Mantan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 Indonesia Muhammad Jusuf Kalla alias JK meyakini konsep two states solution atau solusi dua negara dapat mengakhiri konflik kekerasan antara Palestina dan Israel.
Semarak.co-Proses perdamaian antara kedua negara bisa terealisasi jika ada pihak yang bisa melakukan hubungan baik dengan Israel dan Palestina, khususnya faksi Hamas. Ada tiga poin dari konsep yang ditawarkan Jusuf Kalla.
“Itulah dalam proses untuk mendamaikan konflik Palestina-Israel, saya berhubungan baik dengan Pimpinan Hamas dan PM Israel Benjamin Netanyahu,” kata Jusuf Kalla mengutip keterangan tertulis dilansir idntimes.com /21 Apr 25 | 07:51 di WAGroup FORUM UMMAT ISLAM, Selasa (22/4/2025).
- Peluang perdamaian untuk Israel dan Palestina selalu terbuka
Jusuf Kalla atau JK sempat memberikan materi tentang Konflik Israel – Palestina kepada Perwira Siswa National War College, National Defence University, Washington DC, Amerika Serikat. Pada kesempatan itu, JK menyebutkan, peluang untuk mendamaikan Israel dan Palestina selalu terbuka.
Menurut Jusuf Kalla, ada 3 pihak yang bisa menghentikan perang, yaitu Netanyahu, Presiden AS Donald Trump, dan Pimpinan Hamas Muhammad Darwis. “Adalah baik apabila ketiga pihak setuju untuk melakukan perdamaian. Apalagi sejumlah kalangan di Israel sudah meminta untuk menghentikan perang,” katanya.
- Jusuf Kalla sudah jumpa dengan sejumlah pihak
Jusuf Kalla menyampaikan, dirinya juga sudah berupaya mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik untuk mengakhiri perang Palestina dan Israel. Dia menilai, selain banyak memakan korban di kalangan masyarakat Palestina, perang antara kedua negara juga menghabiskan 50% dari budget anggaran Israel.
“Anggaran militer tentunya masalah bagi Israel sehingga harus dikatakan konflik menyebabkan masalah bagi setiap pihak apakah itu Hamas, Pemerintah Palestina, dan Israel. Saya sudah pernah bertemu Netanyahu dan pihak Hamas pada kesempatan berbeda dan berbicara untuk mengakhiri perang,” imbuhnya.
JK bahkan sempat menyatakan kepada Netanyahu bahwa Indonesia akan mengakui Israel apabila konsep two states solution diakui. “Walaupun tentu bukan hal mudah untuk negosiasi dengan Netanyahu,” kata Jusuf Kalla yang juga Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
- Amerika Serikat seharusnya lebih aktif tawarkan solusi perdamaian
Menurut Jusuf Kalla, Amerika Serikat juga semestinya memberikan kontribusi lebih untuk menawarkan solusi perdamaian dalam konflik Palestina dan Israel, terlebih karena negara-negara Arab tidak bisa diharapkan membantu Palestina.
“Perang ini harus segera diakhiri karena masalah bagi kemanusiaan. Kita sudah menyaksikan hampir setiap hari orang terbunuh dan kehilangan rumahnya. Masalah yang tak kalah pelik, yakni konflik internal antara faksi hamas dan Fata dalam masyarakat Palestina,” tuturnya.
Wapres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi) ini mendorong kedua faksi tersebut untuk berunding mengakhiri perbedaan. “Sebab akan sulit mengakhiri perang dengan Israel tanpa adanya persatuan di kalangan Palestina,” kata Jusuf Kalla yang terkenal sukses mendamaikan konflik Poso dan Perdamaian Aceh. (net/idn/smr)