Mendukbangga Wihaji: Bidan Penjaga Kualitas Generasi Emas, Tanpa Mereka Mustahil Memanen Bonus Demografi

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji saat melepas kegiatan Fun Walk dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan menyambut Hari Bidan Sedunia di Jakarta.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan, bidan memiliki peran  strategis dalam program Keluarga Berencana dan pencegahan stunting di tingkat komunitas.

Semarak.co – Wihaji saat melepas kegiatan Fun Walk menyambut Hari Bidan Sedunia di Jakarta, menyatakan, selain memberikan layanan medis, bidan juga menjadi pendamping, edukator, serta pemberi informasi yang akurat dan aman dalam bidang kesehatan reproduksi.

Bacaan Lainnya

“Peran bidan sangat vital dari masa pranikah, kehamilan, persalinan, hingga tumbuh kembang anak. Bidanlah penjaga kualitas generasi emas kita. Tanpa mereka, mustahil kita bisa memanen bonus demografi,” tutur Wihaji, dirilis humas melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga / BKKBN, Minggu (8/6/2025).

Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara BKKBN, Kementerian Kesehatan, dan IBI dalam menjalankan program keluarga berencana dan pencegahan stunting yang berkelanjutan.

Wihaji menambahkan,  program Kemendukbangga/BKKBN di antaranya bertujuan menjaga agar program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terlaksana baik, dimulai dari calon pengantin hingga balita, demi mendukung pencapaian bonus demografi dan Indonesia Emas 2045.

“Dengan kebersamaan dan kolaborasi, kita dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan, memastikan setiap ibu dan anak mendapatkan perlindungan maksimal, serta mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” pungkasnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan yang sama menyatakan dukungannya terhadap penguatan kapasitas bidan melalui kolaborasi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Salah satu langkah konkret yang direncanakan adalah pembentukan ekosistem pelatihan, di mana bidan senior dapat membuka praktik mandiri dan membimbing bidan baru, khususnya di wilayah yang kekurangan tenaga medis.

Sementara itu, Ketua Umum IBI Ade Jubaedah menyampaikan, saat ini terdapat lebih dari 35 ribu bidan praktik mandiri di Indonesia, dengan 18 ribu di antaranya telah tersertifikasi sebagai Bidan Delima, yaitu bidan dengan pelatihan dan pengawasan berkelanjutan. (hms/smr)

 

Pos terkait