Phapros Bidik Penjualan Rp 1 T di 2017

Prestasi tersebut diikuti pertumbuhan laba bersih yang naik signifikan sebesar 38%,dari Rp63 miliar di 2015 menjadi Rp87 miliar pada akhir 2016. Pertumbuhan yang ditunjukkan Phapros tersebut jauh di atas pertumbuhan rata-rata farmasi nasional 2016 sebesar 4,6%. Dari total penjualan tahun 2016 tersebut, kontribusiter besar berasal dari penjualan obat generic.

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami (Emmy) mengatakan, kontribusi dari penjualan obat generic tahun 2016 mencapai Rp396,5 miliar. Atau sekitar 49% dari total penjualan. “Untuk penjualan obat etikal kontribusinya mencapai 25%. Sedangkan OTC atau obat jual bebas sebesar 15%,” ujar Emmy dalam rilisnya, Senin (13/3).

Emmy juga menambahkan bahwa total asset Phapros tahun 2016 meningkat dibandingkan 2015. Berdasarkan laporan keuangan audited yang dipublikasikan pada 8 Maret lalu, tahun ini total asset Phapros mencapai Rp883 miliar. Ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp680 miliar.

Tak berpuas diri, tahun ini Phapros membidik penjualan lebih tinggi, sebesar Rp 1 triliun. “Tahunini kami membidik penjualan senilai Rp 1 triliun atau tumbuh 22%, dan untuk sampai ke sana, kami akan melakukan beberapa aksi korporasi,” tambahnya.

Adapun aksi korporasi yang dimaksud Emmy di antaranya adalah dengan meluncurkan 8 sampai 10 produk baru sepanjang 2017 untuk kategori obat generik dan etikal. Khusus obat generik, Phapros memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar46% tahun ini atau Rp 580miliar dari target penjualan Rp 1 triliun.

Tak hanya itu, Phapros juga menganggarkan belanja moda atau capital expenditure (capex) Rp 290 miliar. Sebagian dana ini akan digunakan Phapros untuk menambah kapasitas produksi, termasuk mendanai pembangunan pabrik baru di Ungaran. Sumber pendanaan dari penerbitan MTN, sedangkan sisanya menggunakan dana internal perusahaan. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *