Menteri Basuki Bahas Potensi Kerja sama Energi Terbarukan dengan Menteri SDA dan Energi Tajikistan, Lalu Jajaki Kerja sama Bangladesh

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Sumber Daya Air dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir di sela acara The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference di Republik Tajikistan, Selasa (11/6/2024). Foto: humas PUPR

Dalam kunjungan kerjanya untuk menghadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference di Republik Tajikistan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan beberapa pertemuan bilateral. Salah satunya dengan Menteri Lingkungan, Hutan dan Perubahan Iklim Bangladesh Saber Hossain Chowdhury, Selasa (11/6/2024).

semarak.co-Menteri PUPR Basuki mengatakan, dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045, Kementerian PUPR mendorong pembangunan infrastruktur hijau. Hal ini tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR 2020-2024 di mana infrastruktur hijau bertujuan untuk membangun infrastruktur yang tahan bencana.

Bacaan Lainnya

Untuk mendukung terwujudnya infrastruktur hijau, kata Menteri PUPR Basuki, Kementerian PUPR telah menerapkan standar untuk Bangunan Gedung Cerdas dan Bangunan Gedung Hijau yang tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2023.

Saat ini kami tengah menerapkan standar ini di gedung-gedung yang dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN). Di samping itu, inisiatif infrastruktur hijau juga dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas dan memperbaiki infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan pengelolaan limbah padat.

“Dalam pengelolaan air, Kementerian PUPR mendorong solusi berbasis alam untuk memulihkan dan memelihara siklus hidrologi global guna melindungi dan memulihkan ekosistem alami,” imbuh Menteri PUPR Basuki dirilis humas usai acara melalui WAGroup Fans Basuki, Rabu (12/6/2024).

Saat ini, lanjut Menteri PUPR Basuki, pihaknya sedang dalam proses mewujudkan IKN sebagai kota hutan cerdas, kota berketahanan dan mencapai emisi net zero. Salah satu langkah yang diambil dalam mencapai emisi net zero dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan.

“Salah satunya pembangunan bendungan PLTA. Indonesia telah membangun 248 bendungan di mana 61 bendungan dibangun pada periode 2015-2024, di mana 43-nya memiliki potensi PLTA 255,15 MW,” imbuh Menter PUPR Basuki.

Sementara di antara 248 bendungan, terdapat 246 bendungan memiliki potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung hingga 13,575 MW.  Melalui pertemuan ini Menteri Basuki berharap dapat meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Bangladesh yang sudah terjalin selama 50 tahun.

“Kami rasa banyak kesamaan yang dilakukan di Indonesia dan Bangladesh, sehingga peluang kerja sama sangat memungkinkan untuk terwujud. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi dan kerja sama untuk memperkuat hubungan bilateral kita,” tandasnya.

Dalam pertemuan ini Menteri Basuki juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas partisipasi Bangladesh dalam World Water Forum ke-10 yang telah diselenggarakan di Bali 18-25 Mei 2024. Menteri Chowdhury berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia terutama pada pengelolaan sektor hutan, peringatan dini banjir, bencana alam dan material ramah lingkungan.

“Di samping itu kami juga berharap ada kerja sama KPBU dalam pengelolaan mangrove. Kami memiliki hutan Sundarbans yang merupakan situs warisan dunia UNESCO. Melalui kerja sama ini kami harap bisa meningkatkan penanaman mangrove,” ucap Menteri Chowdhury.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan Fadjroel Rachman, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Dewi Chomistriana dan Direktur Operasi I PT Adhi Karya Alloysius Suko Widigdo.

Di bagian lain dirilis humas Kementerian PUPR terbaru dari acara yang sama, di sela-sela kunjungan kerjanya untuk menghadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference di Republik Tajikistan, Menteri Basuki melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Sumber Daya Air (SDA) dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir, Selasa (11/6/2024).

“Terima kasih banyak atas partisipasi delegasi Tajikistan pada World Water Forum ke-10 yang benar-benar menambahkan nilai besar untuk acara tersebut. Saya percaya negara kita memiliki visi yang sama untuk pengelolaan sumber daya air yang efisien dan terintegrasi,” kata Menteri Basuki.

Menteri Basuki mengapresiasi pengembangan pembangkit listrik tenaga air atau hydropower yang telah dilakukan Tajikistan. Pembangkit Listrik Tenaga Air Nurek dengan kapasitas lebih dari 3.000 MW mampu menghasilkan sekitar 50 persen dari total kebutuhan energi tahunan di Tajikistan.

“Indonesia berkomitmen meraih net zero carbon dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan, salah satunya melalui pembangun bendungan tenaga air,” ungkap Menteri Basuki dirilis humas usai acara melalui WAGroup Fans Basuki, Rabu malam (12/6/2024).

Hingga tahun 2024, sambung Menteri Basuki, Indonesia telah membangun sekitar 248 bendungan. 187 bendungan telah dibangun sebelum 2015 dan 61 bendungan dibangun pada periode 2015-2024.

Menurut RUPTL 2021-2030, tenaga air di Indonesia berpotensi naik hingga 16.027 MW. 43 dari 61 bendungan yang dibangun pada 2015-2024 memiliki potensi listrik tenaga air sebesar 255,15 MW.

Di antara 248 bendungan, 246 bendungan juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung atau floating photovoltaic (FPV) hingga 13.575 MW. “Kami ingin memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Tajikistan pada potensi energi terbarukan melalui pemanfaatan FVP,” ujarnya.

Misalnya melalui penelitian tentang dampak lingkungan dari fasilitas FPV, lanjut Menteri Basuki, pengembangan standar dan pedoman untuk mengelola risiko dalam pemasangan FPV, serta regulasi dan kebijakan yang lebih baik untuk memfasilitasi pengembangan proyek FPV.

Kesempatan ini, Menteri SDA dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir mengapresiasi atas kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 dan berharap Indonesia dapat terus memperkuat isu air di tingkat global.

“Kami mengajak Indonesia untuk ikut terlibat dalam kemitraan untuk memperkuat posisi air dalam agenda global yang sedang dikembangkan Tajikistan bersama Belanda, Senegal dan Uni Emirat Arab. Kami harap Bapak Basuki dan Indonesia dapat melanjutkan kepemimpinan dalam mencapai resolusi serta terlibat dalam dialog interaktif,” katanya.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan Fadjroel Rachman, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, dan Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Dewi Chomistriana. (smr)

Pos terkait