Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tinggal dua tahun lagi. Itu lantas dikaitkan dengan tiga gubernur yang melakukan safari ke luar daerah kerjanya. Mulai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Makassar, Sulawesi Selatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Lampung, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil safari ke Jawa Timur.
semarak.co-Ketiga gubernur ini merupakan orang-orang yang memiliki angka elektabilitas cukup tinggi di sejumlah survei Pilpres 2024. Anies datang ke Makassar untuk menjadi saksi pernikahan anak Nurdin Halid. Namun di sela kegiatannya, Anies terlihat menyempatkan diri bertemu pendukungnya.
Saat mengisi Talkshow Kebangsaan Komunitas Mileanis Sulsel di RM Losari and Food Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat malam (21/1/2022), Anies ditanya tentang deklarasinya sebagai calon presiden (capres). Dirinya kembali mengibaratkan, bila mana suara adzan lebih awal diperdengarkan dan belum masuk waktunya, maka orang akan mempertanyakan ada apa gerangan.
“Begini, saya jawab. Kalau belum masuk waktunya, jangan bunyikan suara adzan. Artinya, coba diperhatikan, kalau dengar adzan jam 10 pagi apa kita lakukan, semua pasti mengatakan apa ini? Betul kan. Ini belum masuk waktu adzan, jadi jangan adzan dulu, begitu kira-kira,” tepis Anies menganalogikan.
Usai talkshow tersebut, saat ditanya wartawan terkait capres 2024, Anies yang merupakan kandidat kuat Pilpres 2024 kembali menuturkan, saat ini dirinya masih berfokus pada tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta termasuk menyelesaikan sejumlah program kerjanya yang tersisa hingga Oktober 2022.
“Saya saat ini masih terus bertugas di Jakarta dan akan terus fokus menyelesaikan semua program yang menjadi rencana kerja untuk dituntaskan di Jakarta. Karena periode tugas saya sampai Oktober (tahun 2022). Jadi sampai Oktober saya akan terus fokus di Jakarta,” tambah Anies dilansir tvonenews.com/Sabtu, 22 Januari 2022 – 09:24 WIB.
Ganjar Pranowo di Lampung
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkunjung ke Pesawaran, Lampung Jumat (21/01/2022). Kunjungan itu merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona berkunjung ke Jawa Tengah. Kedatangan Ganjar ini disambut ratusan masyarakat Lampung. Mereka menunggu sejak pagi di Museum Transmigrasi untuk bertemu Ganjar.
Ganjar dan istrinya, Siti Atikoh disambut langsung Bupati Pesawaran dan sejumlah tokoh adat Lampung di Museum Transmigrasi sekira pukul 14.30 WIB. Keduanya lalu dipakaikan baju adat khas Lampung dan diarak menuju museum oleh para pemain pencak silat Khakot. Tarian Sigeh Pengunten yang menjadi tarian penyambutan tamu agung menyambut Ganjar.
“Wah ini keren sekali, tradisinya kuat, adatnya sangat bagus dan budayanya hebat. Kalau nggak hebat nggak mungkin bisa buat baju adat sekeren ini. Saya itu suka mengoleksi baju adat nusantara loh Pak Bupati. Saya juga sudah punya yang dari lampung,” kata Ganjar sambil berjalan menuju museum.
Selain melihat koleksi museum, Ganjar juga menyapa sejumlah kelompok masyarakat lain yang ada di sana. Ada kesenian kuda kepang, komunitas sepeda onthel dan lain sebagainya. Ganjar nampak akrab, karena mayoritas masyarakat yang hadir di tempat itu adalah transmigran asal Jawa Tengah.
Ganjar mengatakan, kedatangannya ke Lampung merupakan kunjungan balasan. Waktu itu, Bupati Pesawaran datang ke Semarang dan menceritakan bagaimana masyarakat di daerahnya yang banyak masyarakat Jawa. Apalagi, di tempat itu ia bertemu dengan warga transmigran asal Jawa Tengah.
Banyak di antara mereka bahkan satu kampung dengan rumah Ganjar di Kutoharjo. “Ternyata betul bahkan sejarahnya transmigrasi itu katanya ada di Pesawaran. Saya datang ke sini karena undangan Pak Bupati, dan saya terkejut ternyata penyambutannya luar biasa,” kata Ganjar juga di tvonenews.com/Sabtu, 22 Januari 2022 – 09:24 WIB.
“Ada yang dari Bagelan, itu daerah saya. Ternyata di sini ada juga Bagelan. Ada Kutoharjo, itu tempat tinggal saya, Gombong, Banyumas. Kebetulan istri saya juga Banyumas. Jadi rasanya saya sedang menengok keluarga kandung yang ada di Pesawaran. Makanya begitu ketemu langsung greng,” ungkap Ganjar.
Ganjar berharap silaturahmi itu akan tetap terjalin baik. Tidak hanya itu, tapi ke depan ada kerja sama agar makin produktif. Gubernur Jateng ini juga sempat mengunjungi saudaranya semasa kecilnya, Bambang Irianto, di Pekon Sukoharjo 1, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Bambang tak menyangka kalau Ganjar yang terakhir kali bertemu sejak tahun 1980 lalu itu menjadi seorang Gubernur Jawa Tengah. Bambang pun merasa bangga apabila Ganjar saudaranya itu menjadi Presiden RI mendatang dan akan mendukungnya. “Sejak saya belum ubanan (enggak bertemu), sudah lama berarti ya?” kenangnya.
“Kami itu berpisah setelah saya SD kelas 5 atau 6, kita tidak bertemu lagi sampai sekarang,” imbuh Ganjar sambil menepis pertanyaan lanjutan. Apakah kunjungan ini berkaitan dengan menggalang kekuatan sebelum pemilihan presiden 2024, Ganjar enggan menjawabnya. “Opo kui (apa itu)?” jawabnya sambil langsung masuk mobil.
Ridwan Kamil Sowan ke Tebuireng
Di hari yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendatangi Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Begitu tiba dia langsung disambut para santri termasuk dari Himpunan Santri Pasundan (HISPA) yang merupakan tempat berhimpun santri dari Jabar di Ponpes Tebuireng
Emil, sapaan akrabnya, juga menyempatkan diri berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari dan makam Gus Dur. Ridwan Kamil mengatakan sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) harus betul-betul diketahui oleh generasi muda dan menjadi obor bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Catatan sejarah NU jangan dihilangkan pada narasi pendidikan formal. Kekuatan NU yang harus menjadi ‘obor’ dalam menjaga NKRI ini, saya juga sekaligus mendukung program UMKM, ini ada inspirasi di Jatim, tingginya ekonomi ziarah, ekonomi religius ini ada PKL ada apanya kita kaji supaya tertib,” kata Ridwan Kamil seusai berziarah.
RK juga mengatakan bahwa KH Hasyim Asy’ari merupakan tokoh Nahdatul Ulama dan dirinya juga bagian dari keluarga organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. “Leluhur saya, yakni kakek saya juga pengurus sekaligus panglima Hisbullah pada zamannya, menyambungkan tali sejarah itu penting yah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” ujarnya.
Ridwan Kamil menegaskan bahwa kunjungannya ke Jawa Timur bukan untuk Pilpres 2024, melainkan ada perjanjian kerja sama antara Pemprov Jabar dan Jatim. Adapun perjanjian itu adalah soal sektor swasembada pangan. Dia menambahkan, kehadirannya ke Ponpes Tebuireng juga berkaitan dengan sahabatnya, almarhum Salahuddin Wahid atau Gus Solah.
“Ada dua perjanjian besar Pemprov Jabar dan Jatim terkait perdagangan dan UMKM, setelah itu, tentulah saya mau mengunjungi dan ziarah ke sejarah asal Nahdatul Ulama di mana saya kan bagian dari pesantren Nahdatul Ulama di Jabar,” katanya masih di tvonenews.com/Sabtu, 22 Januari 2022 – 09:24 WIB.
Selain itu, dirinya juga merasakan lega setelah ziarah langsung ke makam ulama NU itu. “Jadi ada hubungan pribadi dengan almarhum Gus Solah, karena waktu itu saya ada niat maksud mendoakan beliau datang ke Bandung, jadi rada terharu, karena tidak sempat hadir dan takziah saat berpulang dan pemakamannya,” kata Ridwan Kamil. (tv1/net/smr)
sumber: tvonenews.com di google.co.id





