Klaster Usaha Bunga Krisan Tomohon, Bank BRI Bantu Petani Bunga Perkuat Usaha

Klaster Usaha Bunga Krisan yang menjadi binaan Bank BRI ini diketuai Alexander Paat (51), seorang warga Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Foto: humas BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memberdayakan berbagai macam klaster usaha di berbagai daerah di Indonesia. Fokus kepada pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) misalnya, terus konsisten dilakukan BRI sebagai bentuk komitmen bank UMKM terbesar di Indonesia.

semarak.co-Salah satunya Klaster Usaha Bunga Krisan yang menjadi binaan BRI ini diketuai Alexander Paat (51), seorang warga Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Berbekal semangat pantang menyerah, Alexander tak ragu saat mengubah usahanya dari petani hortikultura menjadi petani Bunga Krisan.

Bacaan Lainnya

Ia semakin yakin mengembangkan usaha Bunga Krisan setelah mendapat kucuran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Alexander menuturkan bahwa daerahnya dari dahulu dikenal sebagai penghasil sayur mayur.

Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat di daerah yang tanahnya subur tersebut melihat potensi pengembangan pertanian bunga lebih menjanjikan. Oleh karena itu pada Maret 2020 saat pandemi melanda Tanah Air, Alexander beralih menjadi petani Bunga Krisan.

“Karena nilai jual Bunga Krisan lebih tinggi. Tomohon dari dulu dikenal pusatnya sayur mayur. Masyarakat di sini berpindah menjadi florist belum lama,” ujar Alexander seperti dirilis humas Bank BRI melalui WAGroup BRI X Jurnalis, Sabtu (5/2/2022).

Dari hitung-hitungan Alexander, maka dengan kepemilikan area tanam sekitar 10 meter X 20 meter nilai ekonomi Bunga Krisan mencapai Rp24 juta dalam satu kali masa panen. Adapun waktu penanaman hingga panen memakan waktu sekitar tiga bulan.

Sementara jika menanam sayur mayur dengan luas lahan dan kurun waktu yang sama, hanya menghasilkan sekitar Rp6 juta. Itupun dengan kondisi harga komoditas sedang naik. “Makanya kami pindah ke florist. Untuk daerah Tomohon harga Bunga Krisan bagus. Nilai jual lumayan, istilahnya stabil,” terang dia.

Kadang per tangkai, rinci Alexander, harga naik atau turun tetap ada keuntungan. Untuk pemasaran Alexander mengaku masih fokus di sekitar wilayah Tomohon. Namun, asa Alexander semakin besar karena ke depan pemerintah daerah setempat akan mengembangkan potensi ekonomi Bunga Krisan.

Oktober 2022, pemerintah akan mendorong ekspor Bunga Krisan dari Tomohon ke beberapa pasar di luar negeri. Hal itu sudah menjadi program kerja pemerintah Kota Tomohon. “Selama ini pemerintah daerah sudah memberikan dukungan secara aktif. Ada bantuan biasanya berupa fasilitas seperti pupuk. Karena itu ke depan pasti kami tekuni Bunga Krisan,” ujarnya.

Dukungan BRI

Alexander pun menceritakan, saat beralih menjadi petani Bunga Krisan awalnya kesulitan akan dana. Masalahnya untuk menanam Bunga Krisan lahan tanam harus ditutupi saung. Biaya untuk hal tersebut tak kecil bagi petani di sana.

Peluang tersebut tak luput dari perhatian Kantor Cabang BRI Tondano. Melalui dana KUR akhirnya harapan Alexander bisa terpenuhi. “Maka kami bisa bikin saung. Itu awal mula kami pinjam ke BRI,” kenangnya.

Selain memberikan kucuran dana, BRI pun mendorong Alexander memperkuat ekosistem usaha melalui pembentukan klaster usaha binaan. Alexander pun menghimpun koleganya sesama petani membentuk Klaster Manimpayo.

Alexander menjadi ketua klaster tersebut dan mendorong kelompoknya untuk mengajukan pinjaman dana usaha kepada BRI. Alexander dan kelompok taninya merasa bersyukur karena memperoleh kemudahan pengembangan usaha.

Kini klaster usaha binaan BRI yang terletak di desa Kakaskasen 1 ini menjadi wadah bagi petani Bunga Krisan yang mendapat dukungan langsung kepala desa setempat. Dengan demikian, Alexander semakin optimistis sektor pertanian bunga di desanya semakin memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.

Dia berharap kelompok usahanya yang saat ini beranggotakan 15 orang dapat terus berkembang dengan bergabungnya petani-petani bunga lain di kelurahan tersebut bersama Klaster Manimpayo. Sehingga bisa lebih mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan petani bunga.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan, BRI terus mengambil peran dalam pemberdayaan pelaku UMKM. Dalam proses tersebut, muncul jenis kesamaan usaha dalam satu wilayah yang akhirnya dikelompokkan menjadi klaster usaha.

“Para Mantri BRI kemudian memberikan pembinaan pada setiap klister seoerti literasi bisnis dan digital sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha dengan memperhatikan berbagai aspek mulai dari kualitas SDM, teknologi, potensi pasar, networking, inklusi hingga pelatihan,” ujarnya.

Dipenutup rilis humas dikatakan Supari, “BRI akan terus berupaya mengambil bagian dalam mengembangkan pertumbuhan usaha dengan memberikan pembinaan, pelatihan, bantuan sarana dan prasarana, hingga financial advisory melalui para mantri serta memberdayakan klaster usaha agar dapat menjadi embrio korporatisasi UMKM kedepannya.” (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *