Mendikdasmen Mu’ti Promosikan Program Prioritas untuk Generasi Emas 20245 di Lemhannas

Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan kuliah umum bertajuk “Menyiapkan SDM Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI, Jakarta (29/9).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan kuliah umum “Menyiapkan SDM Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” di hadapan peserta Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) 2025 di Lemhannas RI.

Semarak.co – Mu’ti menekankan, Indonesia memiliki modal besar mewujudkan cita-cita menjadi bangsa maju pada 2045. Modal tersebut mencakup kekayaan sumber daya alam, bonus demografi serta spiritualitas bangsa yang menjadi kekuatan menghadapi berbagai krisis.

Bacaan Lainnya

“Empat modal ini harus diperkuat dengan rasa percaya diri agar Indonesia tidak hanya optimis, tetapi juga siap menghadapi tantangan global,” ujarnya, dirilis humas kemendikdasmen usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Rabu (1/10/2025)

Mendikdasmen menguraikan setidaknya tiga tantangan utama dunia pendidikan yang harus segera diatasi. Pertama, pemerataan akses pendidikan, khususnya bagi daerah 3T yang hingga kini masih menghadapi keterbatasan sarana dan tenaga pendidik.

Kedua, kesenjangan mutu pendidikan yang masih terlihat antarwilayah, antara sekolah negeri dan swasta, maupun antara kawasan perkotaan dan pedesaan. Ketiga adalah pembentukan karakter generasi muda, yang menghadapi tantangan serius seperti fenomena strawberry generation yang rentan terhadap tekanan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemendikdasmen menetapkan sejumlah program prioritas. Program tersebut di antaranya adalah revitalisasi satuan pendidikan dan percepatan perbaikan infrastruktur sekolah, digitalisasi pembelajaran melalui penyediaan Interactive Flat Panel(IFP), laptop, materi ajar digital, dan pelatihan guru.

Selain itu, peningkatan kompetensi guru dilakukan melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG), peningkatan kualifikasi akademik, serta pelatihan deep learning, coding, kecerdasan buatan, dan bimbingan konseling.

Penguatan pendidikan karakter juga menjadi fokus utama dengan meluncurkan sejumlah program, seperti Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat bergizi, bermasyarakat, dan tidur cepat), Gerakan Pagi Ceria, berolahraga, dan berdoa, dan lain-lain.

Mu’ti menegaskan, keberhasilan pendidikan tidak dapat ditanggung pemerintah semata. Karena itu, Kemendikdasmen mengusung visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua” dengan partisipasi semesta. Sekolah, keluarga, masyarakat, dan media disebut sebagai empat ekosistem yang harus bersinergi membentuk karakter generasi muda.

“Pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga pembangunan peradaban. Karena itu, kolaborasi semesta menjadi kunci agar generasi emas 2045 benar-benar lahir dan mampu membawa Indonesia menuju bangsa merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tegasnya. (hms/smr)

Pos terkait