Mandiri Syariah Peroleh Penghargaan The Strongest Islamic Retail Bank in Asia Pacific

Mandiri Syariah atau Bank Syariah Mandiri (BSM) memperoleh apresiasi dari lembaga lain dalam upaya bank pelat merah ini menumbuhkan retail banking. Cambridge Analytica memberikan penghargaan kepada Syariah Mandiri The best Islamic Retail Bank dan The Strongest Islamic Bank in Asia Pacific dari Cambridge Analytica.

Direktur Distribution and Services Edwin Dwidjajanto serta SEVP Retail Banking Niken Andonowarih menerima penghargaan tersebut dari Pendiri Cambridge Analytica Professor Humayon Dar di Dubai, (14/11).

CEO Cambridge Analytica Sofiza Azmi mengungkap. mereka melakukan penelitian tentang pengembangan retail banking 150 lembaga keuangan syariah di dunia dan memberikan penghargaan terhadap upaya pengembangan retail banking. Saat ekonomi dunia dalam kondisi tidak pasti, segmen retail harus tetap bertumbuh untuk menopang ekonomi. Oleh karena itu, kata dia, mereka mengapresiasi segala bentuk inovasi dan juga upaya menumbuhkan segmen ritel di dunia finansial.

“Mandiri Syariah sesuai Corporate Plan 2016-2020 menetapkan untuk menumbuhkan segmen ritel. Per September 2017, segmen retail tumbuh tumbuh 9,59% semula Rp30,35 triliun pada September 2016 menjadi Rp33,26 triliun. Pertumbuhan retail banking ditopang oleh segmen consumer yang tumbuh sebesar 21,27% semula Rp16,3 triliun menjadi Rp19,77 triliun per September 2017,” ujar Edwin dalam rilisnya, Rabu (15/11).

Di sisi lain, perusahaan tetap mendukung penumbuhan segmen UKM dengan menjaga portofolio pembiayaan di segmen tersebut sesuai ketentuan OJK sebesar 23%. Segmen Mikro sendiri tumbuh
mencapai 2,31% (year on year) menjadi Rp4,23 triliun. Untuk penumbuhan usaha mikro, Mandiri Syariah akan bekerja sama dengan beberapa lembaga market place ternama seperti Tokopedia.

Saat ini, Mandiri Syariah bersama Tokopedia bekerjasama memberikan pelatihan kepada pengusaha mikro yang ingin memperluas marketing melalui Tokopedia. Pelatihan yang diberikan antara lain mengenai bagaimana mengemas, produksi, menampilkan gambar dan manajemen stok barang.

Masih berkaitan dengan retail banking, dari sisi dana, Mandiri Syariah juga terus menjaga komposisi dana murah. Dengan komposisi dana murah, maka dana bersumber dari perorangan sehingga tidak terlalu sensitive terhadap margin.

Pada kuartal III 2017, Mandiri Syariah membukukan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp74,75 triliun atau tumbuh 13,30% (yoy) dibandingkan posisi Kuartal III 2016 yang sebesar Rp65,98 triliun. Komposisi DPK mayoritas atau 50,75% merupakan dana murah (low cost fund). Total dana murah pada bulan September 2017 sebesar Rp37,94 triliun. Pada tahun lalu di periode yang sama komposisi dana murah Mandiri Syariah sebesar 49,15% atau Rp32,43 triliun.

Anak usaha Bank Mandiri ini mengandalkan produk Tabungan baik Tabungan Mandiri Syariah dan Tabungan Mabrur (haji) untuk produk dana murah dengan peningkatan jumlah nasabah menjadi menjadi 7,02 juta sampai dengan September 2017.

SEVP Retail Banking Niken Andonowarih mengaku bersyukur atas penghargaan ini. “Tentu kami harus memperbaiki semua bisnis proses dan pendukung bisnis lainnya agar bisa menumbuhkan segmen
retail banking lebih baik lagi pada masa mendatang,” tulis Niken dalam rilisnya yang sama.

Penyelenggara adalah lembaga independen yang merupakan cendekiawan pengembangan ekonomi Islam di Inggris. “Mereka telah melakukan analisa data dan kami bersyukur memperoleh the Strongest Islamic Retail Bank di Asia Pacific,” tutup Edwin. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *