Masih Banyak Korban Terperangkap di Ledakan Lebanon, Dubes RI: 1.447 WNI Sementara Aman

Ledakan dahsyat di Beirut Lebanon, Selasa malam (4/8/2020). foto: indopos.co.id

Ratusan orang yang terluka dalam ledakan di pelabuhan Beirut Lebanon dibawa ke rumah sakit, tapi masih banyak yang terperangkap di rumah-rumah yang rusak akibat ledakan dahsyat itu.

semarak.co– Kepala Palang Merah Lebanon George Kettaneh mengatakan tidak ada angka pasti jumlah korban yang terluka karena banyak yang masih terperangkap di rumah-rumah dan di dalam wilayah ledakan dan yang lainnya diselamatkan dengan perahu.

Bacaan Lainnya

Media Lebanon LBCI mengutip Hotel Dieu Hospital di Beirut yang menyebut bahwa mereka merawat lebih dari 500 orang dan tidak dapat menerima lebih dari itu. Puluhan orang yang terluka perlu operasi, kata rumah sakit itu seraya meminta sumbangan darah.

Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab atas dua ledakan besar di Beirut, yang menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya akan dimintai pertanggungjawaban. Hassan mengatakan yang bertanggung jawab atas ledakan besar itu untuk membayar harganya.

“Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban. Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar mahal harganya,” kata Hassan Diab dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir AFP, Rabu (5/8/2020).

Diab juga meminta bantuan internasional untuk membantu Lebanon yang sudah terperosok dalam krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade. “Saya mengirim permohonan mendesak ke semua negara yang berteman dan bersaudara dan mencintai Lebanon, untuk berdiri di sisinya dan membantu kami mengobati luka yang dalam ini,” ujar Diab.

Seorang pejabat keamanan senior Lebanon mengatakan sebelumnya bahwa ledakan yang mengguncang seluruh Beirut bisa disebabkan oleh bahan peledak yang disita dan disimpan di gudang. Diab dalam pidatonya menjanjikan pengumuman tentang gudang berbahaya ini yang telah ada selama enam tahun, sejak 2014 sejak bahan itu disita.

Duta besar (Dubes) Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari melalui akun facebook Kedutaan Kesar RI (KBRI) menyampaikan informasi resmi terkait ledakan yang terjadi di Beirut 4 Agustus 2020.

Ledakan sangat besar yang telah dilaporkan terdahulu terjadi di Port of Beirut pada pukul 18.02 waktu Setempat, Selasa (4/8/2020). Lokasi port  berdekatan dengan Downtown Beirut. Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer dari pusat ledakan.

“Sejauh ini belum ada keterangan resmi penyebab ledakan. Sumber awal menyampaikan analisa bahwa ledakan terjadi di salah satu hanggar besar yang menyimpan bahan-bahan rentan meledak yang disimpan di pelabuhan,” ujar Thohari dalam rilis yang sepertinya tersebar di kalangan media, termasuk WA Group Pleno PWI DKI 2019-2024, Rabu (5/8/2020).

Informasi juga, lanjut Thohari, bahwa ledakan besar tersebut berasal dari bahan Sodium Nitrat dalam volume besar yang disimpan di Port. Sodium Nitrat adalah bahan putih yang digunakan utk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api.

“Kementerian Kesehatan Lebanon menyampaikan informadi jumlah korban meninggal mencapai puluhan dan korban luka-luka mencapai ratusan,” tulis Thohari dalam keterangan resmi itu.

Berdasarkan pengecekan terakhir, terang dia, seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat. Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 di antaranya Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.

“KBRI telah menyampaikan imbauan melalui WAG dan melalui simpul-simpul WNI. Sejauh ini WNI terpantau aman. KBRI telah mengimbau utk segera melapor apabila berada dalam situasi tidak aman,” tulisnya.

KBRI telah melakukan komunikasi dengan pihak kepolisian dan meminta laporan segera apabila ada update mengenai WNI dan sepakat akan segera menyampaikan informasi kepada KBRI. “Seorang WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman,” tutupnya, (net/smr).

 

sumber: facebook/detik.com di WA Group Keluarga Alumni HMI MPO/WA Group Jurnalis Kemenag

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *