Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam, tak hanya berisi perintah larangan dan penetapan berbagai hukum. Tapi juga mengabarkan manusia tentang nabi dan para kaumnya terdahulu supaya bisa diambil pelajaran dari mereka.
semarak.co-Misal perjanjian antara Allah SWT dengan Bani Israil. Al Quran mengingatkannya dalam Surat Al-Baqarah ayat 83:
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
Arab Latin: Wa iż akhażnā mīṡāqa banī isrā`īla lā ta’budụna illallāha wa bil-wālidaini iḥsānaw wa żil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wa qụlụ lin-nāsi ḥusnaw wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāh, ṡumma tawallaitum illā qalīlam mingkum wa antum mu’riḍụn.
Artinya: (Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.
Seperti dilansir detik.com, Rabu, 01 Feb 2023 08:00 WIB, M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah mengemukakan bila ayat ini mengandung uraian tentang kedurhakaan sebagian besar Bani Israil (kaum Yahudi) yang merupakan umat Nabi Musa AS.
Allah SWT menginformasikan bahwa dahulu Bani Israil telah mengambil janji terhadap-Nya untuk mengerjakan sejumlah perintah yang telah diperintahkan kepada mereka. Namun mayoritas Bani Israil mengingkari dengan sengaja, padahal mereka tahu dan ingat betul perjanjian tersebut.
Perjanjian Bani Israil dengan Allah SWT
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan apa saja isi kesepakatan antara Allah SWT dan kaum Yahudi dalam Surat Al-Baqarah ayat 83 yang mereka langgar:
Tidak menyembah selain Allah SWT
Dia menitahkan secara tegas agar Bani Israil beribadah hanya kepada-Nya, serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Begitu juga perintah Allah SWT kepada seluruh makhluk untuk senantiasa menyembah-Nya, lantaran itulah hak tertinggi dan paling agung bagi-Nya.
Berbuat baik kepada sesama makhluk
Setelah menekankan untuk menyembah Allah SWT, Dia juga menegaskan supaya Bani Israil mengerjakan hak antar makhluk. Yang paling diutamakan setelah Alla SWT adalah berbakti kepada orang tua. Di mana Nabi SAW juga pernah bersabda dalam hadits dari Ibnu Mas’ud, ia berkata:
“Aku pernah bertanya: ‘Ya Rasulullah, perbuatan apakah yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, “Shalat tepat pada waktunya,” Lebih lanjut aku bertanya, ‘Lalu apa lagi?’ Beliau berujar, “Berbakti kepada ibu bapak.” Ku tanyakan kembali, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab: “Berjihad di jalan Allah.” (HR Bukhari & Muslim).
Selain terhadap orang tua, para hamba dituntut juga untuk berbuat baik terhadap keluarga dan sanak saudara. Kemudian kepada anak-anak kecil yatim yang sudah tidak punya orang tua untuk memberi nafkah.
Serta kepada orang miskin yang tak mampu menafkahi diri dan keluarganya. Adapun berperilaku baik terhadap anak yatim dan orang miskin bisa dengan tidak mencaci mereka, menyayangi mereka, sekaligus memberi bantuan.
Bertutur kata yang bagus kepada sesama manusia
Allah SWT juga menyuruh Bani Israil untuk bercakap dengan sopan, ramah, lembut, dan tidak menyakiti hati manusia. Serta meminta mereka untuk amar ma’ruf nahi munkar, yakni mengingatkan agar berbuat baik dan mencegah kemungkaran.
Ulama Hasan al-Bashri berpendapat mengenai maksud tutur kata baik pada penggalan Surat Al-Baqarah ayat 83: “Termasuk ucapan yang baik adalah menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan mungkar, bersabar, suka memberi maaf, serta berkata kepada manusia dengan ucapan yang baik, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT tadi. Yaitu setiap akhlak baik yang diridhai oleh Allah.”
Menunaikan sholat dan zakat
Dia menegaskan kembali kepada kaum Yahudi dengan lebih terperinci yaitu untuk beribadah hanya kepada-Nya melalui sholat, dan berbuat baik dengan menolong manusia dengan berzakat. Di akhir Surat Al-Baqarah ayat 83, Allah SWT memberitahu bahwa perjanjian-Nya dengan Bani Israil ini banyak diingkari oleh kaum mereka.
Adapun mereka dengan sengaja membangkang dari perintah-Nya itu, sementara mereka ingat dan paham. Namun Allah SWT adalah tuhan Yang Maha Tahu. Dia menyatakan bila ada sebagian kecil dari Bani Israil yang tunduk dan taat akan perintah-Nya, tetapi mayoritas dari mereka tidak demikian.
Di bagian lain, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu semakin banyak menggunakan kutipan dari Taurat, kitab suci umat Yahudi dalam pidatonya. Seorang rabi Yahudi, Rabbi Elhanan Miller menilai apa yang dilakukan Netanyahu sebagai upaya untuk menyelamatkan citra publiknya.
Dan menarik simpati umat Yahudi yang mengkritiknya atas operasi militernya di Gaza. “Selama masa perang, kepemimpinan sering kali mengacu pada Taurat dan teks-teks agama, dan hal ini biasa terjadi pada masa perang,” kata Rabbi Elhanan Miller, yang juga seorang analis Israel berhaluan kiri, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 1 November 2023.
Mengingat bahwa dalam perang-perang sebelumnya, “Kami juga telah mendengar kutipan teks keagamaan dari Taurat dalam pidato para komandan brigade. Hal ini telah menjadi tema yang berulang” dalam pidato Netanyahu sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Ini tidak biasa, karena ini adalah cara untuk mengatasi basis sayap kanan dan agama di Israel,” ujarnya.
Dalam konferensi pers pada Sabtu malam, Netanyahu mengatakan, “Saya berdoa untuk keselamatan tentara kita. Semoga Tuhan memberi mereka kemenangan atas musuh yang bangkit melawan kita. Semoga musuh kita direndahkan di hadapan mereka, dan semoga mereka dimahkotai dengan keselamatan dan kemenangan.”
Netanyahu juga mengutip Ulangan 25:17 yang mengatakan, “Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek terhadap kamu, mengacu pada eksodus orang Yahudi dari Mesir.”
Netanyahu menambahkan: “Kami ingat, dan kami berjuang.”
Pada 25 Oktober, Netanyahu mengatakan dalam pidatonya yang lain, “Dengan gabungan kekuatan kita, keyakinan yang mendalam pada kebenaran tujuan kita, dan keabadian Israel, kita akan memenuhi nubuatan Yesaya 60:18, kekerasan tidak akan terdengar lagi di negerimu, kehancuran atau kehancuran di dalam wilayahmu; engkau akan menyebut tembokmu sebagai Keselamatan, dan pintu gerbangmu Pujian.”
Dalam referensi agama sebelumnya pada tanggal 9 Oktober, Netanyahu mengatakan dalam pidatonya bahwa keberadaan Israel adalah sebuah keajaiban dan sebuah contoh iman dan tindakan, sambil mengutip dari kitab Samuel, “Kemuliaan Israel tidak berbohong atau mengubah pikiran-Nya.” Padahal sebelumnya, Netanyahu jarang mengutip Taurat dalam pidatonya.
Di bagian lain PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan terhadap Gaza dianggap sebagai langkah yang penting dalam menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas Palestina di wilayah tersebut. Namun, dalam keadaan ini, Netanyahu mengacu pada ayat-ayat penting dalam kitab suci Taurat yang dipegang oleh umat Yahudi.
Netanyahu mengacu pada beberapa ayat di dalam kitab suci tersebut sebanyak tiga kali dalam pidatonya sebagai justifikasi untuk serangan ke Gaza. Dalam suratnya kepada prajurit dan perwira Israel dalam pekan ini, Netanyahu mengambil beberapa kutipan dari Taurat untuk memberikan dorongan moral dalam melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Memberikan pesan kepada Tentara Israel dilansir dari Anadolu disebutkan bahwa Netanyahu menyampaikan pesan kepada prajurit Israel, mengacu pada suku Amalek sebagai alasan pembenaran atas serangan Tel Aviv terhadap Gaza.
Suku Amalek ini disebut dalam beberapa kitab Taurat dan kitab suci umat Kristen. Di dalam pesannya kepada prajurit Israel, penuturan yang digunakan dipenuhi dengan istilah-istilah yang berkaitan dengan spiritualitas dan keyakinan agama.
“Ini adalah pertempuran antara cahaya dan kegelapan. Kita tidak akan mundur dalam upaya kita sampai cahaya menang atas kegelapan, kebaikan mengalahkan kejahatan ekstrem yang mengancam kita dan dunia,” ujarnya dilansir sumbastori.com – 4 November 2023, 20:43 WIB dari Pikiran-Rakyat.com Part of Pikiran Rakyat Media Network, Sabtu, 4 November 2023.
Tak hanya itu, Netanyahu juga mengutip ayat dari kitab Yahudi Tanakh (Mazmur 18:40). “Anda memberi saya kekuatan untuk pertempuran; Anda telah tunduk di bawah saya terhadap mereka yang bangkit melawan saya,” katanya.
Pada konferensi pers pada minggu lalu, Netanyahu misalnya menggunakan kutipan dari Kitab Pengkhotbah, yang termuat dalam Taurat Ibrani (Tanakh) dan Perjanjian Lama, untuk mendukung perang berkelanjutan di Jalur Gaza. “Ada waktu untuk damai dan ada waktu untuk perang. Ini adalah saatnya perang.” Kata Netanyahu seraya mengutip ayat suci tersebut.
Sebagai pengingat, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza telah mencapai 9.227 orang hingga Jumat 3 November 2023. Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian, mengatakan bahwa korban termasuk 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan, sementara 23.516 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dia juga mengungkapkan bahwa ada 2.100 orang yang terjebak di bawah puing-puing di Gaza, termasuk 1.200 anak-anak. Informasi ini disampaikan dalam konferensi pers. Hingga berita ini diturunkan, Perdana Menteri Israel tersebut dilaporkan terus menolak guna melakukan gencatan senjata dalam melawan Hamas. (net/dtc/sum/smr)