Polisi Sumut Bantu Obati yang Terluka, Oknum Lain Seret dan Pukuli Pendemo Tolak Omnibus Law

Oknum polisi serang pendemo. Foto- internet

Video berdurasi enam detik menampilkan seorang anggota kepolisian yang mencekik salah satu mahasiswa yang ikut berdemo. Menjadi bahan perhatian, salah satu seorang anggota polisi justru malah memukul kepala rekannya itu demi membela mahasiswa yang dicekiknya.

semarak.co– Hingga terdengar salah satu anggota polisi tersebut mengatakan, jika tak seharusnya aparat bersikap seperti itu kepada rakyat. Sayangnya belum diketahui informasi kejadian tersebut, kapan dan dimana peristiwanya terjadi.

Bacaan Lainnya

“Hei! Teriak salah satu anggota sambil memukul kepala rekan sesama polisi, “Jangan seperti itu dong,” sambung polisi tersebut sambil mencengkram baju rekannya.

Di Medan Sumatera utara Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) tetap mengutamakan sikap humanis dalam menghadapi aksi demo yang digelar di Kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (8/10/2020).

“Sikap humanis yang dilakukan personel kepolisian saat bertugas dengan menyampaikan imbauan-imbauan kepada seluruh pengunjukrasa agar menyampaikan aspirasinya secara tertib dan santun,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja di Medan, Kamis (8/10/2020).

Imbauan ini dilakukan untuk mengantisipasi tidak terjadi kerusuhan saat proses penyampaian aspirasi tersebut. Selain mengedepankan sikap humanis, Polda Sumut juga menurunkan 100 personel Polisi Wanita (Polwan) yang bertugas membagi-bagikan masker kepada pare pendem mengantisipasi terjadinya klaster baru Virus Corona (COVID-19).

“Polda Sumut tidak ingin usai aksi demo angka penyebaran COVID-19 di Kota Medan meningkat.Dengan dibagikannya masker bertujuan melindungi para pendemo yang berunjukrasa di tengah pandemi COVID-19,” ujarnya.

Tatan mengatakan, Polda Sumut telah menurunkan 2/3 dari jumlah personel sekitar 7.000 orang, dan tetap mengantisipasi beberapa hari ke depan. Untuk personel yang disiagakan 2/3 dari kekuatan masing-masing wilayah.Polda Sumut sendir disiagakan 7.000 personel.

“Diingatkan kepada seluruh pendemo bahwa saat ini wilayah Sumut masih menghadapi wabah pandemi COVID-19.Kita bersama-sama mengantisipasi penyebaran virus itu, dengan melaksanakan Protokol Kesehatan,” kata mantan Wakapolrestabes Medan itu.

Bidang Dokter Kesehatan (Bid Dokkes) Poldasu memberikan bantuan kesehatan kepada pengunjuk rasa yang terluka saat demo berujung anarkis di depan Kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (8/10/2020).

Tatan mengatakan Polda Sumut mengutamakan sikap humanis dalam menghadapi aksi demo di Kantor DPRD Sumut. “Sikap humanis itu, kita buktikan dengan memberikn pertolongan kepada para pengunjukrasa yang terluka saat berdemo,” ujarnya.

Pantauan di lapangan, tampak dua orang polisi wanita (polwan) yang bertugas dari tim medis Polda Sumut itu tanpa pamrih mengobati salah seorang pengunjuk rasa yang terluka saat mengikuti demo.

Melihat sikap humanis yang ditunjukkan tim medis itu membuat masyarakat dan pengunjuk rasa lainnya memberikan apresiasi kepada dua personel Polwan Polda Sumut. Karena, Polri khususnya Polda Sumut telah menjalankan tugasnya sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat dengan baik.

Sementara itu, kerusuhan saat demonstrasi mahasiswa dan pemuda menolak Undang-Undang Cipta Kerja di depan halaman Gedung DPRD Sumatera Utara di Medan mengakibatkan tiga personel polisi terluka, satu di antaranya polwan atau polisi wanita akibat lemparan batu oleh massa aksi.

Para personel polisi yang terluka akibat terkena lemparan batu oleh para massa aksi. Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko yang berada di lokasi meminta para demonstran untuk menghentikan aksi anarkis tersebut.

Sejumlah kendaraan dinas milik Polda Sumatera Utara dirusak sejumlah pengunjung rasa yang bertindak anarkis saat menyampaikan aspirasinya menolak penetapan Undang-Undang Cipta Kerja di Lapangan Merdeka Medan, Kamis sore (8/10/2020).

Para pengunjuk rasa itu melempari sejumlah mobil dinas milik Polda Sumut dengan batu namun mereka yang terlibat dalam aksi perusakan tersebut telah diamankan. “Kini, mereka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” imbuh Tatan.

Kendaraan-kendaraan dinas yang mengalami kerusakan akibat aksi anarkis sejumlah pengunjuk rasa itu terdiri atas satu unit bus, sedan, dan mini bus.  Para pelaku melempari kendaraan-kendaraan yang tengah terparkir di pinggir jalan itu dengan batu.

Selain itu, dalam demonstrasi mahasiswa dan pemuda yang berlangsung di depan halaman Gedung DPRD Sumatera Utara, tiga orang polisi, termasuk seorang polisi wanita, juga terluka akibat terkena lemparan batu.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko yang berada di lokasi meminta para demonstran untuk menghentikan aksi anarkis tersebut. Polisi telah mengamankan 177 demonstran yang ikut serta dalam aksi penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di halaman Gedung DPRD Sumatera Utara di Medan. “177 orang yang kita amankan,” kata Riko.

Saat ini ke 177 orang demonstran yang diamankan sudah dibawa ke Polda Sumut untuk dilakukan pemeriksaan dan belum diketahui kapan akan dibebaskan. Para demonstran yang diamankan tersebut akan di tes urine dan akan menjalani pemeriksaan COVID-19. “Lagi pemeriksaan dan enggak tau kapan akan dibebaskan,” katanya.

Di tempat lain tampak polisi dan massa saling serang dalam aksi demo sehingga terlihat beberapa oknum polisi yang memperlakukan pendemo tidak manusiawi. Salah satunya peristiwa itu terekam dari video yang diunggah akun Instagram @ruruk.ini dan akun @van10mon.

Pada video yang diunggah, Kamis (7/10/2020) tampak beberapa oknum polisi yang memperlakukan kejam salah satu pendemo. Pendemo itu tampak diseret, dipukul dengan tongkat bahkan ditendang oleh aparat.

Tampak beberapa warga yang mencoba menolong pendemo tersebut. Terdengar pula di balik video itu seorang pria yang meminta oknum polisi berhenti menyiksa pria tersebut. “Pak udah pak udah udah woii,” ujar pria di balik video itu.

Kendati demikian aparat tampak tak menghiraukan warga. Mereka tampak justru meneruskan aksinya. Suara lain terdengar mengatakan “pak udah pincang itu, udah habis kita,” suara di balik video itu lagi.

Akun @ruruk.ini pun menulis caption yang berisi menagih janji kepada Presiden Jokowi. Pasalnya Jokowi sempat berkata jika ada oknum polisi yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa pendemo maka akan langsung dipecat.

“Kita tagih janji Bapak, bila ada oknum polisi yang Melakukan kekerasan Terhadap mahasiswa pendemo, maka Pihak oknum polisi Tersebut Akan Langsung Di pecat pada Saat itu juga.. maka kesimpulan dari Video ini Kami Tagih Janji Bapak MANA KEADILAN BUAT KAMI@jokowi

Anda Menjadi Pemimpin atas Sumpah Jadi Jangan Menjadi PENJILAAAAT Mana Sila Ke 5 PANCASILA. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH BANGSA INDONESIA Ternyata Tipuan Belaka….” tulis akun tersebut. (net/smr)

 

sumber: berbagai situs dari google.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *