Menteri Erick Thohir Tegaskan Komitmen 13 BUMN Dukung PON Papua

Menteri BUMN Erick Thohir usai mengikuti sidang kabinet. foto: internet

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan komitmen Kementerian BUMN membantu pengembangan olahraga di Tanah Air. Bantuan ini, kata Erick, merupakan bagian dari peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan Indonesia.

semarak.co-“Olahraga merupakan salah satu aspek kehidupan yang memberikan dampak langsung secara luas, sudah tentu menjadi perhatian dari BUMN,” kata Erick dalam pemaparan di Seminar Olahraga Nasional bertajuk Kiprah BUMN Menuju Sukses Prestasi, Sport Tourism dan Tuan Rumah Olimpiade 2032 di Jakarta, Selasa (24/3/2021).

Bacaan Lainnya

Akhir 2020, Kementerian BUMN sudah memberikan penugasan kepada beberapa BUMN untuk membantu perkembangan dan pergelaran ajang olahraga prestasi di Indonesia. Pada ajang Piala Dunia U-20, Kementerian BUMN menginstruksikan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk terjun langsung memberikan dukungan.

Kemudian Pertamina ditugaskan berkontribusi di pentas MotoGP Mandalika. Di pentas Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, BUMN di industri telekomunikasi, Telkom menjadi penanggung jawab. Hal itu sekaligus mendorong agar digitalisasi mencapai bagian timur Indonesia.

Sedangkan Bank Mandiri bertugas menyukseskan event Kejuaraan Bolabasket Asia (FIBA Asia) 2021 yang merupakan pentas menuju Piala Dunia Bola Basket (FIBA World Basketball Championship 2023). “Khusus untuk cabang kebanggaan kita karena prestasi dunia, bulutangkis tanggung jawab diberikan kepada Bank BNI,” kata Erick.

Begitu pula dengan PON Papua. Meski waktu penyelenggarana diundur ke 2021, namun komitmen BUMN tetap berjalan. Setidaknya, menurut Erick, ada 13 perusahaan BUMN terlibat mendukung penyelenggaraan PON untuk bidang Kelistrikan (PLN).

Selanjutnya Jaringan dan Telekomunikasi (PT Telkom), Kebandarudaraan (Angkasa Pura I), Kepelabuhan (Pelindo IV), Sponsorship (BRI), Transportasi (Perum Damri, Pelni, PT Pos Indonesia), Infrastruktur (PP), dan Logistik dari PT Bhanda Ghara Reksa (BGR).

Di samping mempersiapkan infrastuktur yang dibutuhkan, alokasi pendanaan juga diberikan oleh perusahaan BUMN untuk sektor yang tidak mendapat anggaran dari pemerintah daerah sebagai penyelenggara.

Misalnya, Pelindo IV memberikan pembiayaan Rp 13 Miliar dari investasinya, lalu PLN membangun jaringan distribusi, Unit Gardu Mobile, UPS Mobile, dan Genset yang bernilai Rp246 Miliar. Bahkan pembangunan Pembangunan Stadion Utama Provinsi Papua yang bernilai Rp1,3 triliun dan Istora PON Papua 2020 senilai Rp278 Miliar juga didukung PTPP.

“Hal yang saya ungkap untuk menunjukkan bahwa BUMN memiliki kepedulian tinggi terhadap pembangunan olahraga nasional, membangun nilai ekonomi dan sosial dengan olahraga menjadi bagian di dalamnya menjadi prioritas pertama dari Lima Prioritas Kementerian BUMN,” ungkap Erick.

Menteri BUMN yang juga pengusaha bidang media massa ini menambahkan, “Olahraga yang merupakan elemen penting dalam membangun bangsa bagi Kementerian BUMN masuk klasifikasi Proyek Strategis sehingga tanggung jawab BUMN besar pada olahraga.”

Ketua Siwo Pusat Gungde Ariwangsa mengatakan, Erick tentu mengetahui kebutuhan pembiayaan olahraga bahwa pembinaan tak bisa instan, butuh perencanaan panjang. Sehingga, ia berharap dukungan BUMN tak cukup 4 tahun, tapi minimal 8 tahun. Bantuan tidak bisa diberikan sama rata, harus dilihat usaha dari cabang itu sendiri.

“Jangan sampai dana itu hanya untuk belas kasihan, tapi disalurkan secara profesional dan berdasarkan prestasi,” kata Ariwangsa sambil merujuk model pembiayaan olahraga di Korea Selatan dan Jepang yang didukung perusahaan-perusahaan setempat. (guntar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *