Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Faisol Riza menyebut mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pernah menolak untuk membeli tiga vaksin Covid-19. Ketiga vaksin tersebut, Sinopharm, Sinovac dari China, dan AstraZeneca.
semarak.co-Pernyataan tersebut disampaikan Faisol dalam Webinar bertajuk Crazy Rich Masuk Kabinet: Membaca Politik Plutokrasi Era Jokowi yang diunggah akun YouTube Forum Jurnalis Politik, Senin (28/12/2020) seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (29/12/2020) yang lantas melansirnya hari ini.
“Upaya melakukan pembelian vaksin, baik Sinopharm, Sinovac, maupun AstraZeneca yang kabarnya gagal karena menteri kesehatan sebelumnya tidak mau tanda tangan,” kata Faisol dalam webinar.
Namun, Faisol tidak menyebutkan lebih lanjut alasan penolakan Terawan terhadap tiga vaksin tersebut saat masih menjabat sebagai Menkes. CNNIndonesia.com juga sudah menghubungi Terawan untuk mengonfirmasi hal tersebut, namun belum direspons.
Pemerintah diketahui hingga saat ini telah memesan 371 juta dosis vaksin Covid-19 dari beberapa perusahaan farmasi asing. Rinciannya, sebanyak 116 juta dosis dari Sinovac, dan 52 juta dosis dari Novavax.
Kemudian, 45 juta dosis dari Pfizer Inc and BioNtech, 12 juta dosis dari Covax, dan 50 juta dosis dari AstraZeneca. Covax adalah inisiatif WHO dengan membuat aliansi untuk mendapatkan vaksin. Nantinya, vaksin yang diberikan aliansi Covac kepada sejumlah negara seperti yang sudah ada di pasaran, yaitu AstraZeneca, Pfizer hingga Sinovac.
Menurut Faisol, reshuffle kabinet atau kocok ulang Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap jajarannya memang dilakukan agar bisa bekerja optimal di 2021, termasuk program pemerintah soal vaksinasi. Oleh sebab itu, Faisol mengaku tak heran dengan penunjukkan Budi Gunadi Sadikin yang menggantikan Terawan.
Menurut dia, Budi Gunadi dalam beberapa waktu terakhir memang berperan besar dalam melaksanakan program pemerintah terutama dalam penanganan Covid-19 saat menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
“Kalau vaksinasi perubahan Menkes dengan Budi Sadikin, mungkin ini lebih praktis menurut saya karena sebagai Wamen, BUMN Budi Sadikin beberapa bulan terakhir memang berkecimpung sangat dalam urusan penanganan Covid-19,” kata dia. (net/smr)
sumber: cnnindonesia.com di WAGroup FILOSOFI KADAL (JUJUR)