Kementerian PPN/Bappenas dan Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng IPB University dan UNICEF Indonesia, meluncurkan The National Centre of Excellence (NCoE) atau Pusat Unggulan Nasional untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Semarak.co – Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan MBG merupakan inisiatif strategis yang relevan untuk mencapai Trisula Pembangunan Nasional 2029, yaitu pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, serta pengembangan SDM berkualitas.
“Program MBG memiliki tujuan utama untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif dengan beberapa tujuan khusus,” ujarnya dirilis humas usai acara melalui WAGroup Bappenas Media, Selasa (11/2/2025).
Pertama, kata dia, pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui, balita, dan anak sekolah. Kedua, meningkatkan prestasi, partisipasi pendidikan dan kehadiran siswa, serta mengurangi anak putus sekolah.
“Ketiga, meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, pelaku UMKM, dan koperasi. Keempat, menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban penduduk miskin,” jelas Menteri Rachmat Pambudy dalam sambutannya,” ujarnya.
NCoE MBG akan menjadi wadah untuk mengembangkan dan menguji desain MBG melalui kolaborasi multistakeholder, terdiri dari pemerintah, akademisi, industri pangan, dan organisasi masyarakat sipil.
NCoE MBG akan menjadi pusat pengajaran dan pelatihan, penelitian dan inovasi, manajemen pengetahuan, yang mendukung BGN dalam menyusun kebijakan, peraturan, dan pedoman di tingkat nasional maupun daerah.
Selain itu, NCoE MBG juga akan menjalankan fungsi pemantauan dan evaluasi guna memastikan efektivitas pelaksanaan program.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan, langkah ini komitmen konkret mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.
“Pendirian NCoE MBG ini adalah langkah strategis memastikan MBG tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan. Kami ingin memastikan seluruh kebijakan yang diambil berbasis data dan riset yang kuat sehingga memberikan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat,” ujar Dadan.
Dadan juga menekankan keberhasilan MBG memerlukan dukungan lintas sektor dan pendekatan komprehensif.
“Kami tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga memastikan masyarakat memiliki pemahaman baik tentang pentingnya gizi seimbang. Untuk itu, NCoE MBG akan menjadi pusat informasi dan edukasi bagi pemangku kepentingan,” jelas beliau.
Rektor IPB University Arif Satria menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan Kementerian PPN/Bappenas, BGN, dan UNICEF menjadikan IPB sebagai NCoE MBG.
IPB University akan mengoptimalkan mobilisasi dosen sebagai peneliti, pelatih, dan inovator, serta pengembangan dan pemanfaatan fasilitas di laboratorium fakultas, departemen, dan pusat-pusat studi untuk menyukseskan MBG.
“IPB University juga siap bekerja sama dengan berbagai pihak dalam membangun ekosistem penyediaan pangan, termasuk dengan Bumdes, koperasi, dan kelompok tani. Selain itu, IPB University akan mengembangkan model dapur yang disesuaikan dengan karakteristik setempat,” ujarnya. (hms/smr)