PT Pegadaian konsisten mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), salah satunya lewat program HoKi – Hibah Kompetisi Kewirausahaan yang diinisiasi Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta.
semarak.co-Progam HoKi merupakan ajang pencarian dan penyemaian bakat kewirausahaan yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 perguruan tinggi dan diresmikan melalui pelaksanaan webinar untuk sosialisasi program HoKi yang digelar secara virtual atau online, pada Jumat (19/2/21).
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto sangat menyambut baik program HoKi ini agar bisa melahirkan entrepreneur muda yang kompeten dan memiliki daya saing. Pertumbuhan wirausahan bisa membantu meningkatkan kembali geliat perekonomian nasional yang bergejolak akibat pandemic Covid-19.
Rasio tingkat kewirausahaan di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara-negara Asean lainnya. Karena itu, Kuswiyoto mengajak para mahasiswa agar tidak takut untuk memulai usaha.
“Ada banyak sekali institusi formal yang siap membantu mengembangkan usaha, salah satunya Pegadaian,” tandas Kuswiyoto dalam rilis humas PT Pegadaian, Minggu (21/2/2021).
Sementara itu Ketua Panitia Program HoKi Winang Budoyo menjelaskan, program HoKi yang digelar perdana ini akan dijadikan sebagai pilot project. Acara ini diperuntukkan bagi Mahasiswa yang berasal dari tiga perguruan tinggi yaitu Institut Perbanas, Kalbis Institute, dan Universitas Kristen Krida Wacana.
“Saya berharap para mahasiswa yang mengikuti program HoKi ini bisa membuat mereka fokus untuk menjadi entrepreneur yang Tangguh,” jelas Winang dalam rilis Pegadaian ini juga.
Selain itu, lanjut Winang, kompetisi kewirausahaan semacam ini juga bisa meningkatkan daya saing dan keberanian anak-anak muda generasi Z untuk menciptakan bisnis yang inovatif dan bisa membuka lapangan kerja baru.
Pada kegiatan sosialisasi diundang President & Co-Founder of Tanihub Group Pamitra Eka. Dalam kesempatannya, Pamitra Eka berbagi pengalamannya dalam merintis dan mengembangkan usaha Tani-Hub yang saat ini telah bermitra dengan 30 perusahaan ritel dengan sekitar 20 ribu petani yang tergabung.
“Rata-rata anak muda masih menjadikan entrepreneur sebagai opsi dalam berkarir. Padahal jika mampu untuk fokus, entrepreneur merupakan profesi yang menjanjikan. Dengan menjadi entrepreneur kita turut terlibat dalam mengembangkan ekonomi nasional terutama melalui penciptaan lapangan kerja,” jelas Pamitra.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN sekaligus Ketua Bidang UMKM, Koperasi dan Nelayan ISEI Jaya Loto Srinaita Ginting menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya untuk kesuksesan pelaksanaan program HoKi.
“Kami menyambut baik atas diinisiasinya program pilot project ini. Semoga kedepannya program HoKi bisa dilaksanakan dengan jangkauan yang jauh lebih luas dan menjadi agenda yang berkelanjutan,” ungkapnya dalam sambutannya.
HoKi diselenggarakan dengan skema prototype dan uji pasar. Melalui skema ini, mahasiswa dituntut untuk mampu menciptakan rencana ide bisnis yang inovatif dan komprehensif dengan didukung purwarupa produk yang siap diuji pasar.
Setelah proses launching dan sosialisasi, papar Srinaita, program HoKi akan dilanjutkan dengan proses seleksi proposal dari kelompok mahasiswa di tiga perguruan tinggi peserta pilot project.
Peserta terdiri dari 3-5 anggota tim, rinci dia, dimana yang terpilih sebagai 6 pemenang terbaik akan mendapatkan bantuan pembinaan sebesar Rp25 juta dan menjalani program pembinaan selama tiga bulan.
Selain itu, pemenang terbaik juga berkesempatan mendapatkan pelatihan kewirausahaan, pendampingan kewirausahaan, program kemitraan, dan program pembiayaan. Peserta HoKi diwajibkan menyusun laporan kemajuan setiap bulannya kepada panitia. (smr-20)