Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mendukung gig economy yang termasuk dalam paket stimulus ekonomi yang terdiri dari 8 program akselerasi di 2025, 4 program di 2026, dan 5 program andalan pemerintah untuk penyerapan tenaga kerja.
Semarak.co – Gig economy merupakan sistem kerja proyek jangka pendek yang didukung platform digital. Riefky menyatakan, industri kreatif sangat erat kaitannya dengan ekosistem gig economy. Dukungan terhadap gig economy dilakukan sejak tahap kreasi ide, produksi hingga perlindungan kekayaan intelektual.
“Kami juga berkolaborasi dengan kementerian/lembaga lain untuk pelatihan dasar kewirausahaan, salah satunya juga dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” kata Riefky, dirilis humas Kemenekraf usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Selasa malam (23/9/2025).
Kemenekraf terlibat dalam salah satu program akselerasi 2025, yaitu Program Perkotaan (pilot project DKI Jakarta) yang berfokus pada peningkatan kualitas permukiman serta penyediaan platform bagi gig economy.
Dalam program ini, Kemenekraf berperan mendukung aktivasi co-working space melalui, pertama, pelatihan Keterampilan Dasar Digital untuk subsektor ekraf (tahap kreasi). Contohnya melalui pelatihan adobe/canva, pelatihan produksi musik digital, pelatihan konten kreator, hingga voice over.
Kedua, pelatihan dan fasilitasi akses pendanaan/pembiayaan (tahap produksi); contohnya pelatihan penyusunan proposal bisnis dan pitching, mitigasi risiko keuangan, dan business matching.
Ketiga, pelatihan akses pasar (tahap distribusi, konsumsi, dan konservasi); contohnya pelatihan terkait platform digital, digital marketing, serta pelindungan kekayaan intelektual. Dan keempat, pelatihan dasar kewirausahaan, seperti penyusunan model bisnis, laporan keuangan, dan manajemen proyek.
Riefky menyampaikan bahwa jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif saat ini mencapai sekitar 26,5 juta orang, dengan pertumbuhan 1–2,5 juta pekerja dalam lima tahun terakhir. Lebih dari separuhnya, sekitar 52 persen, merupakan generasi muda yang akrab dengan teknologi digital.
Kondisi ini menunjukkan potensi besar ekonomi kreatif dalam menyerap tenaga kerja, termasuk bagi kelompok kelas menengah di perkotaan. Sejalan dengan itu, Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan peran Kementerian Ekraf dalam mendukung target perekonomian nasional.
“Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian ini mencakup pertumbuhan PDB, nilai ekspor, investasi, dan tenaga kerja. Artinya kami bertanggung jawab mendukung program Presiden melalui Menko Perekonomian, khususnya terkait tenaga kerja,” ujarnya.
Terkait lokasi penyediaan co-working space dan platform untuk gigs economy, Kemenekraf akan memperluas lokasi aktivasi, tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi hingga ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau, yang juga termasuk dalam lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif. (hms/smr)





