang, termasuk istana raja.

“Jemaah juga agar jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Masjidil Haram lalu diunggah di media sosial. Misal, pengalaman kehilangan sandal padahal lupa meletakkannya lalu dibuat konten video. Ini juga bisa bermasalah. Jemaah haji Indonesia akan mulai tiba di Madinah pada 24 Mei 2023,” terang dia.

Kloter pertama asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) akan menjadi rombongan perdana yang mendarat di Madinah. Mereka dijadwalkan tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz pukul 6.20 waktu Arab Saudi. Mereka akan mejalani ibadah Arbain (salat wajib berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu) di Madinah sebelum diberangkatkan ke Makkah.

Di bagian lain operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M segera dimulai. Jemaah haji asal Indonesia akan tiba di Madinah, Arab Saudi pada 24 Mei 2023, dari pagi hingga malam. Ada dua sektor di daerah kerja (Daker) Bandara yang secara bergiliran akan memberikan layanan 24 jam dalam menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia.

Sementara di Madinah, ada lima sektor wilayah perhotelan. Satu sektor Bir Ali dan satu sektor khusus Masjid Nabawi yang juga siap memberikan pelayanan, pembinaan, dan pelindungan kepada jemaah.

Ketua PPIH Arab Kemenag Saudi Subhan Cholid mengatakan, petugas PPIH Daker Bandara dan Daker Madinah sudah tiba di Arab Saudi sejak 20 Mei 2023. Mereka saat ini telah menempati pos tugas masing-masing untuk bersiap melayani jemaah haji.

“Bismillah, insya Allah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi siap menyambut kedatangan jemaah Indonesia dan siap memberikan pelayanan kepada para dhuyufurrahman,” tegas Subhan di Madinah, Senin (22/5/2023) dirilis humas Kementerian Agama (Kemenag) melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Senin malam ini (22/5/2023).

Menurut Subhan, ada 16 kloter yang akan datang pada 24 Mei 2023. Total ada 6.383 jemaah yang berangkat dari delapan embarkasi, yaitu: Jakarta – Pondok Gede (JKG), Jakarta – Bekasi (JKS), Solo (SOC), Makassar (UPG), Aceh (BTJ), Kualanamu/Medan (KNO), Batam (BTH), dan Surabaya (SUB).

Mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA Madinah), jemaah akan langsung diantar menuju hotel di Madinah. PPIH Arab Saudi telah menyiapkan layanan transportasi yang akan mengantar jemaah dari bandara menuju hotel di Madinah.

Subhan menjelaskan, ada 11 perusahaan yang sudah kontrak di bawah naungan Naqabah (Organda Saudi). Ada 8 – 10 bus yang disiapkan untuk mengantar setiap kloter yang tiba di Madinah, disesuaikan dengan jumlah rombongan. Satu rombongan antara 40-45 jemaah.

Kloter pertama Embarkasi Jakarta – Pondok Gede atau JKG 01 akan tiba perdana di Madinah pada pukul 06:20 waktu Arab Saudi (WAS). Disusul SOC 01 pada pukul 09:15 WAS, UPG 01 pukul 10:20 WAS, dan BTJ 01 pukul 11:20 WAS.

Mereka akan menempati Hotel Grand Plaza Badr Al-Maqam dan Al-Madinah Concorde di Sektor 1, serta Abraj Taba Company di Sektor 2. Total kita sudah siapkan 91 hotel di Madinah yang tersebar pada lima sektor,” “rinci Subhan.

Jemaah haji akan tinggal sekitar sembilan hari di Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain. Yaitu, salat berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi. Selama di Madinah, mereka juga akan mendapat layanan katering, tiga kali makan sehari.

Menurut Subhan, PPIH Arab Saudi telah melakukan kontrak kerja sama dengan 21 perusahaan penyedia katering jemaah haji Indonesia. Mereka diharuskan menyediakan layanan katering bercita rasa masakan nusantara.

“Kita sudah lakukan konsolidasi dengan 21 dapur katering beserta para juru masaknya. Kita teguhkan komitmen mereka untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah. Sudah dilakukan juga demo menu jemaah bercita rasa Indonesia,” sebut Subhan.

Kepada jemaah, Ketua PPIH Arab Saudi berpesan agar membawa barang bawaan seperlunya, cukup yang dibutuhkan selama beribadah haji. Jemaah agar tidak membawa barang bawaan yang dilarang. Menurut Subhan, ada dua kategori barang yang dilarang. Pertama, barang yang secara materi memang dilarang.

“Misalnya, jimat atau rajah. Masalah jimat atau rajah perlu mendapat perhatian dari jemaah. Sebab, itu benar-benar dilarang pemerintah Saudi, dan bahkan masuk dalam pasal sihir. Hukumannya berat,” pesan Subhan.

Kedua, barang yang secara materi tidak dilarang tapi secara jumlah dilarang. Misal, rokok, obat kuat, jamu, dan lainnya. “Kalau jumlahnya terlalu banyak, ini juga dilarang. Bisa disita. Bawa barang secukupnya saja,” ujar Subhan.

Terakhir, Subhan menegaskan bahwa Menag Yaqut Cholil Qoumas sudah mencanangkan Haji Ramah Lansia. Dijelaskan Subhan, haji adalah ibadah fisik, karenanya secara praktik sebenarnya tidak ramah lansia. Karenanya, salah satu syarat haji adalah istitha’ah, termasuk kemampuan fisik.

Subhan mencontohkan, saat berhaji, jemaah harus menjalani tawaf dan sai. Ini sangat butuh kemampuan fisik. Prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Jarak tempuhnya cukup jauh. Ini juga membutuhkan fisik yang kuat. Di Makkah, jarak hotel ke Masjidil Haram berkisar 850 meter – 4,5 km.

Ada sarana transportasi yang mengantar jemaah ke terminal terdekat. Namun, kata Subhan, dari terminal ke Masjidil Haram juga harus jalan. Dengan kondisi ini, maka petugas dan stakeholders penyelenggara haji harus punya komitmen dan empati yang sama dalam memberikan layanan terbaik ke Jemaah.

“Termasuk jemaah lansia yang jumlahnya mencapai 67ribu. Ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama. Tunjukkan keramahan petugas. Tidak boleh ada keluhan jemaah terkait perilaku petugas. Setiap keluhan jemaah yang berkenaan dengan layanan harus dijawab secara ramah,” tandasnya.

PPIH Arab Saudi juga telah menyiapkan layanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah dan Makkah. Di Madinah, KKHI yang berlokasi di Al Arid juga sudah siap beroperasi untuk memberikan layanan kesehatan bagi jemaah.

KKHI Madinah memiliki kapasitas 69 tempat tidur, terdiri atas 10 tempat tidur Instalasi Gawat Darurat (IGD), tujuh tempat tidur Intensive Care Unit (ICU), dua tempat tidur Isolasi, 43 tempat tidur Rawat Inap, dan tujuh tempat tidur psikiatri.

KKHI Madinah juga dilengkapi dengan Laboratorium, Apotek, Poli Gigi, 11 unit ambulance, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi. Ada sejumlah pelayanan dokter spesialis di KKHI Madinah.

“Yaitu anastesi, bedah, pengobatan emergency, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru, saraf, orthopedi, dan kedokteran jiwa. Seluruh pelayanan kesehatan ini adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah asal Indonesia,” ucapnya.

“Kita doakan bersama, semoga jemaah haji Indonesia selama di Saudi kesehatannya terjaga sehingga bisa menjalankan ibadahnya dengan baik. Aamiin,” tutupnya. Berikut data 19 Kloter yang akan tiba di Madinah pada 24 Mei 2023:

  1. JKG 01, mendarat 06:20 WAS (Garuda Indonesia)
  2. SOC 01, mendarat 09:15 WAS (Garuda Indonesia)
  3. UPG 01, mendarat 10:20 WAS (Garuda Indonesia)
  4. BTJ 01, mendarat 11:20 WAS (Garuda Indonesia)
  5. KNO 01, mendarat 12:20 WAS (Garuda Indonesia)
  6. JKG 02, mendarat 13:20 WAS (Garuda Indonesia)
  7. BTH 01, mendarat 14:20 WAS (Saudia Airlines)
  8. SUB 01, mendarat 15:15 WAS (Saudia Airlines)
  9. SOC 02, mendarat 15:20 WAS (Garuda Indonesia)
  10. JKS 01, mendarat 16:25 WAS (Saudia Airlines)
  11. SUB 02, mendarat 17:15 WAS (Saudia Airlines)
  12. JKS 02, mendarat 18:25 WAS (Saudia Airlines)
  13. JKG 03, mendarat 18:35 WAS (Garuda Indonesia)
  14. SUB 03, mendarat 19:15 WAS (Saudia Airlines)
  15. SOC 03, mendarat 20:40 WAS (Garuda Indonesia)
  16. BTH 02, mendarat 23:55 WAS (Saudia Airlines)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *