Pameran Industri Grafika FDGexpo 2017 yang berlangsung selama empat hari, 24–27 Agustus 2017 di area Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center (JCC) secara resmi ditutup, Minggu (27/8). FGDforum sebagai penyelenggara FGDexpo 2017 mengusung tema “Connectivity” merepresentasikan kondisi industri kreatif dan grafika saat ini.
Tema ini merupakan upaya menjembatani segmen-segmen yang aktif bersentuhan dengan industri grafika, mulai dari content creators seperti print buyers, perusahaan desain, periklanan, dan marketing, kemudian service providers termasuk percetakan, penerbit, dan digital platform developers, serta para produsen, dealer, distributor, lembaga pendidikan, penyedia jasa keuangan hingga asosiasi profesi.
“Kedepannya kami ingin menjadikan industri grafika desain ini sebagai mitra bagi Bekraf agar mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang ada serta menyusun data-data yang diperlukan untuk perkembangan industri. Saya berharap di tahun-tahun berikutnya kita dapat bersinergi lagi dengan semua sub sektor kreatif Desain Grafis dan kita semua dapat bersama-sama berpameran bersama FGDforum sehingga masyarakat akan lebih tertarik lagi dan mengetahui fungsi grafik desain dalam industri kreatif,” papar Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam rilisnya, Rabu (29/8)
Ketua Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Rege Indrastudianto mengungkap, dukungannya terhadap penyelenggaraan FGDexpo 2017. “Menurut kami FGDexpo 2017 merupakan acara yang penting. Kemajuan teknologi internet dan mesin cetak tentunya memengaruhi cara desainer grafis memberikan solusi-solusi dalam bekerja,” ujarnya.
ADGI berharap FGDexpo dapat menjadi sebuah jembatan bagi para stakeholder atau pelaku industri dengan masyarakat untuk lebih mengetahui peran desainer grafis. “Bagi desainer grafis sendiri, kami juga dapat lebih peka melihat masalah-masalah desain dan dapat memberikan solusi yang tepat dan relevan. Harapan kami kedepannya semoga FGDexpo dapat terus berlangsung dan dapat mengajak komunitas desain dan kreatif lebih luas lagi sehingga bisa menjadi salah satu sarana untuk berkolaborasi dan membangun konektivitas,” paparnya.
FGDexpo 2017 diharapkan dapat menjangkau seluruh kalangan, mulai dari pelajar, komunitas, hingga para pelaku bisnis. “Kami bersyukur antusiame pengunjung yang hadir di FGDexpo tahun ini tidak hanya melihat teknologi-teknologi grafika terkini, namun juga berkesempatan berpartisipasi dalam berbagai program sharing knowledge yang diselenggarakan setiap harinya dalam acara FGD Expo 2017,” ujar Danton Sihombing, Chairman FGDforum saat menutup secara resmi FGDexpo 2017, pada Minggu (27/8).
Ia juga menaruh harapan pada penyelenggaraan FGDexpo. “Lebih jauh kami berharap kedepannya ekonomi makro Indonesia semakin membaik dan memberikan pengaruh positif bagi industri grafika, sehingga mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pemerataan kesejahteraan, serta menghasilkan entrepreneur-entrepreneur muda dalam bidang grafika,” tuturnya.
FGDexpo ke-8 ini mencatat sebanyak 97 peserta yang terdiri dari produsen, distributor, penyedia produk dan jasa grafika, asosiasi perusahaan dan profesi, institusi pendidikan, dan mitra luar negeri juga merasakan atmosfir positif, dalam hal promosi maupun penjualan produk atau jasa mereka.
FGDexpo 2017 yang mengunggulkan lima pilar dalam industri kreatif, yakni Creative, Printing, Packaging, Publishing, dan Promotion, diharapkan bisa menjadi barometer bagi perkembangan industri kreatif dan grafika di Indonesia. Event ini juga mampu menjadi sarana untuk sharing knowledge oleh para praktisi, komunitas, dan produsen yang ada di industri grafika, melalui ruang workshop FGDcampus.
Testimoni positif juga muncul dari sejumlah peserta pameran dan komunitas pendukung FGDexpo 2017. “Pameran FGDexpo kali ini cukup baik dan bisa memberikan ruang bagi kami untuk berbagi informasi melalui gathering sekaligus menciptakan peluang-peluang bisnis baru,” ujar Andrey Damar, Print Graphic Magazine.
Hal yang sama dituturkan oleh Rudy Susanto, salah satu pegiat Komunitas Digital Printing Indonesia (DPI) yang juga bekerja di salah satu distributor printer Konica Minolta. “Acara gathering sekaligus berisi sharing knowledge yang ada di FGDexpo ini banyak diikuti oleh teman-teman yang menggeluti digital printing dari daerah di luar Jakarta. Kami berterima kasih kepada FGDforum yang telah memfasilitasi acara ini,” tuturnya.
Salah satu peserta pameran reguler, Sanserita Jaya, yang telah berpartisipasi sejak pameran pertama FGDexpo menyebutkan bahwa ajang ini menjadi sarana efektif untuk menyentuh market-market baru yang potensial dan masih memberikan kontribusi positif bagi target penjualan yang ingin dicapai oleh perusahaannya.
Sejumlah inovasi terbaru dari berbagai kategori di industri grafika yang ditampilkan di FGDexpo 2017 antara lain Printing and Digital Printing Equipment, Packaging and Label Production Technology, Promotion and Advertising Equipment, Book Binding and Print Finish, Paper Distributors and Converting Equipment, Services (Advertising Companies and Printers), hingga Premed Equipment and Software.
FGDexpo 2017 membagi area pamerannya menjadi 6 zona meliputi Be Inspired (Digital Printing Area), Inspiration Avenue (Textile Printing Area), Smart Pack & Lab (Packaging & Labelling Area), Green Zone (Printing Accessories, Consumables & Services Area), Print The Future (3D Printing), dan See The Horizon (LED Signage). Tata letak booth peserta ini cukup memudahkan bagi pengunjung untuk mengeksplorasi seluruh area pameran seluas 12.000 meter persegi di Hall A dan B Jakarta Convention Center.
“Kami berharap konektivitas yang sudah ada dan terjalin dapat lebih ditingkatkan pada FGDexpo berikutnya. Pada FGDexpo tahun ini, kami memasukkan unsur-unsur entrepreneurship dan juga menjalin konektivitas dengan sekolah desain grafis serta beberapa mitra baik di dalam dan luar negeri. Untuk penyelenggaraan, saya berharap para eksibitor dapat mengambil manfaatnya dan kita berharap dapat bertemu lagi di acara FGDexpo dua tahun yang akan datang,” tutur Andreas Bastedo, Ketua FGDexpo 2017. (lin)