PAM Jaya Bangun Penampungan Air Dekat Permukiman, Dirut Arief: Penyaluran Air Bersih Baru 66%

Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan soal penyediaan pasokan air bersih di Kampung Marunda Kepu, Jakarta Utara, Jumat, 16 Desember 2022. Foto: tempo.co

Perusahaan Air Minum DKI Jakarta Raya (PAM Jaya) akan membangun reservoir komunal atau ground water tank. Rencananya bak penampungan air itu akan dibangun di Taman Sari, Krendang Tambora, Kalideres Duri Kosambi, Muara Baru RW 17 Penjaringan, Marunda Pulo, Kalibaru, dan PPK Kemayoran – Kebon Kosong.

semarak.co-Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, reservoir komunal adalah upaya PAM Jaya dalam memberikan kedaulatan air bagi seluruh warga Jakarta dengan target 100 persen cakupan pelayanan pada 2030.

Bacaan Lainnya

“Inovasi pembangunan reservoir komunal disertai booster pump di dekat pemukiman warga menjadi solusi untuk kebutuhan air,” kata Arief di Kampung Marunda Kepu, Jumat (16/12/2022) dilansir msn.com dari tempo.co. Jumat malamnya.

Dilanjutkan Arief bahwa, “Prinsipnya, kami membuat penampungan air di dekat permukiman. Setelah air terisi penuh, kami memompanya ke rumah-rumah warga. Reservoir komunal ini terbukti berhasil.”

Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakara Heru Budi Hartono mengatakan, pembangunan reservoir komunal atau ground water tank merupakan inovasi dan solusi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Kampung Nelayan Marunda.

“Saya sampaikan apresiasi kepada PAM Jaya dan semua pihak yang telah bekerja sama meningkatkan pelayananan ketersediaan air bersih hingga ke ujung wilayah Jakarta ini. Kami akan terus berupaya merealisasikan pemenuhan 100 persen kebutuhan air minum perpipaan bagi seluruh warga Jakarta pada 2030,” imbuhnya dalam sambutan.

Salah satunya dengan melakukan pembangunan perpipaan sepanjang 4.000 kilometer yang akan dibangun secara bertahap dalam dua tahun ke depan, yaitu 2023-2024. “Saya berharap PAM Jaya dapat terus melaksanakan pelayanan air bersih bagi warga Jakarta dengan tetap menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas ketersediaan air,” ujarnya.

Harapannya, kata Heru, reservoir komunal atau ground water tank mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga DKI, termasuk warga Kampung Marunda Kepu. “Semoga kehidupan warga Marunda Kepu semakin sejahtera,” harap Heru.

“Khususnya dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih melalui pembangunan reservoir komunal atau ground water tank yang merupakan inovasi pelayanan dan pemenuhan kebutuhan air bersih dari PAM Jaya,” demikian Heru melanjutkan.

Ditambahkan Heru bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PAM Jaya selaku BUMD DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat Jakarta. Salah satunya, melalui inovasi pembangunan reservoir.

Di bagian lain Arief mengatakan, penyaluran air bersih di DKI Jakarta hingga saat ini baru mencapai 66%. Ia menyebut, kapasitas air yang disalurkan per detik saat ini mencapai sekitar 20.500 liter. Penyaluran air bersih di Ibu Kota sekarang sudah 66 persen. Kapasitasnya, air yang disalurkan sudah di 20.500-an liter per second atau LPS.

Untuk menyalurkan air bersih hingga ke seluruh wilayah Ibu Kota, terang Arief, PAM Jaya berencana menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Bentuk kerja sama ini, katanya, adalah government to government (G to G).

Menurut dia, PAM Jaya tengah berupaya mempercepat kerja sama tersebut. “Kami juga akan bekerja sama dengan Kota Tangerang dan Insya Allah juga dengan Kabupaten Tangerang untuk menambah asupan lagi air yang akan kami coba beli dari sana. Ini kami, PAM Jaya, minta G to G dipercepat, nanti airnya juga bisa kita ambil,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, ia menekankan, PAM Jaya tidak akan menunggu hingga 2030 untuk menyalurkan air ke seluruh penjuru Ibu Kota. Untuk diketahui, PAM Jaya menargetkan penyaluran air bersih ke 100 persen wilayah Ibu Kota pada 2030.

“Jadi, kami tidak mau menunggu sampai 2030. Kami tetap gerilya mencari air di mana pun, kemudian kami bisa pipanisasikan,” tutur Arief seperti dilansir msn.com dari kompas.com/read/2022/12/16/1423.

Dikatakan Arief jajarannya mengambil bahan baku untuk air bersih dari 13 sungai yang mengalir di DKI Jakarta. Menurut dia, PAM Jaya hanya mengambil lima persen air dari belasan sungai tersebut. “Dari sungai, walau pun (ada) 13 (sungai), tapi cuma 5 persennya (yang diambil sebagai bahan baku air bersih),” tutur Arief di Marunda Kepu.

Ia menyebutkan PAM Jaya hanya mengambil lima persen karena hendak menjaga ekologi belasan sungai yang mengalir di Ibu Kota itu. Menurut Arief, sedikitnya bahan baku yang diambil dari sungai itu tidak berkaitan dengan pencemaran yang terjadi di 13 sungai tersebut.

PAM Jaya memprioritaskan mengambil bahan baku dari sumbernya, yakni Waduk Jati Luhur 1, Waduk Karian. “(Sumber bahan baku dari) Waduk Jati Luhur 1 (dan) Karian, itu sumber-sumbernya,” sebut Arief. (net/tpc/kpc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *