Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI menyelenggarakan wisuda ke-40 untuk semester genap tahun akademik 2019-2020 dan semester ganjil tahun akademik 2020-2021 di Taman Wiladatika, Perkemahan Cibubur, Depok, Jawa Barat. Prosesi wisuda secara drive thru ini terbagi dalam 2 hari, Rabu (24/3/2021) dan hari ini Kamis (25/3/2021).
semarak.co-Sebanyak 1.557 wisudawan dengan rincian Program Vokasi sejumlah 103 wisudawan, Program Sarjana sebanyak 1303 wisudawan, dan Program Pascasarjana sejumlah 151 wisudawan Namun, wisuda kali ini berbeda dengan wisuda-wisuda sebelumnya.
Jika wisuda tahun lalu dilakukan secara full daring atau virtual, hanya beberapa wisudawan hadir sebagai perwakilan, kali ini dilakukan dengan mekanisme drive thru. Meski drive thru, prosesi wisuda ini juga disiarkan melalui aplikasi zoom dan Youtube.
Sehingga wisudawan lain dapat mendengarkan arahan yang disampaikan rector, sambutan-sambutan, terutama dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dan melihat prosesi wisuda berlangsung. Seain itu, wisudawan juga jadi tahu saat namanya dipanggil saat proses wisuda.
Sebagaimana namanya wisuda drive thru ini, wisudawan melalui prosesi wisuda dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Meski drive thru, protokol kesehatan tetap diterapkan dengan ketat untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Selain wisudawan mengenakan masker, dicek suhu, juga harus disertai dengan surat keterangan negatif rapid test antigen, dan salinan sertifikat vaksinasi Covid-19 jika sudah divaksin. Setiap satu jam terdapat 50 sarjana mengikuti prosesi wisuda. Persyaratan ini diperlukan agar prosesi wisuda ini aman dan nyaman bagi semua.
Untuk berjaga-jaga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena jika tanpa rapid antigen, bisa saja di antara para wisudawan ada yang terpapar Covid-19 tanpa disadari. Sehingga terjadi penularan dengan klaster baru. Rektor dan Senat Institut STIAMI juga menerapkan hal yang sama.
Sebelum prosesi wisuda, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, berkesempatan memberikan wejangan kepada para wisudawan secara virtual.
Ia mendorong lulusan Institut STIAMI untuk hadir di tengah masyarakat sebagai solusi terhadap segala problema di masyarakat. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Selamat atas tuntasnya studi para wusudawan dan wisudawati STIAMI yang hari hari ini menjadi hari yang paling berkesan dalam berkuliah karena bisa menyelesaikan studinya di tengah pandemi Covid-19,” kata Sandi Uno dalam rilis humas Institut STIAMI seperti dikutip possore.com, Kamis (25/3/2021).
Sandi Uno pun memberikan semangat kepada semua lulusan Institut STIAMI. “Lanjutkan perjuangan untuk hadir menjadi solusi. Pejuang untuk hari ini, sehingga menjadi pemenang di masa yang akan datang,” katanya.
Wisuda drive thru ini mekanismenya begini. Kendaraan yang berpenumpang satu wisudawan antri memasuki area wisuda sesuai nomor urut wisudawan. Ketika nama wisudawan yang dipanggil, maka mobil melaju ke lobby ruang wisuda. Suara pembawa acara menggema, menyebut nama wisudawan.
Selanjutnya, wisudawan turun dari mobil. Hanya wisudawan saja tanpa didampingi orangtua. Orangtua tetap di dalam kendaraan. Sebelum memasuki ruang wisuda, wisudawan dicek suhu. Setelah itu, wisudawan masuk ke ruang wisuda, menerima ijasah dan pemindahan tali toga dari kiri ke kanan, lalu ke luar ruangan, foto sejenak.
Kemudian panitia mengarahkan wisudawan langsung pulang dengan menaiki mobil yang sama yang tengah menunggu di luar. Wisudawan tidak diperkenankan berlama-lama di berada di area studio foto. Selesai foto langsung pulang. Proses wisuda ini tidak sampai 1 menit.
Dalam prosesi wisuda ini juga tidak ada jabat tangan dengan rektor sebagaimana wisuda-wisuda sebelumnya. Pemberian selamat oleh rektor juga hanya dilakukan dengan salam dari jarak jauh.
Terkait pemilihan wisuda drive thru ini, Rektor Institut STIAMI, Prof. Wahyuddin Latunreng mengatakan, pertimbangannya sebagai jalan tengah atau solusi dari adaptasi terhadap situasi pandemi Covid-19 yang masih saja berlangsung.
Ditambah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah sejak 23 Maret sampai 5 April 2021. Karena itu, perlu dicarikan jalan keluar agar pelaksanaan wisuda yang dapat memberikan rasa kepuasaan kepada para wisudawan.
“Berdasarkan hasil musyawarah dengan mahasiswa bersama organisasi KM Institut STIAMI diputuskan dengan drive thru. Itu juga dilakukan setelah berkonsultasi dengan aparat pemerintah, untuk memastikan agar pelaksanaan wisuda dapat berjalan dengan mematuhi segala ketentuan yang berlaku,” terang rektor.
Intinya, kata rektor, wisuda drive thru bermaksud mengakomodasi kebutuhan akan prosesi kelulusan yang proper dengan tanpa mengabaikan protokol kesehatan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Meski diwisuda di tengah pandemi Covid-19, rektor menyakini lulusan Institut STIAMI, telah dibekali dengan budaya institusi melalui nilai-nilai ibadah, integritas dan inovasi yang diharapkan dapat menggerakkan perilaku sehingga bisa memberikan kemanfaatan dan menjadi role model dalam kehidupan di masyarakat.
Dalam kesempatan itu, rektor menyampaikan rasa syukurnya jumlah mahasiswa Institut STIAMI saat ini berjumlah 10.706 mahasiswa. Terdiri dar Program Vokasi berjumlah 453 mahasiswa, Program Sarjana berjumlah 9.197 mahasiswa, dan program Pascasarjana sejumlah 1056 mahasiswa.
“Kepercayaan ini harus kami pertanggungjawabkan melalui komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas penyelenggrasan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Institut STIAMI,” tegasnya.
Direktur Humas dan Kerjasama Institut STIAMI Dedy Kusna Utama menambahkan, prosesi wisuda ini dimajukan lebih awal dari jadwal dan harus selesai pukul 12 siang. Pertimbangannya, untuk menghindari para wisudawan transit, kumpul-kumpul, lalu makan-makan.
“Bagaimana pun protokol kesehatan Covid-19 harus kita terapkan dengan ketat agar tidak kecolongan. Yang penting, para wisudawan bisa merasakan wisuda dengan cara dan rasa yang lain,” katanya.
Wisuda drive thru ini, kata Dedy, ditujukan bagi wisudawan yang memang bisa hadir. Bagi wisudwan yang berada di luar kota, atau dalam kondisi yang tidak memungkinkan seperti sakit atau hamil, maka wisuda dilakukan secara online melalui aplikasi zoom.
Dipilihnya lokasi wisuda drive thru di sini, karena lokasinya yang memang sangat memungkinkan untuk penyelenggaraan wisuda. Terlebih areanya juga cukup luas yang mampu menampung beratus-ratus mobil. “Kendaraan ke luar dari area wisuda juga mudah, tinggal belok, sehingga dapat menghindari terjadinya penumpukan,” jelasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Prof. Agus Setyo Budi, Ketua Pengurus Yayasan Ilomata Amrullah Satoto, beserta Sekretaris dan Bendahara Yayasan Ilomata.
Selain itu, Ketua Pengawas Yayasan Ilomata, Fachry Effendi, Ketua Senat Akademik Institut STIAMI, Prof. Muhammad Mulyadi, beserta Sekretaris dan anggota Senat Institut STIAMI. (net/tet/smr)