“Sebagian besar unit bisnis Grup Jasa Keuangan menunjukkan kinerja positif, kecuali Bank Permata yang meningkatkan pencadangan atas kredit bermasalahnya secara signifikan, sehingga menurunkan kontribusi sebesar Rp3,0 triliun,” kata dia di Jakarta, Senin (27/2).
Selanjutnya, kata dia, laba bersih konsolidasian Grup meningkat 5% menjadi Rp15,2 triliun pada tahun 2016. Hal tersebut seiring peningkatan kontribusi dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik, dimana sebagian peningkatan kontribusi tersebut diimbangi oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.
Sementara dari sisi nilai aset bersih, sambung dia, per saham tercatat sebesar Rp2.765 pada 31 Desember 2016, meningkat 10% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015. Nilai kas bersih, di luar Grup Jasa Keuangan, mencapai Rp6,2 triliun pada akhir tahun 2016, dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2015 sebesar Rp1,0 triliun. Ia menambahkan, anak perusahaan Grup Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp47,7 triliun, dibandingkan dengan Rp44,6 triliun pada akhir tahun 2015.
Dividen final Rp113 per saham (2015: Rp113 per saham) akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2017. Usulan dividen final tersebut bersama dengan dividen interim Rp55 per saham (2015: Rp64 per saham) membuat dividen total pada tahun 2016 menjadi Rp168 per saham (2015: Rp177 per saham), yang mencerminkan rasio dividen (payout ratio) sebesar 45% (2015: 50%, atau 45% bila tidak memperhitungkan dampak penurunan nilai properti pertambangan) (wiy)