Lagi susah? Baca, Kerjakan 8 Amalan Ini

Ilustrasi doa dan istighfar seorang hamba pada Allah. foto: internet

Oleh Ustadz Andre Raditya *)

semarak.co-Ada yang inbox kurang lebih begini. “Ustadz. Hidup saya lagi bermasalah. Usaha saya sedang bangkrut, keluarga saya jadi sering ribut. Dan hati saya nggak tenang. Saya minta amalan apa yang harus saya lakukan agar hidup saya jadi lebih baik.” demikian tulis seorang kawan ke saya.

Bacaan Lainnya

Ngerasain yang begini juga? Mau nanya hal yang sama? Sudah, nggak usah kirim inbox ke saya. Soalnya jawaban saya bakalan sama. Saya tulis di sini. Kawan-kawan, coba amalkan 8 hal ini:

  1. Perbanyak istighfar minimal 100x sehari.

 (أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ)

“Aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya.”

Boleh redaksi istighfar yang mana saja. Bagus lagi. Kalau tambahin doa Nabi Adam

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ۝٢٣

“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (Al A’raf:23)

dan doa Nabi Yunus maupun istigfar Nabi Yunus:

اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَۚ ۝٨٣

“(Ya Tuhanku,) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (Al Anbiya:87).

Bacaan istighfar Nabi Yunus yang terkenal dapat kita baca dalam surah Al-Anbiya ayat 87. Istighfar Nabi Yunus dalam surat tersebut berbunyi, Laa ilaaha illa Anta, subhanaka innii kuntu minaz zalimin. Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim”

Berikut ini adalah bacaan istighfar Nabi Yunus yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 87:

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Latin: “wa dzan-nûni idz dzahaba mughâdliban fa dhanna al lan naqdira ‘alaihi fa nâdâ fidh-dhulumâti al lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn” Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.” (QS Al-Anbiya: 87).

  1. Usahakan Qiyamul lail setiap malam. Untuk perempuan yang sedang halangan, tetap bangun. Ganti sholat malamnya dengan beristighfar:

وَبِا لْاَ سْحَا رِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

“dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Alloh).” (QS. Az-Zariyat: 18)

  1. Baca Quran setiap hari minimal selembar. Sebab jodohnya bangun malam itu baca Qur’an.

وَرَتِّلِ الْقُرْاٰ نَ تَرْتِيْلًا

dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzzammil: 4)

  1. Sholat taubat sebelum tidur. Kita tak pernah tahu, dosa mana yang jadi penghambat ikhtiar dan rezeki kita di hari ini. Maka tak ada salahnya terus bertobat. Cukup 2 rakaat. Raka’at pertama membaca Al Fatihah dan al Kafirun. Raka’at kedua membaca Al Fatihah dan Al ikhlas.
  2. Sedekah meski sedikit. Dengan apa saja yang menjadikan kita bisa jadi sebab menolong orang lain.
  3. Senangkan orang lain. Bisa orang tua, saudara, keluarga, orang solih, bisa dhuafa, yatim, karyawan, dll.
  4. Pasrah dan tawakal. Terima bahwa semuanya memang kehendak Alloh Azza wa jala.
  5. Berdoa dan mendoakan orang lain.

Muncul lagi pertanyaan, “Sampai kapan ustadz?”

Saya jawab lagi, “Sampai seterusnya, sampai selamanya, sampai akhir hayat.”

Kawan-kawan yang dirahmati Alloh. Kita ini aneh. Sama persis dengan saya. Setiap kali tanya ke guru saat ada masalah tentang solusi, hampir selalu diikuti dengan pertanyaan, “Sampai kapan?” Pantaslah kalau kemudian hidup kita terus berpindah dari satu masalah besar ke masalah besar yang lain.

Kita hanya mau ibadah kalau bermasalah kok dan itupun pakai batas waktu. Begitu ngerasa seneng sedikit, lapang sedikit, terus seolah kembali boleh ninggalin amal. AllAh disingkirkan lagi dari kehidupan. Nanti bermasalah lagi? Nanya lagi amalannya. Begitu terus.

Maka tak heran jika Alloh sering mengirimi kita masalah. Supaya kita ingat terus. Kalau nggak bermasalah. Kita lupa sama tahajud, lupa sama dhuha, lupa sama sedekah, sama rawatib. Bahkan lupa bertaubat.

Lha memang kalau nggak lagi bermasalah, terus kita bebas dari tahajud? Memang kalau kita nggak bermasalah. terus bebas dari sedekah? Memang kalau tidak lagi bermasalah. Kita bebas dari baca Quran dan semua sunnah-sunnah Rasulullah Shollallahu’alaihi wassallam?

Apakah kalau hidup lapang, lagi senang, lagi banyak duit, terus nggak mau dapat keutamaan untuk dekat dengan Alloh lewat semua ibadah itu? Sampai-sampai males tahajud, dhuha, puasa sunnah, sedekah, sholat rawatib, istighfar, baca Qur’an dan lainya.

Amalan itu nggak pakai batas waktu kawan. Karena belum tentu, ngamal seumur hidup pun bisa cukup untuk mengimbangi dosa dan keburukan kita di dunia. Jangan ada lagi pertanyaan, sampai kapan tahajud, sampai kapan dhuha, sampai kapan sedekah, sampai kapan istighfar.

Karena memang harusnya DIBUTUHKAN SEUMUR HIDUPMU untuk beramal nyari pahala. Semoga manfaat ya kawan-kawan. Saya pun masih berusaha menjadi baik. Dosa saya banyak, kesalahan saya banyak. Hanya karena Allah tutup aib saya, seolah saya jadi pantas ngasih nasihat.

Padahal bisa jadi saya yang paling busuk hatinya. Semua nasihat yang selama teman-teman baca sejatinya adalah untuk diri saya sendiri.  Semoga semua diangkat masalahnya dan diberi solusi atas semua kesulitannya. Aamiin.

*) seorang ustadz

 

sumber: WAGroup JUR-DIL PERUBAHAN (postSabtu27/7/2024/untuksyiardakwahislam)

Pos terkait