PGN dan Aptrindo Sepakati Penggunaan Bahan Bakar LNG untuk Truk Logistik

Direktur Strategi dan Pengembangan PGN Syahrial Mukhtar (kanan depan) bersama Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan (kiri depan) menunjukkan dokumen usai penandatanganan nota kesepahaman tentang implementasi penggunaan bahan bakar LNG untuk truk logistik. Foto: internet

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) bersama Aptrindo (Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia) mengenai implementasi penggunaan bahan bakar LNG untuk truk logistik yang tergabung dalam asosiasi.

semarak.co -Hal tersebut dalam rangka memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor transportasi dalam bentuk Liquified Natural Gas (LNG) dan sebagai upaya mendukung untuk menekan defisit neraca migas, khususnya mengurangi impor BBM.

Direktur Strategi dan Pengembangan PGN Syahrial Mukhtar dan Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan menandatangani MoU itu di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).

Syarial Mukhtar mengatakan, merupakan bagian dari rangkaian acara Gaikindo Commercial Vehicle Expo 2020. Untuk melaksanakan kerja sama ini, PGN menunjuk anak usahanya yaitu PT Gagas Energi Indonesia (GAGAS).

“Salah satu sektor yang berpotensi menggunakan LNG adalah sektor transportasi, khususnya kendaraan logistik atau komersial. Kerja sama dengan Aptrindo ini diharapkan dapat memberikan benefit yang optimal untuk para anggota Aptrindo,” kata Syahrial.

Sejalan program pemerintah membangun infrastruktur trans Sumatera dan Trans Jawa, dan mengingat truk logistik mempunyai kontribusi besar sebagai armada mengangkut hasil produksi, maka efisiensi energi bagi sektor logistik menjadi upaya nyata PGN membantu sektor industri dalam efisiensi operasional logistiknya.

“Baik produksi hasil pertanian, perkebunan maupun industri yang akan diubah menjadi suatu produk yang bisa dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri. Pelaksanaan kerja sama ini akan terlebih dahulu menggunakan skema pilot project dengan investasi sebesar USD1 juta,” terangnya.

Penggunaan LNG sebagai bahan bakar mampu menghasilkan pembakaran yang lebih kompetitif, bersih dan ramah lingkungan. Dari segi mesin, performa mesin tidak jauh berbeda tetapi efek suara mesin menjadi lebih tidak bising daripada mesin diesel.

Keamanan bahan bakar juga lebih terjamin, karena saat bocor akan langsung menguap dengan cepat dan tidak tumpah seperti diesel fueld. Dari segi daya jelajah untuk per 1 liter bahan bakar, tangki bahan bakar LNG memiliki volume yang lebih besar dengan kapasitas standar tangki yang bervariasi hingga mencapai 450 liter untuk menempuh 1.000 km.

“Guna mendukung inisiatif ini, GAGAS siap untuk membangun LNG Refuelling Station yang rencananya akan di bangun di sejumlah titik di sepanjang jalur logistik di pulau Jawa,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama GAGAS Muhammad Hardiansyah menyebut, konversi truk logistik ini menjadi key driver dalam pemanfaatan small scale LNG. Di Pulau Jawa terdapat potensi konversi truk kargo maupun logistik berbahan LNG sekitar 3,2 juta kendaraan truk di pulau Jawa sehingga memerlukan infrastruktur dalam penyaluran bahan bakar LNG.

Dalam kesempatan ini, Gemilang Tarigam menyatakan bahwa Aptrindo telah melakukan kajian terkait penggunaan gas untuk alternatif bahan bakar transportasi truk.

“Bahan bakar gas dinilai merupakan salah satu solusi dari permasalahan dalam penggunaan bahan bakar truk logistik saat ini. Gas juga dipandang lebih efsien dan lebih bersih dari bahan bakar lainnya,” imbuhnya.

Aptrindo berharap bahwa LNG dapat digunakan oleh truk-truk milik para anggota Aptrindo. Sebagai gambaran, di Tanjung Priok terdapat 20ribu unit truk yang beroperasi dengan radius operasi sekitar 100 km dan estimasi penggunaan bahan bakarnya sekitar 2.000 KL/ hari.

“Dari analisis kami, terdapat peningkatan populasi kendaraan logistik dari tahun ke tahun,” kata Gumilang di tempat yang sama.

Pertumbuhan jumlah truk ini, lanjut dia, dapat meningkatkan kebutuhan impor BBM dan subsidi energi. PGN memberikan solusi dengan konversi bahan bakar menggunakan LNG. Jika konversi bisa dilakukan untuk 10.000 truk per tahun, maka dapat menyerap pasokan LNG domestik sebesar 18.5 BBTUD.

Penggunaan LNG sebagai bahan bakar alternatif untuk truk juga sudah di aplikasikan secara masif di Eropa, Amerika dan China. Manufaktur truk yang telah memproduksi teknologi ini juga cukup banyak seperti Scania, Volvo, Iveco, Isuzu, Fam, dan Shacman. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *