Media massa miliki peran strategis dalam menyampaikan informasi perihal capaian hasil pembangunan desa. Disamping itu, berbagai informasi terkait ragam potensi desa yang bisa dikembangkan, dapat dipublikasikan melalui pemberitaan media.
semarak.co-Hal demikian disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat mengunjungi kantor Kompas Group dalam rangka audiensi dan membahas rencana kerja sama untuk membangun desa dan transmigrasi.
“Tujuannya memang untuk ditiru, dan kita selalu mengatakan ke desa-desa, kalau ingin cepat tiru desa ini yang sudah bagus sambil disesuaikan dengan desanya, termasuk BUM Desa,” imbuh Gus Halim, sapaan akrabnya di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/7/2022).
Menurut Gus Halim, media sangat berperan dalam dalam mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif membangun desanya. Pasalnya media massa baik cetak maupun elektronik sudah semakin banyak digunakan di tingkat warga. Disamping itu, percepatan pembangunan desa juga membutuhkan peran aktif media massa.
“Tanpa media, hasil pembangunan di desa tidak bisa terinformasikan dengan baik ke masyarakat,” ujar Mendes PDTT Halim dirilis humas Kemendes PDTT melalui WAGroup Rilis Kemendes, Kamis (7/7/2022).
Oleh karena itu, dalam kunjungannya ke Kompas, Gus Halim ingin bersinergi dengan Kompas yang selama ini pemberitaannya selalu menjadi rujukan di Indonesia. Diantaranya prihal publikasi keberhasilan desa disektor BUM Desa maupun desa wisata.
“Kita ingin menjalin kerja sama soal publikasi desa yang sudah dianggap berhasil baik di sektor BUM Desa maupun desa wisatanya. Harapannya, dengan bantuan Kompas desa yang sukses tersebut dapat menginspirasi desa lainnya,” ucap Gus Halim.
Wakil Pemimpin Umum Kompas Budiman Tanuredjo menyambut baik rencana kerja sama antara Kemendes PDTT dengan Kompas khususnya mengenai data dan publikasi tersebut. Pasalnya, kompas selalu menjunjung tinggi data dalam setiap pemberitaan.
“Kita siap lah menjadi mitra Kemendes PDTT untuk menceritakan narasi-narasi yang positif dengan pendekatan kritis agar cerita ini bisa diikuti oleh desa-desa yang lain,” kata Budiman dipenutup rilis. (bad/smr)