PP PTMSI Sebut Target Tidak Muluk-Muluk di Kejuaraan Tenis Meja Asia

Ketua umum PP PTMSI bersama penitia. foto: Pengurus PP PTMSI

Ketua Umum Pengurus Pusat  Persatuan tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Komjen Pol (purn)  Oergoseno tidak memasang target muluk-muluk pada atlet tenis meja yang bakal diikut sertakan pada Kejuaraan Tenis Meja Asia 2019 yang digelar, 15-22 September mendatang di GOR Among Rogo, Yogyakarta.

“Kita hanya menurunkan atlet muda berusia dibawah 18 tahun,  karena pemain senior tidak bisa ambil bagian karena terkendala akan nikah dan juga persiapan untuk PON,  Papua, “kata Oergoseno berterus terang pada wartawan pada acara temu wartawan di Jakarta, Senin (2/9/2019).

Hadir pada acara tersebut,  Perwakilan dari Asia Table Tennis Union (ATTU), Chan Foong Keong, Ketua Pengurus Daerah PTMSI Yogyakarta,  H.  Bagiya Rakhmadi SH. LLM dan Muchlis Marliono, Ketua Panitia Pelaksana.

Menurut Oergoseno,  dengan keterbatasan pemain nasional yang dimiliki oleh PP.  PTMSI itu,  akhirnya diputuskan penain muda berusia dibawah usia 18 tahun untuk diikut sertakan pada kejuaraan asia.

Namun demikian sebelumnya, mereka ditempa  berlatih di Cina selama tiga bulan. “Untuk itu kita tidak bisa berharap banyak,  yang penting tampil bagus tidak mengecewakan, ” ujar Oegroseno.

Untuk dikrtahui pada SEA games 2017 lalu di Malaysia,  Indonesia hanya mampu meraih 4 Perunggu yang diperoleh dari Ficky Supit,  Cristian Ferliana dan Cristian/Fauziah.

Namun karena para pemain nasional itu sebagian ada yang sibuk memprsiapkan pernikahannya dan juga ada yang sibuk persiapan untuk membela daerahnya tampil di PON Papua, maka para pemain itu tidak lagi diikut sertakan pada kejuaraan asia Yogyakarta.

Untuk tampil di Kejuaraan Asia Yogyakarta tersebut,  tambah Oegro,  telah ditetapkan materi pemain Indonesia terdiri dari Syahrizal Nauval Akbar Mamonto,  Arfan Seina Pramudya,  Rafanael Nikola Niman,  Hafid Nur Annafi dan Fukri Fadilah (putra).

Sedangkan putri diperkuat oleh Siti Aminah,  Tyas Syahrani,   Novinda Widarahman,  Isna Syafira Khalif dan Gading Putri Azhari. “Mereka didampungi Wing Kien wa sebagai Manajer dan Ersan Susanto sebagai pelatih,” kata Oegroseno.

Ketua Panjelaskan Kejuaraan Asia di Yogyakarta Muchlis Mariono menyebut, merupakan pertandingan penting,  sebab menjadi salah satu seleksi Olimpiade Tokyo 2020. Sebanyak 36 negara asia yang merupakan gudangnya petenia meja dunia,  akan ambil bagian pada kejuaraan asia teraebut. Negara-negara itu dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi I dan Championship.

Divisi Championship diisi oleh China, Korea Selatan, Jepang, Korea Utara, India, dan Singapura. Sementara, Divisi I berisi negara-negara yang tidak masuk Divisi Champions. Indonesia masuk dalam divisi ini.

Para peserta Kejuaraan tenis meja asia Yogyakarta,  menurut H. Bagiya Rakhmadi, Pengurus Daerah PTMSI Yogyakarta,  nanti akan melakukan sesi kunjungan wisata ke Kraton Yogyakarta,  Prambanan dan daerah lainnya. “Termasuk wisata kuliner,  karena Yogyakarta juga terkenal dengan kulinernya, ” ujarnya.  (trigan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *