“Pencapaian ini sekaligus menempatkan Bank OCBC NISP sebagai bank swasta nasional terbesar ke-8 dari sisi total aset. Keberhasilan ini juga didorong oleh kualitas aset yang tetap terjaga sehat dengan rasio kreditbermasalah atau Non Performing Loan (NPL) nett sebesar 0,8%,” kata Parwati, di Jakarta, Kamis (30/3).
Menurut dia, untuk semakin memperkuat posisi permodalan, dalam rapat umum pemegang saham juga diputuskan bahwa laba yang diperoleh tahun 2016 akan kembali diinvestasikan antara lain untuk perkembangan bisnis. “Kinerja positif dan fundamental yang kokoh di sepanjang tahun 2016 memperlihatkan pertumbuhan bisnis Bank OCBC NISP yang berkesinambungan di tengah kondisi ekonomi nasional dan global yang menantang,” ungkapnya.
Parwati menambahkan bahwa disiplin dalam implementasi diversifikasi portofolio yang sesuai dengan “Target Market Risk Acceptance Criteria” dan penerapan “Prudential Banking Principle” di segala lini memberikan kontribusi positif pada pencapaian target pertumbuhan Bank OCBC NISP. “Di tahun 2017, kami optimis bahwa dengan memperkuat model bisnis dan mengoptimalkan sinergi dengan OCBC Group, akan memberikan dorongan bagi Bank OCBC NISP mempertahankan akselerasi pertumbuhan berkesinambungan,” tutup Parwati. (wiy)