PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) berkolaborasi dalam upaya mendukung program pemerintah dalam rangka pengembangan UMKM dengan mendukung pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha bagi pelaku UMKM.
semarak.co-Menyusul penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dan Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno di Menara PNM, Kawasan Soedirman, Jakarta Selatan, Senin 18 Juli 2022.
Dalam kesempatan ini, Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahakadia mengapresiasi yang tinggi kepada PT PNM atas kerja sama yang dilakukan. Kolaborasi ini penting dilakukan untuk mendorong agar UMKM naik kelas dengan memiliki legalitas usaha, yaitu Nomor Induk Berusaha (NIB).
“UMKM kita masih banyak yang belum formal. Jika masih informal, sekalipun usaha mereka bagus, tidak bisa ditolong dengan akses perbankan,” papar Bahlil dalam sambutan usai menjadi saksi penandatangan nota kesepahaman seperti dirilis humas PNM melalui WAGroup Teman PNM, Senin petang (18/7/2022).
Pelaku UMKM begitu usahanya bagus, kutip Bahlil, perlu memanfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Nah, saya terenyuh karena saya dibesarkan dari UMKM. Bagi pengusaha, uang Rp5 juta itu hanya seperti tips. “Untuk ibu-ibu rumah tangga, ini sudah untuk menyekolahkan anak mereka agar mereka mampu menciptakan lapangan kerja untuk yang lainnya,” ujar Bahlil.
Bahlil meminta kerja sama PNM untuk bersama-sama mendorong pelaku UMKM melegalkan usahanya agar dapat memanfaatkan akses perbankan yang telah disiapkan oleh pemerintah, sehingga dapat mengembangkan usahanya lebih luas. “Ini adalah tanggung jawab kita semua. Percayalah, kita mengurus yang kecil itu menyentuh. Terima kasih Pak Arief,” ucap Bahlil menutup sambutannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sebanyak 64,2 juta. Angka tersebut mencapai 99,9% dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.
Dengan jumlah tersebut, UMKM menyerap 120 juta dari 130 juta angkatan kerja Indonesia baik formal maupun informal. Kerja sama PNM dengan BKPM bertujuan agar 12 juta nasabah PNM Mekaar dapat memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
Direktur utama PNM Arief Mulyadi menambahkan, “Kami mendorong ibu-ibu nasabah agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan pentingnya memiliki NIB. Dengan begitu, legalitas usahanya terjamin sehingga dapat meningkatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan, peluang mendapatkan pelatihan.”
Jika memiliki NIB, lanjut Arief, pelaku usaha pun bisa kesempatan mengikuti pengadaan barang atau jasa pemerintah sehingga bisa menambah kesejahteraan keluarga dan nasabah PNM naik kelas. “Saat ini, proses mendapatkan NIB saat ini lebih mudah,” ungkap Arief.
“Sekarang hanya perlu perseorangan perusahaan mikro kecil mendaftarkan diri untuk memperoleh NIB. Cukup miliki NIK yang tercantum dalam KTP elektronik, kemudian nomor hp yang terkoneksi dengan aplikasi WhatsApp atau WA,” tuturnya.
Sebagai informasi, hingga 18 Juli 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp132,79 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.386 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan. (smr)