Panen jagung hibrida ini dilakukan di lahan milik Perhutani yang terintegrasi dengan karet. Saat menuju lokasi panen jagung, Amran harus menaiki mobil pick-up karena akses jalan yang dipenuhi tanah. Dari total panen jagung seluas 120 hektar, ditargetkan produksi per hektar mencapai 5 ton atau total 600 ton.
“Penari tadi itu harusnya ada muncul di Rakornas 2017 akan kami tunjukan ke Presiden untuk menunjukan semangat petani dan menunjukan anak muda agar menjadi petani itu tidak malu,” ujar Amran, di lokasi, Pandeglang, Banten, Rabu (29/3).
Ia berpesan agar Banten, termasuk Pandeglang menjadi daerah yang menopang Jakarta. Hal itu karena jaraknya dekat dengan Ibu Kota. “Ini Pandeglang khususnya Banten itu harusnya ada untuk menopang Jakarta,” ujar Amran.
Usai melakukan panen jagung hibrida, Amran melakukan tanam jagung hibrida dengan menggunakan alat mesin petani. Tanam jagung ini dilakukan simbolis di lahan seluas sekitar 120 hektar sehingga setelah panen, dilanjutkan gerakan tanam kembali. Setelah itu, dia juga sempat melakukan tanam cabai secara simbolis. “Ini harga cabai sudah turun,” ujarnya sambil tertawa. (dtf/lin)