Video dengan gambar seorang polisi memarahi warga yang menggelar pesta yang belakangan diketahui acara arisan guru viral di media sosial (medsos) dan menjadi pesan berantai di medsos whatsapp (WA). Setiap kiriman yang sampai langsung tempat kejadiannya dimana dengan antusias dan ada nada kecaman juga.
semarak.co – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kaliwates, Jember, Jawa Timur Kompol Edy Sudarto terpaksa membubarkan acara arisan guru madrasah ibtidaiyah di Jalan Melati, Kelurahan Jember Kidul, Sabtu (28/3/2020).
Edy sempat menegur dengan keras karena penyelenggara acara tersebut tak menghiraukannya. “Kamu kira main-main ini, kita semua semua capek, Pak. Kami enggak pulang, kami garda terdepan. Kamu macam-macam ngumpulin orang, acara apa ini, malah enak-enak pesta,” ujar Edy kepada salah satu penyelenggara yang hanya tertunduk diam lesu.
“Otakmu di mana otakmu, atau pengin mati sendiri, mati aja sana. Bukan main-main ini. Ayo bawa ke Polres (meminta anak buahnya membawa peralatan/perlengkapan pesta),” tambah Eddy masih dalam posisi tadi.
Aksi tegas Edy dan sejumlah petugas dari Muspika Kaliwates itu pun sempat terekam oleh warga. Video yang viral di media sosial tersebut pun mendapat komentar di akun Twitter Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rahman. “Menegakkan disiplin tidak bisa dengan bujuk rayu, karena itu demi kemaslahatan masyarakat Polri harus tegas,” tulis Fadjroel di akunnya.
Dari penelusuran kompas.com, peristiwa tersebut terjadi saat polisi dan Muspika Kaliwates yang sedang melakukan penyemprotan disinfektan untuk pencegahan wabah corona. Saat mendatangi acara tersebut, petugas juga melihat penyelenggara memasang tenda-tenda dan menyediakan makanan bagi sekitar 30 orang.
Polisi akhirnya meminta penyelenggara untuk membuat pernyataan di Mapolres Jember. “Kami fokus pada pencegahan penyebaran virus corona,” kata Kapolres Jember AKBP Aris saat dimintai konfirmasi, Senin (30/3/2020).
Di bagian lain, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyoroti masih adanya tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang leluasa masuk ke Indonesia di tengah pandemi virus corona jenis baru atau Covid- 19.
“Yang terbaru adalah kabar soal lolosnya seorang TKA Tiongkok hingga masuk ke ke Muara Pawan, Ketapang, Kalimantan Barat. Ini sangat ironis. Wong warga dari Malang saja hendak menghadiri hajatan keluarganya di Blitar berhasil dicegat petugas dan diminta kembali, kok ya TKA China jauh-jauh dari RRC bisa masuk hingga ke pedalaman Ketapang,” kata Neta, Minggu (29/3/2020).
Mantan wartawan itu menjelaskan, TKA Tiongkok itu masuk ke Ketapang pada 24 Maret 2020. Selanjutnya, TKA itu langsung bekerja di salah satu industri di Muara Pawan. Neta menegaskan bahwa masuknya TKA Tiongkok ini membuat warga sekitar resah. Mereka lalu melapor ke Polsek Muara Pawan.
Pada 26 Maret 2020, Kapolsek Muara Pawan Ipda Bagus beserta tokoh masyarakat setempat lantas mendatangi pabrik tempat TKA Tiongkok itu dipekerjakan. Saat itu pula Ipda Bagus bertindak tegas.
Neta menjelaskan, Ipda Bagus langsung meminta TKA tersebut meninggalkan Ketapang. Akhirnya, perusahaan yang mempekerjakan TKA itu sepakat memulangkannya pada 27 Maret 2020 lewat Bandara Rahadi Oesman Ketapang.
“Sikap Kapolsek ini patut diapresiasi dan diacungi jempol. Berbeda dengan sikap Kapolda Sultra yang meloloskan TKA China masuk ke Kendari, yang hingga kini masih bekerja di daerah tersebut,” jelas Neta.
Masih masuknya TKA Tiongkok ke Indonesia di tengah makin meluasnya COVID-19, nilai Neta, menjadi tanda tanya besar sekaligus menunjukkan ketidakjelasan sikap pemerintah dalam mengatasi pandemi global itu.
“Di satu sisi masyarakat dilarang berkumpul, bahkan dilarang berkumpul di tempat ibadah, tapi di sisi lain TKA China tetap dibiarkan masuk. Karena itu saya mengharapkan jajaran kepolisian berada di garda terdepan dalam memantau masuknya orang-orang asing terutama WN Tiongkok,” harapnya.
Intelijen dan jajaran polsek menjadi ujung tombak Polri dalam mengawasi keberadaan orang asing. “Polsek dan jajaran intelijen Polri harus melindungi masyarakat dari berbagai keresahan. Jika aparatur lain lalai dan meloloskan TKA China masuk ke negeri ini di tengah kian meluasnya wabah corona, sepertinya harapan satu-satunya tinggal pada para kapolsek,” pungkas Neta. (net/lin)
sumber: WA Group Anies For Presiden 2024/jpnn.com/KAHMI Nasional/kompas.com/