Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring menjelaskan bimtek dilakukan dengan 4 agenda sekaligus untuk mengembangkan koperasi wisata, yaitu bimtek advokasi akuntabilitas, tata kelola koperasi yang baik, penerapan tata kelola umkm yang baik serta sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang koperasi.
Menurut Meliadi, peran koperasi dan ukm akan dilibatkan penuh untuk mendorong kunjungan wisatawan di daerah-daerah wisata prioritas, di antaranya di Bangka Belitung. “Daerah wisata akan didorong agar koperasi dan ukm mengambil peran. Karena sektor ini sangat baik dikembangkan. Mulai dari kuliner, souvenir, trasportasi hingga penginapan,” tegas Deputi Kelembagaan Kemenkop UKM, Meliadi Sembiring disela-sela acara bimbingan teknis dan sosialisasi terpadu di Tanjung Pandan Belitung, Kamis (16/2).
Ia mengakui, pengembangan koperasi di daerah wisata dinilai sangat baik dan efisien dibanding jika koperasi dan ukm bergerak sendiri sendiri, akibat sulit bersaing. “Kenapa harus koperasi? Karena itu akan jauh lebih efisien dikelola oleh koperasi, jika dibandingkan dikelola sendiri sendiri,” katanya.
Meliadi mengatakan, nantinya para wisatawan baik domestik maupun mancanegara mulai dari kedatangan, menginap, makanan hingga oleh-oleh serta kepulangan, akan dipenuhi oleh koperasi dan ukm. “Koperasi yg dibutuhkan wisatawan. Mulai dari datang hingga kebutuhan wiisatawan,” tambahnya.
Wakil Bupati Belitung Erwandi A. Rani menjelaskan, saat ini koperasi di Belitung mencapai 171 koperasi, 36 diantaranya telah dibubarkan. Sehingga pihaknya berharap bimbingan teknis dan sosialisasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, akan memberi pemahaman tentang pentingnya koperasi.
Pemerintah Kabupaten Belitung akan terus mengembangkan sektor koperasi dan ukm untuk menunjang potensi pariwisata di daerah Laskar Pelangi ini. “UKM dan koperasi ini perlu dikembangkan untuk memberi kesejahteraan rakyat,” katanya.
Ia mengakui, pariwisata di Belitung terus meningkat dari 260 ribu pengunjung di tahun 2015 meningkat 20 persen atau lebih dari 30 ribu pengunjung di tahun 2016. “Potensi pariwisata yang sangat bagus harus dimanfaatkan oleh koperasi dan UKM,” tegasnya.
Sebelumnya Pemerintah menargetkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara di Tanah Air pada 2019 sebanyak 20 juta orang. Untuk mengejar target jumlah wisatawan asing itu, pemerintah memprioritaskan 10 destinasi wisata yang disebut sebagai 10 Bali Baru. Destinasi tersebut adalah Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Bromo, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai. (lin)