Laporan pelanggaran hak azazi manusia (HAM) Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa ancaman rasisme telah dialami Natalius Pigai dan rakyat Papua. Rasisme terhadap Pigai akibat kritiknya atas kebijakan vaksin pandemi Covid-19 di Indonesia.
semarak.co-Serangan serius rasisme terhadap Bangsa Melanesia dimuat dalam laporan Hak Asasi Manusia Pemerintah Joe Biden USA. Kebijakan Jakarta untuk Papua didominasi oleh Papua Phobia tidak hanya di level Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tapi juga telah masif di kalangan rakyat Indonesia.
Tindakan rasisme yang dialami aktivis Papua, Natalius Pigai turut tercantum dalam laporan praktik HAM di negara-negara tahun 2021 yang dirilis Departemen Luar Negeri AS. Dalam dokumen sebanyak 60 halaman diterima redaksi, Deplu AS menyoroti salah satunya dugaan diskriminasi yang dialami masyarakat keturunan melanesia, terutama di Papua dan Papua Barat.
Deplu AS menjadikan dasar laporan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam dokumen tersebut, di mana disebutkan bahwa orang-orang keturunan melanesia menghadapi kekerasan dari polisi. Bahkan salah satu yang disoroti adalah aksi rasisme yang diduga dilakukan Ketua Umum Relawan Jokowi-Amin (Projamin) yang dialamatkan kepada aktivis HAM Pigai.
“Pada Januari, Ketua Organisasi Relawan Projamin Ambroncius Nababan menggunakan bahasa rasis dan gambar gorila untuk menyerang Natalius Pigai, mantan komisioner hak asasi manusia dan seorang etnis Papua atas kritik Pigai terhadap vaksin Sinovac Covid-19,” demikian bunyi dokumen Deplu AS dikutip redaksi rmol yang dilansir Sabtu, 16 April 2022, 15:12 WIB.
“Kebijakan Jakarta untuk Papua didominasi oleh Papua Phobia tidak hanya di level pemerintah Jokowi, tapi juga telah masif di kalangan rakyat Indonesia,” demikian konfirmasi Pigai kepada Kantor Berita Politik RMOL. (net/rmo/smr)