Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dalam kunjungan ini, Wamendes Paiman menyempatkan singgah ke salah satu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Batik di Desa Gemblegan, kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
semarak.co-Paiman mengatakan, UMKM dapat memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk bersaing dengan produk-produk besar. Wamendes Paiman berharap UMKM seluruh desa yang tersebar diseluruh Indonesia dapat terus tumbuh agar ekonomi didesa juga terus tumbuh.
“UMKM di desa masih kesulitan untuk mendapatkan pasar. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan BUMDes nantinya akan dapat memberikan kesempatan yang banyak kepada UMKM,” kata Paiman usai singgah di Fendy Rumah Batik, Desa Gemblegan, Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (25/8/2023).
“Mari kita tumbuhkan UMKM di desa-desa,” demikian Wamendes Paimin melanjutkan dirilis humas usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Jumat (25/8/2023).
Di bagian lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta seluruh masyarakat untuk menyampaikan pertumbuhan ekonomi desa yang terus tumbuh ke publik.
Sehingga menjadi bukti pemanfaatan potensi, dana desa, sekaligus memotivasi desa lain di seluruh Indonesia agar sama-sama tumbuh. Pertumbuhan ekonomi di desa, pesan Mendes PDTT Halim, harus kita pamerkan dan sebarkan ke seluruh desa Indonesia.
“Pasar tradisional Desa Pengkok dibangun dengan biaya Rp130 juta yang bersumber dari alokasi dana desa tahun 2023,” terang Mendes PDTT Halim saat meresmikan pasar tradisional Desa Pengkok dan perayaan HUT ke-78 RI di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah Jumat (25/8/2023).
Ini sesuai regulasi yang sering dijelaskan Mendes Halim, yakni penggunaan dana desa harus berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan sumber daya manusia (SDM). Mendes Halim juga berpesan agar masyarakat memaksimalkan perputaran uang dari dan untuk masyarakat desa setempat.
Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan warga berikut dengan perkembangan potensi desanya. “Pertama pasar tradisional bersentuhan langsung dengan pertumbuhan ekonomi warga masyarakat desa. Kedua uang kalau muter terus di suatu wilayah menunjukkan tingkat kesejahteraan tinggi maka jangan sampai uang itu keluar,” paparnya.
“Untuk pemanfaatan dana desa jangan belanja di luar desa selama bisa didapatkan di dalam desa situ,” demikian Mendes Halim menambahkan dirilis humas usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Jumat malam (25/8/2023).
Pasar tradisional Desa Pengkok dibangun kembali setelah cukup lama mati. Kepala Desa Sugimin berharap pasar tersebut dapat menjadi sumber penghasilan tambahan untuk warga. “Dulu pasar ini ramai sekali semoga sekarang ramai kembali biar menjadi percontohan desa lainnya,” ujar Sugimin.
Diketahui, pasar tradisional Desa Pengkok merupakan salah satu unit usaha BUMDes Amanah Pengkok yang telah didaftarkan ke Kemenkumham. Sebagai bentuk pemberian dukungan atas unit usaha baru ini, Kemendes PDTT menyerahkan bantuan sebesar Rp75 juta melalui Direktorat Jenderal Desa dan Perdesaan.
Mendes PDTT yang akrab disapa Gus Halim meresmikan pasar tradisional Desa Pengkok didampingi Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan Nursaid. Peresmian dihadiri anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah, Kadis PMD Kabupaten Sragen Pudjiatmoko, Camat Kedaung Endang Widayanti, Muspika Kecamatan Kedaung, dan para pendamping desa. (rus/ria/hms/smr)