Negeri Muslim tanpa Negara Islam

Simbol agama Islam bagi umat Muslim. Foto: internet

Oleh HM Ali Moeslim *)

semarak.co-Bismillahirrahmaanirrahiim. Keruntuhan Negara Islam atau Daulah Khilafah Islamiyah 100 tahun yang lalu bukan untuk diratapi, namun mengingatkan kembali betapa penting keberadaannya. Keruntuhan Daulah Khilafah bukan tanpa sebab. Salah satu sebabnya adalah merosotnya pemikiran Islam, Islam tidak menjadi ideologi yang dianut oleh umat Islam.

Bacaan Lainnya

Selain itu perang pemikiran (Ghazwul Fikri) yang di hembuskan barat sudah menjalar meracuni bagian tubuh umat, sehingga umat susah membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Imam Al Ghazali dalam kitabnya Al iqthisad Fi Al I’tiqad menyatakan, agama dan kekuasaan adalah saudara kembar. Agama merupakan fondasinya sedangkan kekuasaan adalah penjaganya.

Segala sesuatu yang tak memilki fondasi niscaya akan roboh. Segala sesuatu yang tak memilki penjaganya pasti akan musnah. Ini menunjukkan pada manusia relasi antara agama dan kekuasaan merupakan hal yang sangat urgen, penting dan tidak terpisahkan. Islam adalah Agama paripurna yang mengatur segala aspek kehidupan manusia termasuk di dalamnya bernegara.

Sejalan dengan pemikiran al-Ghazali, Ibnu Taimiyah tentang negara bahwa eksistensinya sangat dibutuhkan untuk melindungi agama, dan merupan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tentang runtuhnya kekuasaan Islam yang melindungi kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda;

لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ

تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ

“Sungguh ikatan Islam akan terurai simpul demi simpul. Setiap satu simpul terurai maka manusia akan bergantunganpada simpul berikutnya. Yang pertama kali terurai adalah masalah hukum dan yang paling akhir adalah sholat.”

Imam Ibnu Mandzur dalam kitab lisan al-Arab menyatakan bahwa ‘ura adalah jamak dari ‘urwah. Sedangkan kata ‘urwah sendiri secara bahasa memiliki beberapa makna antara lainalwutsqa (perjanjian) atau tamassuk (pegangan).

Al-Minawi dalam kitab Faidh al-Qadir menyatakan bahwa ‘ura islam adalah gaya majaz isti’arah yang digunakan untuk menyebut perkara agama berupa cabang-cabang Islam yang dijadikan pegangan dan tempat untuk bergantung.

Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu’bul Iman menyebutkan yang dimaksud ‘urwah adalah hal-hal yang menjadi pegangan dalam menjaga agama, hukum-hukum, serta syari’at-syari’atnya. Demikian pula penjelasan Imam Ibnu Khuzaimah dalam kitab shohihnya bahwa ‘ural Islam adalah hudud, ahkam, dan beberapa perkara yang berkaitan dengan ajaran Islam.

Dengan demikian, simpul-simpul Islam adalah ajaran-ajaran Islam itu sendiri, dimana ajarannya meliputi berbagai perkara; baik aspek pemerintahan yang menjalankan hukum atau aspek ibadah ritual seperti pelaksanaan ibadah sholat.

Sebagaimana ditulis oleh Ahmad Thomson dalam bukunya Sistem Dajjal bahwa semenjak hampir satu abad yang lalu dunia memasuki suatu keadaan dimana nilai-nilai Rabbani dan Nabawy ditinggalkan dan nilai-nilai kekafiran alias Sistem Dajjal ditegakkan.

Penulis muslim berkebangsaan Inggris ini dengan tegas berpandangan bahwa peradaban modern yang disetir oleh Dunia Barat Yahudi-Nasrani telah menyebabkan seluruh masyarakat dunia terjebak ke dalam suatu kehidupan yang mengingkari eksistensi Allah dan meyakini bahwa hidup ini hanyalah di dunia belaka.

Sebagaimana Allah gambarkan mengenai kaum sekularis (orang-orang yang dunia-minded) di dalam Al-Qur’an:

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا

إِلا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلا يَظُنُّونَ

“Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa” dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS Al-Jatsiyah ayat 24)

Wajarlah bila hukum Al-Qur’an merupakan hukum satu-satunya yang benar dan adil, sebab seluruhnya bersumber dari Allah Yang Maha Benar lagi Maha Adil. Sedangkan hukum manusia merupakan hukum yang pati mengandung cacat dan ketidak-sempurnaan, sebab Allah sendiri menggambarkan manusia sebagai makhluk yang amat zalim lagi amat bodoh.

Bagaimana mungkin manusia dengan karakter seperti itu akan sanggup memproduk hukum yang benar apalagi adil? Tidak mengherankan kalau di zaman ini kita temukan bahwa berbagai kezaliman dan perilaku bodoh merebak di tengah kehidupan masyarakat modern.

إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ

فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ

إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS Al-Ahzab ayat 72).

Oleh sebab itu, aspek pemerintahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari islam seperti halnya sholat. Hadits di atas telah menggugurkan pendapat orang bahwa pemerintahan adalah urusan dunia yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan ajaran islam.

Justru sebaliknya, hadits di atas menyatakan bahwa salah satu simpul ajaran islam yang mesti dipegang adalah sistem pemerintahan yang menjalankan seluruh hukum-hukum Islam. Karena itu pula, memisahkan pemerintahan dari islam sama artinya dengan membuang salah satu simpul islam.

Realitas telah menunjukkan, ketika pemerintahan islam yakni khilafah di Turki berhasil diruntuhkan oleh Inggris dan anteknya Mushafa kemal at-tartuk, banyak sekali hukum-hukum islam yang harusnya diterapkan, diabaikan begitu saja, bahkan hilang dari ruang publik pengaturan masyarakat.

Hingga sekarang, hanya tersisa pada sektor privat yang tercermin pada ritual ibadah, unsur akhlak, dan pernikahan semata. Wallahu a’lam bishawab

Bandung, 9 Juli 2024/3 Muharam 1446

 

sumber: WAGroup Partai Pribumi Mulia Indonesia 🇮🇩1-Pilih Syari’at Islam🕌2-Ke✊🏻UUD45 yg ASLI🆗🇮🇩Koruptor🐉&🐊Pembunuh (postSelasa9/7/2024/islamhargamati)

Pos terkait