Konsulat AS di Chengdu Pernah Didemo, China Perintahkan AS Tutup Konsulatnya di Chengdu

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence berdiri di antara pengarah suara televisi, wartawan radio, dan awak media lain, yang semuanya menggunakan masker sebagai pencegahan terhadap virus corona (COVID-19), saat mendengarkan Donald Trump memberikan pernyataan dalam acara penghormatan Hari Perawat Nasional di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/5/2020). Foto: indopos.co.id

China memerintahkan Amerika Serikat (AS) untuk menutup konsulatnya yang ada di Kota Chengdu, China sebagai tindakan balasan atas permintaan AS menutup Konsulat China di Houston dalam minggu ini.

semarak.co– Perintah untuk menutup Konsulat AS di Chengdu, China barat daya, dipandang sebagai timbal balik dari sisi skala dan dampak, saat hubungan kedua ekonomi besar itu semakin memburuk.

Bacaan Lainnya

“Kementerian Luar Negeri China memberi tahu Kedutaan Besar AS di China mengenai keputusan untuk menarik persetujuannya untuk pendirian dan operasi Konsulat Jenderal AS di Chengdu,” kata Kemlu China dalam sebuah pernyataan, Jumat (24/7/2020).

China telah memperingatkan akan membalas tindakan AS setelah diberikan waktu selama 72 jam hingga Jumat (24/7/2020), untuk mengosongkan konsulatnya di Houston. China juga mendesak AS untuk mempertimbangkan kembali keputusan itu.

“Langkah AS secara serius melanggar hukum internasional, norma-norma dasar hubungan internasional, dan ketentuan-ketentuan Konvensi Konsuler China-AS. Langkah itu sangat merusak hubungan China-AS,” demikian pernyataan Kemlu China.

Dalam pernyataan yang dirilis Kemlu China, tidak disebutkan kapan konsulat AS di Chengdu harus dikosongkan. Hubungan antara Washington dan Beijing telah memburuk tajam tahun ini karena berbagai masalah, mulai dari perdagangan dan teknologi hingga virus corona baru, klaim teritorial China di Laut Cina Selatan, dan pengekangannya terhadap Hong Kong.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa AS dan sekutunya, dalam pidatonya pada Kamis (23/7/2020), harus menggunakan cara yang lebih kreatif dan tegas untuk menekan Partai Komunis China untuk mengubah caranya, menyebutnya sebagai misi zaman kita.

Sebuah sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa China sedang mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Wuhan, tempat AS menarik stafnya awal tahun ini ketika wabah virus corona merebak.

“Konsulat Chengdu lebih penting daripada konsulat Wuhan karena di situlah AS mengumpulkan informasi tentang Tibet dan pengembangan senjata strategis China di daerah tetangga,” kata Wu Xinbo, seorang profesor dan pakar studi Amerika di Fudan University di Shanghai dilasir Reuters, Jumat (24/7/2020).

Dia mengatakan konsulat Chengdu kurang penting untuk perdagangan dan kegiatan ekonomi daripada konsulat AS di Shanghai, Guangzhou, dan Hong Kong. Konsulat Chengdu menjadi terkenal pada 2012 ketika Wang Lijun, kepala polisi di dekat kota Chongqing, berusaha untuk membelot di sana, titik pemicu dalam skandal dramatis yang menjatuhkan bintang politik Bo Xilai yang sedang naik daun.

Pengguna media sosial China, yang mengecam perintah AS untuk menutup misi Houston, memuji respon tersebut. Komentar, “mari kita merenovasinya menjadi restoran hotpot!”, sebuah referensi untuk hidangan serba rebus yang populer di Chengdu, mendapat 100.000 suka di akun Weibo lembaga penyiaran CCTV.

Konsulat Amerika Serikat di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, ternyata pernah didatangi para pengunjuk rasa yang memprotes peristiwa pengeboman Kedutaan Besar China di Beograd, Serbia.

Unjuk rasa itu terkait pengeboman Kedubes China di Beograd oleh AS pada 1999 yang menewaskan tiga wartawan China, tulis media resmi di China terkait Konsulat AS di Chengdu yang diperintahkan ditutup dalam tempo selambat-lambatnya 72 jam, terhitung mulai Jumat pagi.

Perintah penutupan tersebut merupakan aksi balasan atas permintaan AS kepada China untuk menutup konsulat jenderal di Houston, demikian Kementerian Luar Negeri China (MFA) dalam keterangan tertulisnya, Jumat siang (24/7/2020).

Selain didemo, pada 2012 Konsulat AS di Chengdu itu juga pernah menjadi tempat persembunyian Wang Lijun, mantan Wakil Wali Kota dan Kepala Kepolisian Kota Chongqing, yang membelot. Namun, Wang akhirnya keluar dari konsulat itu atas inisiatifnya sendiri.

Konsulat AS di Chengdu bertugas menangani urusan kekonsuleran di beberapa provinsi dan daerah, termasuk Daerah Otonomi Tibet. Konsulat tersebut pertama kali dibuka pada Oktober 1985 oleh mantan Presiden AS George Bush.

Peneliti pada Chinese Academy of Social Science di Beijing, Lu Xiang, melihat Konsulat AS di Chengdu dan Konjen China di Houston memiliki level yang sama, baik dari segi cakupan pelayanan maupun jumlah staf.

“AS tidak mungkin melakukan provokasi lebih lanjut untuk menutup lebih banyak misi diplomatik China. Dipilihnya konsulat di Houston dapat membantu pemerintahan Trump mengalihkan perhatian publik dari situasi epidemi yang memburuk di Texas,” ujarnya, seperti dikutip Global Times.

Sementara itu, beberapa pengamat juga memprediksi China bakal menutup Konsulat Jenderal AS di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei.   Seorang pria berbicara dengan seorang penjaga keamanan di luar Konsulat Jenderal China di Houston, Texas, Amerika Serikat, Rabu (22/7/2020). (pos/net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *