Peran Kementerian ATR/BPN dalam Dukung Pengembangan Kawasan Transit Oriented Development di DKI Jakarta

Tangkapan layar monitor Gubernur DKI Jakarta dalam acara TOD Fair MRT Jakarta yang diselenggarakan di Assembly Hall Menara Mandiri lt.9 secara luring dan daring pada Kamis (7/7/2022). Foto: humas ATR/BPN

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendukung penuh pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang terus dibangun di DKI Jakarta.

semarak.co-Dalam hal ini, Kementerian ATR/BPN melakukan penataan pemanfaatan ruang dan pengelolaan pertanahan pada wilayah yang akan dikembangkan menjadi kawasan TOD melalui Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit.

Bacaan Lainnya

Selain Peraturan Menteri yang telah ditetapkan, Kementerian ATR/BPN juga mendukung kebijakan pengembangan kawasan TOD melalui fasilitasi penetapan revisi RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) berupa Peraturan Gubernur tentang RDTR DKI Jakarta sebagai dasar perizinan untuk membangun kawasan TOD.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Abdul Kamarzuki mengatakan, yang menjadi prinsip utama pengembangan kawasan TOD adalah pengembangan kawasan yang menitikberatkan integrasi antara jaringan angkutan umum massal dengan jaringan moda transportasi tidak bermotor.

“Serta pengurangan penggunaan kendaraan bermotor yang disertai pengembangan kawasan campuran dengan intensitas pemanfaatan ruang sedang hingga tinggi,” terang Kamarzuki saat menjadi keynote speaker dalam acara TOD Fair MRT Jakarta yang diselenggarakan di Assembly Hall Menara Mandiri lt.9 secara luring dan daring pada Kamis (7/7/2022).

“Besar harapan saya agar diskusi seperti ini dapat semakin menyebar luas. Sehingga, akan semakin banyak daerah yang memiliki pemahaman dan kemudahan dalam merencanakan dan mewujudkan kawasan TOD, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dengan meningkatnya kualitas ruang kota,” tutur Kamarzuki.

Dalam mendukung tujuan penataan ruang DKI Jakarta menjadi kota yang berorientasi transit, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa Jakarta dalam perkembangannya, bertransformasi menjadi kota global dengan transportasi publik yang terus berkembang dari tahun ke tahun.

Kunci dalam mengembangkan transportasi di Jakarta adalah integrasi. Dengan adanya integrasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan di Jakarta. “Transportasi di Jakarta harus saling terintegrasi. Selain modanya yang terintegrasi, stasiun transportasi umum juga harus terintegrasi dengan fasilitas-fasilitas umum,” jelas Anies dalam pembukaan.

DKI Jakarta, kata Anies, telah bertransformasi dari car oriented development menjadi transport oriented development. Dulu yang menjadi prioritas pertama adalah kendaraan pribadi. Saat ini yang menjadi prioritas adalah jalur pedestrian, jalur sepeda, serta jalur transportasi umum dan kendaraan ramah lingkungan.

Untuk mendukung prioritas pembangunan Jakarta, lanjut Anies, dibutuhkan fasilitas yang menghubungkan antara pejalan kaki dengan transportasi umum. Maka, dicanangkanlah pembangunan terowongan pejalan kaki bawah tanah pertama di Indonesia yang menghubungkan jalur bawah tanah pejalan kaki dari gedung Nine di UOB di Thamrin sampai Stasiun Dukuh Atas BNI.

Kesempatan sama Direktur Utama PT Wisma Kartika Alvin Gozali menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk membuat interkoneksi bawah tanah yang akan menghubungkan antara moda transportasi dengan fasilitas umum lainnya.

“Merupakan suatu kehormatan bagi PT Wisma Kartika yang berkolaborasi dengan UOB turut serta dalam pembentukan metropolitan Jakarta, menjadi kota modern dan maju yang mempunyai sistem transportasi publik seamless, sehingga membuat pergerakan manusia di DKI Jakarta menjadi lebih cepat, nyaman, dan ekonomis,” ungkap Alvin.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menyampaikan, forum yang diselenggarakan kali ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan serta kolaborasi dari semua pihak dalam pembangunan TOD di Jakarta.

“Ini merupakan forum yang menyatukan antar stakeholders dalam pembangunan TOD MRT Jakarta. Nantinya akan dicanangkan pembangunan terowongan underground interkoneksi pertama di Jakarta dan di Indonesia,” jelas William dirilis humas ATR/BPN usai acara melalui WAGroup Forum Mitra ATR/BPN, Sabtu (9/7/2022). (jr/rs/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *