Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengunjungi kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko) IPK untuk melakukan koordinasi, Selasa (14/1/2025).
semarak.co-Menko PMK Pratikno mengatakan, pembangunan infrastruktur yang inklusif harus menjadi komitmen pemerintah. Mengingat infrastruktur yang baik berperan penting dalam menciptakan ruang bersama bagi semua kalangan,
Terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas. Pertemuan dengan Menteri Koordinator (Menko) IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membahas perencanaan pembangunan infrastruktur agar mampu mendukung upaya peningkatan kesehatan.
Lalu ketahanan bencana, pengembangan kota dan desa ramah anak, disabilitas, serta lanjut usia. Kesehatan masyarakat membutuhkan air bersih dan sanitasi yang baik. Kalau kita tidak memperbaiki sanitasi dan air bersih, maka kita akan kesulitan menurunkan stunting.
“Ini bukan hanya soal asupan gizi, tetapi juga tentang infrastruktur,” ujar Menko Pratikno dirilis humas Kemenko PMK usai acara melalui WAGrup Media PMK, Rabu (15/1/2015).
Menko Pratikno juga menyoroti peran krusial infrastruktur dalam mengatasi masalah kesehatan, seperti TBC, yang kerap dipicu oleh kondisi perumahan yang tidak layak dan lingkungan yang kurang mendukung kesehatan.
“Perumahan yang baik, lingkungan yang bersih, serta infrastruktur yang memadai sangat penting untuk menekan risiko penyakit seperti TBC. Infrastruktur yang buruk akan terus memperparah masalah kesehatan masyarakat,” tegas Menko Pratikno.
Selain itu, Menko Pratikno menekankan keseriusan pemerintah membangun infrastruktur yang tangguh, tidak hanya mampu bertahan terhadap bencana alam, tetapi juga berfungsi untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
Sehingga dapat melindungi masyarakat dan mempercepat pemulihan pascabencana. Jangan sampai masyarakat yang sudah menabung dan meningkatkan status ekonomi harus kembali terpuruk karena bencana. Kita harus mampu mengurangi risiko gempa, tsunami, banjir, dan longsor,” ucapnya.
Menko Pratikno menginisiasi pembentukan kelompok kerja dalam menangani isu prioritas yang diutamakan terkait infrastruktur kesehatan, ketahanan bencana, serta pengembangan kota/desa ramah anak, disabilitas, dan lanjut usia.
Menko PMK turut mengajak sinergi bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan infrastruktur inklusif dan tangguh bencana. Hadir Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Wakil Menteri (PPPA) Veronica Tan.
Lalu Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Kepala BNPB Suharyanto, Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK Lilik Kurniawan, serta Staf Ahli Bidang Ketahanan Sosial, Ekologi, dan Budaya Kemenko PMK Sorni Paskah Daeli. (hms/ken/smr)