PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyiasati penurunan minat naik kapal laut dengan kreatifitas perjalanan yang tetap diminati Masyarakat. Pelni sebagai moda transportasi laut yang dulu primadona harus kreatif agar tetap bertahan hidup. Apalagi prosentase penurunan minat naik kapal laut tiap tahun meningkat.
Dirut Pelni, Insan Purwarisya L. Tobing mengatakan, tingginya minat wisatawan menggunakan transportasi yang lebih cepat seperti pesawat membuat kapal laut sepi Peminat. Belum lagi pembenahan yang dilakukan angkasa pura dalam mengembangkan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia membuat permintaan penerbangan ke berbagai destinasi terus menggemuk. Sementara untuk kapal laut makin menurun Karena ditinggal.
“Kebutuhan masyarakat yang semakin ingin cepat ke tujuan membuat perjalanan dengan menggunakan penerbangan sebagai pilihan paling tepat. Jadi Pelni harus lebih kreatif. Kami sedang mengembangkan program lifestyle bukan hanya menolong orang dengan mengangkut dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain, tapi Pelni sudah sebagai sarana orang untuk seminar, rapat dan prewedding, dan ada juga sekolah on board,” ujar Insan saat dihubungi wartawan, Selasa (14/11).
Pelni yang Dulu dikenal sebagai alat transportasi mengantar penumpang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya sekarang berevolusi menjadi kapal pesiar di laut Indonesia. Pelni mengemas paket perjalanan melintasi tujuan destinasi di berbagai wilayah Indonesia. Seperti wisata dari Ambon ke Banda naira, Jakarta menuju Batam, Jakarta ke Karimun Jawa, sampai wisata keliling pulau seribu. “Paket nya sudah Kami buat Sejak awal tahu 2017. Setahun ini Ibarat Kami lagi melakukan test pasar dan hasilnya cukup menggembirakan,” ujar Insan.
Untuk itu, pihaknya melakukan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Kordinator bidang Kemaritinan, lalu KKP. Sedangkan untuk paket study on board pihaknya bekerja sama langsung dengan sekolah sekolah pelayaran yang Ada di Indonesia. “Kalau kapal lagi Sandar di Tanjung Priuk Kami juga Ada kerjasama dengan sekolah taman kanak kanak untuk mengenalkan dini ke mereka seperti apa dunia maritim, agar mereka paham seperti apa laut. Hal ini bisa mejumbuhka perasaan memiliki dunia maritim itu seperti apa,” ungkapnya.
Perlu mengemas paket nostalgia bagi Pada generasi terdahulu yang mengidolakan kapal laut sebagai transportasi paling ideal. “Pada era kapal Jaya Karena mau kemana mana hanya kapal laut yang paling ideal kualitasnya juga belum se baik sekarang Tapi sangat diminati. Kami mengemas paket nostalgia agar mereka Bisa menikmati perubahan yang sudah Kami lakukan,” pungkasnya. (ipo/lin)