Pertumbuhan Tetap Solid, Pondasi Keuangan PT PP Kokoh di 2017

Dirut PT PP Tumiyana (kiri depan) yang digantikan Lukman Hidayat dalam RUPST 2018 tadi siang

PT PP mengalami pertumbuhan tetap solid yang membuat pondasi keuangan kontraktor pelat merah ini kokoh di 2017. Per 31 Desember 2017, PT PP memiliki Kas dan Setara Kas sebesar Rp9,3 triliun, Total Utang Berbunga (Interest-bearing Debts) sebesar Rp8,9 triliun, ekuitas sebesar Rp14,2 triliun, dan Total Aset sebesar Rp41,7 triliun.

Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan, posisi keuangan ini mencerminkan Gearing Ratio sebesar 0,6 kali dan Net Gearing Ratio sebesar -0,05 kali, serta Interest-bearing Debts-to-Asset sebesar 0,2 kali. Rasio-rasio tersebut yang mencerminkan kualitas kesehatan keuangan serta kapasitas keuangan perseroan yang sangat besar.

“PT PP akan tetap menjaga rasio keuangan perseroan dengan mempertahankan level net gearing dan interest bearing. Tujuannya, agar target investasi PTPP senilai Rp20-30 triliun dapat terealisasi. Target tahun ini kita forecast bottom line tidak terlalu tinggi kira-kira sekitar 26 persen. Sedangkan untuk top line sekitar 21,5 persen,” ujar Tumiyana dalam rilisnya, Senin (12/3).

Perseroan, lanjut Tumiyana, berupaya menjaga pondasi keuangan tetap kokoh. Sehingga struktur modal yang kuat ini akan menjadi landasan bagi pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan sekaligus menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.

“Kapasitas keuangan yang besar memberikan PT PP kesempatan untuk dapat berpartisipasi di proyek-proyek yang berskala besar bahkan menciptakan proyek investasi sendiri untuk menciptakan recurring income bagi perseroan di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Perseroan, kata Tumiyana, sukses membukukan kenaikan laba bersih dan menjaga arus kas operasional positif pada 2017 sejalan dengan upaya selektif perseroan dalam memilih proyek serta integrasi lini bisnis. “PT PP berhasil menjaga tren arus kas dari operasional tetap positif sejak 2013. Pada 2017, arus kas operasional perseroan tercatat senilai Rp1,46 triliun,” rincinya.

Baca: Target Rp 49 T di 2018, PT PP Peroleh Kontrak Baru Rp 2,8 T sampai Februari Ini

Sebagai catatan, arus kas operasional PTPP positif pada rentang 2013-2016. Nilai arus kas operasional tiap tahunnya yakni 2013 Rp650 miliar, 2014 Rp291 miliar, 2015 Rp25 miliar, dan 2016 Rp986 miliar. Pencapaian ini mencerminkan konsistensi perseroan untuk menjaga kesehatan arus kas perusahaan.

Emiten berkode saham PTPP itu membukukan pendapatan usaha Rp21,50 triliun, tahun lalu. Capaian tersebut naik 30,69% dibanding periode 2016 senilai Rp16,45 triliun. Dari pendapatan tersebut, PT PP berhasil mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Rp1,45 triliun. Jumlah tersebut naik 42,15% dari periode sebelumnya Rp1,02 triliun.

Tiga Lini bisnis

“Di tengah tantangan dan persaingan Industri Konstruksi yang kian kompetitif di tanah air, PTPP tidak hanya mampu mendeliver kinerja yang tumbuh pesat, namun juga pertumbuhan yang berkualitas dengan pondasi keuangan yang kokoh dan arus kas yang terjaga sehat,” ujar Tumiyana.

Lebih jauh dikatakan, PTPP akan mengoptimalkan integrasi tiga lapisan lini bisnis untuk mendapatkan recurring income pada masa mendatang. Pada 2017, kontribusi anak usaha, PT PP Properti, sebesar 16% dan PT PP Presisi. sebesar 13% dari total pendapatan. “PTPP menjaga kontribusi proyek baru dari pemerintah sebesar 25%, tahun ini. Pasalnya, PTPP menaikan batasan minimal nilai kontrak baru tiap proyek menjadi Rp300 miliar.

Selain itu, PTPP memilih tidak mengerjakan proyek-proyek yang menggunakan skema pembayaran turn key. “Hal tersebut menjadi kunci kami untuk menjaga arus kas tetap positif dengan selektif dalam memilih proyek serta menaikan batas minimal nilai proyek baru dari Rp200 miliar pada 2017 menjadi Rp300 miliar pada 2018,” jelasnya.

Dengan demikian, pihaknya mengaku optimistis PTPP dapat mencapai target kontrak baru Rp49 trilliun dan total bookorder Rp101 triliun pada 2018. Sampai dengan Februari 2018, nilai kontrak baru yang dibukukan senilai Rp5,2 triliun. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *